Jangan tidur pagi
Ayo bangun, sudah pagi jangan tidur terus nanti rezekinya dipatok ayam, ucapan orang tua kepada anaknya semacam itu sering dilontarkan, saat anaknya tidak mau bangun atau sudah pagi masih saja tidur. Atau juga sudah bangun kemudian tidur lagi, tidak mau beraktipitas apapun itu kegiatannya. Ternyata ucapan tersebut tidaklah keliru, memang demikian serign terjadi. Karena waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak orang yang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.
Banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu, menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah-pahala yang berlimpah. Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Sekali lagi menurut mereka waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).Maka dari itu tidurlah dalam waktu yang paling bermanfaat:
Ø
tidur
ketika sangat butuh,
Ø
tidur
di awal malam –ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-,
Ø
tidur
di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan
sore
Ø
Tidak
sesuai syariat
Diriwayatkan
dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ
الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya’ dan ngobrol-ngobrol
setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
Dalam
Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang
dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita
untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah
untuk tidak dilakukan. Yaitu tidur setelah subuh. ‘”Ya Allah, berkahilah bagi
ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud
Dari beberapa penelitian yang disampaikan anak-anak
khususnya yang tidur sore terbukti sukar tidur malam dan gagal memainkan puzzle
dan keterampilan organisasi. Akibat kebiasaan tidur di sore hari mereka 39
menit lebih lambat tidur malamnya daripada rekan sebaya yang tidak tidur
siang/sore.
Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur di
saat sangat diperlukan tidur (sangat ngantuk). Demikian juga, tidur di awal
malam lebih bermanfaat dari pada tidur di akhir malam. Tidur di tengah siang
lebih bermanfaat dari pada tidur di dua ujung siang (pagi dan sore). Apabila
tidur di saat dekat dengan dua ujung siang, maka manfaatnya akan semakin
berkurang dan madhorotnya semakin besar.
Apalagi tidur di waktu ‘ashar (atau sesudah sholat
‘ashar) dan tidur di awal siang, kecuali bagi yang malamnya tidak tidur. selain
itu, waktu-waktu yang dimakruhkan untuk tidur adalah waktu antara sesudah
sholat shubuh dan terbitnya matahari. Secara ringkas, tidur yang standar dan
yang paling bermanfaat adalah tidur selama setengah malam yang pertama dan
seperenam yang terakhir, yang kira-kira lamanya sekitar delapan jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar