Selasa, 29 Desember 2015

Kontropersi Isa



Kontropersi Isa

Di setiap bulan desember, tepatnya di seputaran tanggal dua puluh lima, banyak argumen kontrpersi mengenai Isa. Orang yahudi mempercayainya bahwa dia telah membunuh Isa, orang Nasrani meyakini bahwa Isa mereka salib dan mereka telah menguburnya. Orang muslim meyakininya bahwa nabi Isa tidak disalib dan dibunuh maliankan diangkat Alloh SWT, dan nanti akan kembali lagi ke dunia di suatu masa di akhir zaman.

istilah natal adalah istilah yang dipakai umat nasrani untuk memperingati hari kelahiran Isa Al-Masih, yang mereka sebut dengan Tuhan Yesus. Mengenai tanggal 25 desember ditetapkan oleh Paus Liberus  antara tahun 325 – 354, yang sekaligus sebagai momentum penyembahan kpd dewa matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 28 April, 18 Mei, atau 18 Oktober. Kemudian, oleh Kaisar Konstantin tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai hari kelahiran Yesus.

Mengenai tempat lahirnya ada beberapa persi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk (7 M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam Ibu Yesus berasal dari Betlehem, maka mereka bertugas ke sana, dan lahirlah Yesus Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makanan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.  
menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM - 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus yang berbeda. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba menunjukkan kondisi musim. Sedang tanggal  25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.

Menurut Al Qur’an, "Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu". (Surat Maryam: 23-25).*1

Dijelaskan selanjutnya bahwa “Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka-ahli kitab- tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). Al Maa'idah: 75

...dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka, dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.Al Ma'idah 116-117

Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 30-35

-------------mr-----
*1. Kisah lengkapnya
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.  (QS  MARYAM : 16 – 17)
Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada TuhanYang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".
Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".  
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"  
Jibril berkata: "Demikianlah . Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."  
 Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan".
 Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.
Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?"
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.  (QS  MARYAM : 18 – 35

Gelar haji




Gelar haji

Haji sebenarnya bukan merukan gelar bagi yang melaksanakannya, itu merupakan kewajiban yang masuk dalam rukun Islam yang ke 5, tentu bagi yang mampu.*1
Diantara rukun Islam lainnya adalah  sholat dan puasa. Namun ada kekhususan tertentu untuk haji, kenapa sepulangnya dari makkah ia mendapat gelar haji, sementara untuk sholat dan puasa tidak, tidak dipanggil pak sholat atau pak puasa, seperti pak haji. Perintah haji terdaat beberapa ayat dan hadist, diantaranya
AQ Surat Al Hajj  ayat 27,
 “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,”
 AQ  Surat Ali Imran: 97,
مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ
Mengunjungi ke Baitullah (haji) adalah wajib bagi manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Dalam hadist di sabdakan "Barangsiapa hendak melaksanakan haji, hendaklah segera ia lakukan, karena terkadang seseorang itu sakit, binatang (kendaraannya) hilang, dan adanya suatu hajat yang menghalangi." HR. Ibnu Majah,

تَعَجَّلُوْا إِلَى الْحَجِّ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ

"Bersegeralah melaksanakan haji, karena sesungguhnya salah seorang di antara kamu tidak mengetahui apa yang akan merinta-nginya."HR. Ahmad
Di negara-negara lain kabarnya tidak ada gelar haji, meskipun sudah beberapa kali menunaikannya, di Indonesia jangankan haji, umroh pun sekembalinya dari Makkah mendapat gelar haji, katanya sudah ke mekkah meskipun tidak wukuf dan melontar jumroh. Padahal pada era seputaram KiHajar Dewantara, Diponegoro, Hos Cokroaminoto dan lainnya tidak menggunakan gelar haji. Mereka tetap menggunakan namanya masing-masing tanpa titel haji di depannya. Tidak ada H Diponegoro atau KH Mojo, dst.
Ada riwayah kenapa keitika mereka kembali dari ibadah haji mendapar gelar haji, diantaranya :
Ø  Dari sisi sejarah, pemberian haji diawali dari perlawanan ummat Islam  terhadap belanda. Setiap ada yang pulang dari Makkah selalu ada pemberontakan. Dan setiap ada pemberontakan selalu dipimpin  dan dipelopori  haji, dan ulama dari pesantren. Boleh dibilang tidak ada pemberontakan yang tidak melibatkan haji.
Untuk memudahkan pengawasan maka pada tahun 1916 penjajah Belanda mengeluarkan keputusan ordonasi haji, yaitu setiap orang yang melakukan ibadah haji wajib menggunakan gelar haji.
Ø  Dari segi keteladanan, sepulangnya orang menunaikan ibadah haji tentu mempunyai akhlak yang lebih baik, prilaku dan sikapnya berubah, tidak lagi seperti sebelumnya. Untuk keperluan itulah kemudian kenapa gelar haji diberikan kepada yang berhaji. Tujuannya agar ia selalu ingat kalau dirinya sudah haji dan menjaga prilaku dan ketaatannya dalam ibadah. Alasan dan argumentasi ini tidak diketahui sejak kapan diterapkan, tetapi para  kiai dan ustadz selalu menjelaskannya demikian, setiap kali ada yang bertanya.

---------mr—

*1. Mampu dalam haji adalah fisik sehat dan memiliki biaya yang dapat menghantarkan ke Baitullah Haram, baik dengan pesawat, mobil, kendaraan atau taxi, sesuai kondisinya. Dia pun memiliki bekal yang cukup untuk pergi dan pulang. Biaya tersebut harus berupa kelebihan dari nafkah untuk orang-orang yang menjadi tanggungannya sampai dia kembali dari hajinya. Sedangkan wanita harus bersama suami atau mahramnya, baik dalam safar haji atau umrah.

Jin itu bodoh



Jin itu bodoh
Banyak orang yang takut dengan jin, setidaknya bila dibilang ada jin rasa takut itu muncul, takut akan rupanya yang katanya serem dan bengis, takut karena sering menakut-2i orang. Sehingga membayangkannya membuat bulu kuduk merinding.  Di samping itu ia diciptakan sebagai makhluk yang tidak bisa dilihat oleh manusia, yang keberadaannya tidak diketahui pasti, bisa saja di samping kanan, kiri atau di belakang, yang sekali-kali memunculkan dirinya yang menakutkan.
Dari uraian beberapa kajian, Sebenarnya jin itu tidak bisa menampakkan diri pada manusia. Kalau pun ia menampakkan diri, mungkin akan berupa wujud lain, bukan wujud aslinya. Jin hanya akan mengganggu manusia dengan cara yang sederhana. Misalnya, menggerakkan horden, mengalirkan air, menjatuhkan barang, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan perbuatan jin untuk menakut-nakuti manusia. Dan biasanya manusia sendiri pun ketika tahu ada hal yang ganjil, langsung merasa dirinya tidak aman. Padahal, jin itu hanya iseng saja, yakni hanya untuk melihat ketakutan manusia, hingga dia merasa puas bahwa ternyata manusia itu makhluk yang penakut.
Perbuatan jin yang demikian itu sebenarnya karena kebodohannya, Karena ia hanya mampu menakut-nakuti manusia dengan cara yang sederhana. Sedangkan manusia, ia bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa. Dan akan lebih ditakuti oleh makhluk lainnya, termasuk bangsa jin. Karenanya jika manusia takut dengan jin itu tidak pada tempatnya, apalagi sampai bersekutu dengannya, merendahkan dirinya sendiri, sehingga ia merasa jinlah yang memiliki kekuatan terbesar hingga mampu membantu dirinya. Dengan kata lain, ia mengakui bahwa jinlah yang lebih kuat dan mampu dari pada dirinya.
Orang yang besekuti dengan jin adalah orang yang lebih bodoh dari jin, mereka hanya menipu orang mensekutukannya, karena pada dasranya jin itu bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Surat Al Jin ayat 8:
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
dan sesungguhnya kami pernah datang ke langit dan mencoba mengetahui (rahasia) langit, namun kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api

Surat Al Jin ayat 9:
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
dan sesungguhnya kami (para jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)
Surat Al Jin ayat 10:
وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka
Dengan beberapa ayat tersebut, maka jelaslah bahwa berita yang dibawa jin untuk manusia peramal yang bersekutu dengannya adalah kebohongan*1. Ia hanya membisikkan  karangannya sendiri, bila tepat makan semakin percayalah peramal, dan semakin yakinlah orang yang diramal, dan semuanya semakin sesat. Wallohu’alam.
--------Mr.
*1. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al A’raaf 27)