Selasa, 07 April 2015

Nyata-nyata musuh



Nyata-nyata musuh

Musuh yang paling nyata benar-benar menyakatakan sebagai musuh adalah iblis, ia terang-terangan menyatakan akan menghalang-halangi manusia dari jalan luruh agar dapat menemaninya kelak di neraka. Itu disampaikan dengan sumpahnya sejak diusirnya dari surga, ia bersumpah untuk menyesatkan seluruh anak Adam dari jalan yang lurus. Untuk kepentingan tersebut ia dan pengikutnya selalu meningkatkan keterampilan dan siasat licik mereka dalam menggoda manusia.

Iblis berkata, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian, saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan, Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS al-A’raf: 16-17).
Ayat Alquran di atas menjelaskan bahwa iblis akan selalu menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus. Caranya, dia akan mendatangi manusia dari berbagai arah dari muka, belakang, kanan, dan kiri.  Dengan berbagai cara, dan siasat akan ditempuhnya, dengan tujuan manusia dalam keadaan celaka.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan “Kemudian, saya akan mendatangi mereka dari muka,” iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (min baini aidihim).dimulai dengan keraguan dalam sholat, apakah sudah dua rakaat atau satu, atau dengan bilangan lainnya yang meragukan. Sampai manusia dibuatnya buta sehingga sampai pada satu titik manusia tidak lagi percaya akan adanya hari pembalasan.
Dari belakang ” iblis akan membuat mereka cinta kepada dunia (wa min kholfihim). Karena sudah tidak memercayai adanya hari akhir, iblis akan membawa manusia untuk bersuka cinta dengan gemerlap dunia. Semuanya disajikan dengan kesenangan dan kebebasan berkehendak tanpa batas.
“Dari kanan,” iblis akan berupaya menjadikan urusan-urusan agama dibuatnya tidak jelas (wa ‘an aimaanihim). Boleh jadi, manusia ingat dengan akhirat dan tidak larut dengan dunia, tapi iblis akan masuk dengan sandi-sandi yang menyarukan. Bid’ah, takhayul, dan khurafat akhirnya disuburkan, dan diantara panatik mazhab selalu berselisih yang tidak berkesudahan. Mereka sama-sama mengkalim bahwa mereka yang benar, yang lainnya salah dan mereka mengatakan akan masuk neraka. Padahal mazhab merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai upaya mencari solusi terhadap perkembangan yang menyajikan banyak masalah dan banyak pendapat. Sebelumnya tidak ada mazhab, dan memang belum diperlukan karena semua persoalan yang timbul dapat diselesaikan.

“Dan dari kiri,” dengan urusan agama yang dibuatnya samar, iblis merayu manusia untuk tertarik dan senang terhadap aneka kemaksiatan (wa ‘an syama-ilihim) yang telah ditumbuh-suburkan melalui media bid’ah, takhayul, dan khurafat.

bagaimana manusia untuk tetap bertahan dan tidak tergoda, salah satunya harus membentengi diri dengan selalu berzikir, bertahmid menyebut asma’ Alloh Swt. Dengan tidak lupa berdo’a
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ‘afiat (keselamatan dari segala keburukan) di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu pemaafan dan ‘afiat pada agamaku dan kehidupan duniaku, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah aurat-auratku, berikan rasa aman padaku. Ya Allah, jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagungan-Mu agar aku tidak tersambar dari bagian bawahku.” (HR Abu Dawud dari Ibnu Umar, disahihkan oleh Syaikh al-Albany).





Tidak ada komentar: