Senin, 23 November 2009

Arafah


Arafah
Pada umumnya orang yang mendengar Afarah atau padang Arafah, bayangan yang timbul kemudian adalah sebuah tempat, atau semacam padang pasir, gurun yang kering dan tandus. Di sanalah jama’ah haji akan melakukan wukuf, merenungkan diri, mengintrospeksi diri akan perbuatan yang pernah dilakukannya seraya memohon ampunan kepada Allah SWT. Mereka tidak ada apa-apanya dihadapan Allah, semua kecil, lemah, dan tidak berdaya, hanya Allah yang maha agung, maha kuasa. Bahkan diisyaratkan bahwa padang mahsyar nanti seprti padang Arafah di dunia, tempat dimana manusia akan menerima seluruh amal perbuatannya. Apakah catatan perbuatan baiknya yang lebih banyak atau sebaliknya perbiatan buruknya yang malah lebih banyak, di sana mereka akan menerima kitab, seluruh catatan perbuatannya selama di bumi. Seluruh perbuatannya akan di timbang, akan masuk surgea atau malah neraka arah dari hasil timbangan perbuatannya.
Dengan gambaran sementara itu, sehingga Arafah dibayangkan seperti padang pasir yang gersang dan tandus. Namun sebetulnya tidak demikian, mungkin itu pada masa lalu, Arafah sekarang telah menjadi hijau, di sana sini dinaungi dengan tanaman yang cukup rindang. Sehingga jama’ah tidak merasa terlalu kepanasan meskipun panas cukup terik. Konon pohon tersebut katanya ditanam atas usulan presiden Indonesia Soekarno. Sehingga pohon tersebut dikenal dengan sebutan pohon Soekarno, Karenanya hubungan Indonesia dengan Arab Saudi cukup baik, di samping hubungan ibadah haji dimana jama’ah dari Indonesia yang terbanyak disbanding dengan dari Negara lainnya.
Arafah terletak di sebelah timur kota suci Makkah Al-Mukarromah, disinilah umat Islam menunaikan rukun wukuf sebagai salah satu rukun haji. Tempat peristiwa di mana Nabi Adam a.s. dan Hawa telah diturunkan ke bumi dari surga atas sebab mengingkari perintah Allah dan terpedaya oleh tipu daya Iblis, tepatnya di Jabar Rahmah, ditandai dengan tugu oleh pemerintah sebagai pengenang tempat bertemunya nenek moyang manusia Nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi. Di sinilah bertahun-tahun mereka memohon ampun pada Allah, dan akhirnya permohonan mereka diterima.

keutamaan Arofah
Ummul Mu’minin Aisyah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka melainkan hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berbangga dihadapan para malaikatNya seraya berkata, “Apa yang mereka inginkan? ( tentu Aku kabulkan) (HR Muslim) Imam Nawawi berkata: “Hadits ini jelas sekali menunjukkan keutamaan hari Arafah”. (Syarah Shahih Muslim) Demikian pula Allah memuji para jamaah haji yang wuquf di Arafah. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah membanggakan orang-orang yang wuquf di Arafah kepada para malaikat. Allah berkata kepada mereka, “Lihatlah para hambaKu, mereka dalam keadaan kusut dan berdebu”. (HR Ahmad, Ibnu Khuzaimah, al-Albani berkata: sanadnya shahih) Amalan yang disunnahkan : 1. Puasa Puasa ini dianjurkan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, adapun bagi jamaah haji maka tidak disunnahkan puasa, karena Rasulullah SAW tidak puasa ketika hari Arafah. (HR Bukhari, Muslim) Dari Abu Qatadah bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab: “Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang”. (HR Muslim) muchroji amb,
feb2009