Senin, 06 April 2015

Dimanakah rezeki itu



Dimanakah rezeki itu

Dalam bahasa agama, hidup mati, jodoh dan rezeki di tangan tuhan, yang maksudnya  rezeki seseorang ditentukan oleh tuhan yang kuasa. Bagaimana jika ia berada dalam keadaan kurang mampu, itukah ketentuan tuhan, padahal siapapun ingin hidup layak, berkecukupan dan serba ada tersedia. Sebaliknya tidak satupun orang yang bermimpin ingin hidup serba kekurangan , begitulah naluri kehidupan seseorang. Untuk memenuhi keinginannya tersebut, banyak orang yang berjibaku dengan berbagai cara untuk mendapatkannya. Dengan harta yang berkecukupan apapun yang ia inginkan dapat terpenuhi, jalan-jalan berlipur,  kemanapun dapat ia wujudkan. Keinginan punya mobil mewah, rumah mewah dengan isinya yang serba mewah dapat cihadirkan, tidak salah dan tidak ada larangan siapapun yang menginginkannya, yang dilarang adalah menjadikannya segala-galanya, sehingga menjadi gila harta.
Allah SWT memerintahkan ummatNya untuk mencari harta sebanyak-banyaknya, dan tidak ada larangannya untuk memenuhi kebutuhannya, asal dengan cara yang baik dan halal. Dengannya ia dapat memenuhi kebutuhann keluarga dengan baik sesuai tuntunan agama.
 

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. Qs 28:73
Yang sering dilalaikan dan dilupakan orang adalah menggunakannya dengan tidak benar, berpoya-poya dengan cara yang salah hanya untuk kesenangan sesat dan ke jalan kemurkaan. ‘berimanlah kamu kepada Alloh SWT dan RasulNya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Alloh telah menjadikan kamu penguasa,  maka orang-orang  yang beriman diantara kamu dan menafkahkan sebagian dari  hartanya  memperoleh pahala yang besar. Al Hadid : 7.

Memiliki harta yang banyak dan berkecukupan bukan berarti menggunakannya dengan berpoya-poya, bersenang-senang, sebagai tanda disayang Alloh SWT, bisa jadi hartu tersebut justru merupakan ujian baginya. Mampukah ia diuji dengan kesenangan, dengan harta berlimpah berkecukupan,  digunakan untuk apakah harta yang banyak itu. Orang yang beriman tentu saja akan selalu ingat akan Alloh SWT, baik saat susah begitu juga dengan ujian kecukupan harta.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ . أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka akan Kami berikan imbalan amal mereka di dunia dan tidak dikurangi. Mereka itulah orang-orang yang hanya akan mendapatkan neraka di akhirat dan terhapuslah segala yang telah mereka lakukan dan batal perbuatan yang telah mereka lakukan.” (QS. Hud: 15 – 16).
Berbabahagilah orang yang diberikan kecukupan harta dan selalu ingat akan kedudukannya yang merupakan titipan sementara. Sehingga menggunakannya juga benar-benar atas dasar syukur nikmat  dengan sebaik-baik penggunaannya sesuai tuntunan. Lantas dimanakah harta berkah tersebut didapat, berikut beberapa rahasianya.

Ø  Istigfar dan Taubat , Allah swt berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12)

Ø  Taqwa kepada Allah SWT, Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)

Ø  Tawakal kepada Allah SWT, Nabi Muhammad saw bersabda, “Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah  dengan sebenar-benar tawakkal, nescaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang  di petang hari dalam keadaan kenyang.” (Ahmad dan Tirmizi)
Ø  Beribadah Sepenuh hati, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada Ku, nescaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, nescaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” ( Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Ø  Silaturrahim, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (Bukhari).

Ø  Berbuat baik kepada orang yang lemah, Rasulullah saw bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, kerana kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).

Ø  Berinfaq dan Shadaqah, Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).

Ø  Hijrah dijalan Allah, “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (Qs. An-Nisa`: 100).

Ø  Berinfak bagi penuntut ilmu syariah, Disebutkan sebuah kisah, “Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah saw. Salah seorang daripadanya mendatangi nabi dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu pada nabi, maka Baginda saw bersabda, “Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” (Tirmizi, Hakim).

Ø  Melanjutkan haji dengan umrah, Firman Allah swt, “Lakukanlah haji dan umrah, kerana sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur kecuali syurga.” (Ahmad, Tirmizi, dan An-Nasa`i).



Tidak ada komentar: