Ashabul kahfi bukan lelucon
Sepintas kalau disimak dari uraian para da’i, maka bisa jadi
orang menganggapnya sebagai cerita guyonan atau lelucon, dongeng yang dikemas
agar orang mau diam dan menyimaknya. Apalagi bagi anak-anak, dimana cerita
merupakan sebuah kisah yang menarik, terlebih dalam kisah tujuh pemuda lebih
memilih pergi tinggal di gua ketimbang ditawari kemewahan dunia sang raja.
Mereka tinggal sampai tiga ratus tahun ditambah sembilan tahun . Tapi lain
dengan ashabul kahfi, suatu kisah bukti kebenaran keyakinan yang diabadikan
dalam Al-Qur’an.
Luarbiasanya kisah ini adalah sulit dijelaskan bahwa pemuda
tersebut mencapai usia ratusan tahun tinggal di gua, kalau bukan karena iman
dan yakin seyakin-yakinnya akan
kebenaran Al-Qur’an. bahwa tak ada yang tak mungkin jika Alloh SWT telah
berkehendak maka orang orang yang demikian pasti mudah bagi-Nya
Secara historis kejadian tersebut punya hubungan erat dengan
kegelisahan Rosullullloh Saw saat ditanya oleh beberapa orang Yahudi untuk
membuktikannya bahwa Beliau memang seorang Nabi Utusan Allah. Orang orang
Yahudi ini bertanya, wahai Muhammad, tolong ceritakan kepada kami tentang kisah
7 pemuda yang rela mengasingkan diri untuk mempertahankan keyakinannya kepada
Allah SWT, jika engkau saanggup menceritakan dengan benar maka kami juga akan
mengikuti ajaranmu dan menjadi bagian dari Islam.
dikisahkan hiduplah seorang raja yang bernama Dikyanus, dia termasuk kejam dan sewenang wenang dalam memimpin rakyatnya. Kekejaman raja yanhg super otoriter ini memberlakukan aturan yang tak boleh dilanggar oleh rakyatnya. Siapapun yang menentang keinginan raja maka sama saja ingin mengakhiri hidupnya lebih awal. Salah satu aturan yang tak bisa diterima oleh rakyat adalah pemaksaan kehendak untuk menyembah Tuhan selain kehendak raja. Semua rakyat diwajibkan menyembah raja dan tak ada satupun rakyat yang diperbolehkan menyembah selain raja. Karena ketakutan, sebagian besar rakyat di negeri itu tunduk dengan aturan kejam sang raja. Tapi meskipun demikian, ada sekelompok pemuda yang tidak mau mematuhi keinginan raja, mereka secara sembunyi sembunyi tetap mempertahankan keinginan untuk menyembah dan mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan dimintai pertolongan. Dialah Allah SWT Sang Penguasa alam beserta isinya yang kekal abadi dan tak akan pernah kekurangan, tempat kita meminta pertolongan dalam suka maupun duka.
Keyakinan 7 pemuda ini kemudian diketahui oleh mata mata ,
kontan saja raja dikyanus marah besar. Raja lalu meminta para pembantunya untuk
segera menyeret pemuda tersebut kehadapan raja. Sesampainya dihadapan raajaa,
ketujuh pemuda ini ditawari berbagai hal yang menggiurkan seperti jabatan
tinggi, kekuasaan meilmpah dan wanita tercantik di negeri itu asal ketujuh
pemuda mau melepas keyakinan dan hanya menyembah raja dikyanus. Mereka bukanlah
pemuda dengan iman kerupuk yang mudah rusak, merekaa juga orang orang yang
mencintai jabatan, ataupun orang yang suka mengumbar nafsu syahwat kepada
wanita. Tawaran raja ditolak dengan tegas dan mereka lebih memilih Allah SWT
sebagai Tuhan sepanjang hidupnya.
Jawaban para pemuda semakin membuat raja berang dan kehilangan kendali. Dia mengancam akan menghukum mati para pemuda jika dalam beberapa hari tak mau merubah keyakinannya dengan segera. Pemuda tidak takut dengan ancaman tersebut dan telah bertekad untuk mempertahankan iman hingga tetes darah penghabisan. Bagi mereka lebih baik mati menggenggam iman daripada mengikuti ajakan raja untuk menyekutukan Allah SWT. Ketujuh pemuda ini kemudain membuat kesepapakatan untuk bersembunyi ke sebuah tempat. Berangkatlah mereka mencari tempat persembunyian.
Jawaban para pemuda semakin membuat raja berang dan kehilangan kendali. Dia mengancam akan menghukum mati para pemuda jika dalam beberapa hari tak mau merubah keyakinannya dengan segera. Pemuda tidak takut dengan ancaman tersebut dan telah bertekad untuk mempertahankan iman hingga tetes darah penghabisan. Bagi mereka lebih baik mati menggenggam iman daripada mengikuti ajakan raja untuk menyekutukan Allah SWT. Ketujuh pemuda ini kemudain membuat kesepapakatan untuk bersembunyi ke sebuah tempat. Berangkatlah mereka mencari tempat persembunyian.
Ketujuh pemuda ini akhirnya sampai di sebuah gua dan untuk
bersembunyi disana. Karena kelelahan, ketujuh pemuda ini tertidur sementara
anjingnya berada di sekitar pintu gua.Keesokan harinya raja meminta agar segera
membawa para pemuda untuk dihukum mati, tapi langkah raja kejam ini membuahkan
kegagalan, sebab para pemuda telah pergi dan sangat susah dicari. Seluruh
rakyat pun dikerahkan untuk mencari para pemuda yang dianggap membangkang,
siapapun yang mampu menemukan dan membawa mereka maka raja telah menyediakan hadiah
dan kenaikan pangkat bagi para pembantu setianya.
Waktu terus berlalu, zaman pun telah berganti dari beberapa generasi. Kini kerajaan yang dulu dipimpin oleh raja kejam plus musyrik telah berubah menjadi sebuah negeri yang maju dan punya kebebasan dalam menjalankan keyakinan agamanya masing masing. Sementara itu para pemuda yang tertidur di gua terbangun karena perut terasa lapar, mereka saling bertanya tentang berapa lama mereka tertidur di dalam gua. Salah satu sahabatnya mengatakan jika mereka mungkin tertidur setengah jam, satu lagi berkata jika dia tertidur satu jam,intinya mereka tidak mengerti secara tepat berapa lama mereka tertidur di dalam gua. Lalu salah satu dari mereka diminta untuk pergi ke pasar mencari makanan. Dengan langkah hati hati mereka menyusuri jalan sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya. Dia masih takut jangan jangan ada mata mata dari raja dikyanus.
Sampai juga pemuda yang mulia ini di pasar, ia menemui salah satu penjual yang menjajakan makanan. Namun penjual keheranan dengan uang yang digunakan oleh pemuda ini, ia memandangi pemuda dan memanggil pengawas pasar yang sangat bijak. Pengawas pasar kemudian membawa pemuda ini kehadapan baginda raja yang sholeh. Betapa terkejutnya raja saat pemuda ini menceritakan siapa dia sebenarnya, Raja yang sholeh ini kemudian menjelaskan kepada pemuda itu bahwa raja kejam dikyanus telah mati 309 tahun yang lalu.
Tanpa diminta raja lalu mengajak semua orang yang hadir untuk menjemput teman para pemuda yang masih di dalam gua untuk dibawa ke istana. Dihadapan banyak orang, pemuda ini mengatakan agar kita selalu beriman kepada Allah SWT, jangan pernah tunduk kepada siapapun yang mengajak pada jalan kesesatan dan kemusryikan. Meski raja telah meminta berkali kali agar para pemuda ini tetap tinggal di istana, tapi pemuda menolak dan tetap memilih untuk kembali ke gua lagi. Beberapa waktu kemudian Allah mengambil ruh mereka dan kembali kepadaNya untuk selama lamanya. Kisah ini dapat dibaca dalam Al Qur’an surah 18: 9-26.
Waktu terus berlalu, zaman pun telah berganti dari beberapa generasi. Kini kerajaan yang dulu dipimpin oleh raja kejam plus musyrik telah berubah menjadi sebuah negeri yang maju dan punya kebebasan dalam menjalankan keyakinan agamanya masing masing. Sementara itu para pemuda yang tertidur di gua terbangun karena perut terasa lapar, mereka saling bertanya tentang berapa lama mereka tertidur di dalam gua. Salah satu sahabatnya mengatakan jika mereka mungkin tertidur setengah jam, satu lagi berkata jika dia tertidur satu jam,intinya mereka tidak mengerti secara tepat berapa lama mereka tertidur di dalam gua. Lalu salah satu dari mereka diminta untuk pergi ke pasar mencari makanan. Dengan langkah hati hati mereka menyusuri jalan sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya. Dia masih takut jangan jangan ada mata mata dari raja dikyanus.
Sampai juga pemuda yang mulia ini di pasar, ia menemui salah satu penjual yang menjajakan makanan. Namun penjual keheranan dengan uang yang digunakan oleh pemuda ini, ia memandangi pemuda dan memanggil pengawas pasar yang sangat bijak. Pengawas pasar kemudian membawa pemuda ini kehadapan baginda raja yang sholeh. Betapa terkejutnya raja saat pemuda ini menceritakan siapa dia sebenarnya, Raja yang sholeh ini kemudian menjelaskan kepada pemuda itu bahwa raja kejam dikyanus telah mati 309 tahun yang lalu.
Tanpa diminta raja lalu mengajak semua orang yang hadir untuk menjemput teman para pemuda yang masih di dalam gua untuk dibawa ke istana. Dihadapan banyak orang, pemuda ini mengatakan agar kita selalu beriman kepada Allah SWT, jangan pernah tunduk kepada siapapun yang mengajak pada jalan kesesatan dan kemusryikan. Meski raja telah meminta berkali kali agar para pemuda ini tetap tinggal di istana, tapi pemuda menolak dan tetap memilih untuk kembali ke gua lagi. Beberapa waktu kemudian Allah mengambil ruh mereka dan kembali kepadaNya untuk selama lamanya. Kisah ini dapat dibaca dalam Al Qur’an surah 18: 9-26.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar