Waktu
dilarang sholat
Masih ada mungkin juga banyak yang belum paham betul apa yang
dimaksud waktu atau saat seseorang dilarang sholat. Kapan waktunya dan sholat
apa yang dimaksud. Berikut ini adalah beberapa
yang memaknainya keliru atau kurang benar. Seperti apa yang ditayangkan
dalam media tv di sore senin 18 Agustus 2014. Saat akan menjelaskan waktu
dengan akan menyebutkan perkiraan jam berapa saatnya kemudian dibetulkan bukan
jam berapanya, tapi waktu atau saatnya, karena waktu itu relatif tapi kalau
sudah disebutkan jam berapa batasannya itu menjadi pasti. Padahal waktu setelah
sholat subuh misalnya, bisa jadi setelah jam lima jika ia sholat subuhnya jam
lima, atau setelah jam empat tiga puluh
jila sholat subuhnya jam empat tiga puluh dst, walaipun waktu subuh sudah masuk
jam empat lima belas menit.
Yang pertama, sholat yang dimaksud di sini adalah sholat
sunnah, bukan sholat wajib/fardu. Jadi boleh saja orang sholat wajib, beberapa saat setelah waktunya masuk, tetapi
setelah itu tidak diperbolehkan sholat sunnah. Disini tidak termasuk juga
sholat yang dijama’, setelah sholat ‘asar ia sholat zuhur yang dijama’ atkhir,
hukumnya tentu saja boleh karena zuhur itu sholat fardu dan sudah diniatkan
untuk dijama’ takhir. Jadi setelah sholat a’sar tidak ada sholat lagi yang ini
termasuk pengecualian, dan bukan sholat sunnah.
Yang kedua, yang dimaksud waktu disini adalah waktu setelah
sholat wajib berlaku bagi yang
bersangkutan-seseorang yang melaksanakan sholat. Bukan untuk orang lain, sebab
bagi orang lain diperbolehkan sholat sunnah-sunah qobliyah, meskipun ada orang
lain yang sudah selesai sholat fardu/wajib.
Karena dirinya belu sholat fardu, setalah itu iapun tidak boleh
melakukan sholat sunnah.
Yang ketiga, yang dimaksud waktu sholat yang dilarang ada lima,
yaitu tiga yang berhubungan dengan zaman/waktu, dan dua yang berhubungan dengan pekerjaan. Tiga diantarantya dari terbitnya matahari
sampai matahari setinggi tombak, saat matahari di atas kepala-saat puncaknya
matahari atau tengah hari pas, dalam bahasa agama dikenal dengan sebutan istiwa
– jawal(saat matahari tepat di atas langit- matahari condong datu tengah
langit), dan saat matahari hendak tenggelah sampai benar-benar tenggelam. Ada
tiga waktu dimana Rasululloh Saw, melarang sholat sunnah ‘ yaitu ketika
matahari terbit sampai tinggi, ketika seseoang berdiri di tengah hari saat
matahari berada tinggi di tengah langit (tidak ada bayangan di timur dan di
barat) sampai matahari tergelincir dan ketika matahari mirng hendak tenggelam
sampai benar-benar tenggelam. Hr Muslim.
Rasululloh Saw, bersabda ‘Kerjakanlah sholat subuh kemudian
tahanlah dari mengerjakan sholat, ketika matahari terbit sampai tinggi karena
matahari terbit diantara dua tanduk setandan ketika itu orang-orang kafir sujud
kepada matahari. Kemudian sholatlah karena setelah itu disaksikan dan dihadiri
oleh para malaikat hingga tombak tidak memiliki bayangan, kemudian tahanlah
dari mengerjakn sholat karena ketika itu neraka jahannam dinyalakan(dibakar)
dengan nyala yang sangat. Apabila telah datang bayangan (yang jatuh ke arah
timur saat matahari jawal) shalatlaj larena sholat itu disaksikan dan dihadiri
oleh paa malaikat hingga engkau mengerjakan shalat hingga matahari tenggelam
karena matahari tenggelam diantara dua tanduk setan dan ketika itu oranf-orang
kafir sujud kepada matahri. Hr Muslim.
Dua diantaranya (dari yang lima tersebut di atas) yang
berhubungan dengan pekerjaan yaitu setelah sholat subuh sampai terbitnya
matahari, dan setelah sholat a’sar. Sabda Rasululloh Saw ‘ Tidak ada sholat
setelah subuh sampai matahari tinggi dan tidak ada sholat setelah a’sar sampai
matahari tenggelam. Hr Bukhori-Muslim.
Lima waktu tersebut dilarang sholat kecuali sebab-sebab
tertentu, yang membolehkan untuk melaksanakannya, Seperti sholat zenajah karena
minggal di waktu itu, sholat gerhana matahri karena kejadian alam, atau sholat
istisqo, minta hujan, karena ketiadaan air.
Bagaimana dengan sholat tahiyatul masjid, sholat ini
diperbolehkan walaupun waktu itu adalahwaktu yang dilarang, karena memiliki sebab
seperti halnya sholat gerhana matahari tersebut di atas, karena ia masuk ke dalam masuk ke dalam
masjid, atau juga sholat dua rakaat setelah berwudhu, yang merupakan tuntunan
dalam syariat yang pahalanya besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar