Senin, 06 April 2015

Jangan tidur pagi



Jangan tidur pagi

Ayo bangun, sudah pagi jangan tidur terus nanti rezekinya dipatok ayam,  ucapan orang tua kepada anaknya semacam itu sering dilontarkan, saat anaknya tidak mau bangun atau sudah pagi masih saja tidur. Atau juga sudah bangun kemudian tidur lagi, tidak mau beraktipitas apapun itu kegiatannya. Ternyata ucapan tersebut tidaklah keliru, memang demikian serign terjadi. Karena waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak orang yang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan. 

Banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu, menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah-pahala yang berlimpah. Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Sekali lagi menurut mereka waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).Maka dari itu  tidurlah dalam waktu yang paling bermanfaat:

Ø  tidur ketika sangat butuh,
Ø  tidur di awal malam –ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-,
Ø  tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore
Ø  Tidak sesuai syariat
            Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya’ dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan. Yaitu tidur setelah subuh. ‘”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud

Dari beberapa penelitian yang disampaikan anak-anak khususnya yang tidur sore terbukti sukar tidur malam dan gagal memainkan puzzle dan keterampilan organisasi. Akibat kebiasaan tidur di sore hari mereka 39 menit lebih lambat tidur malamnya daripada rekan sebaya yang tidak tidur siang/sore. 

Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur di saat sangat diperlukan tidur (sangat ngantuk). Demikian juga, tidur di awal malam lebih bermanfaat dari pada tidur di akhir malam. Tidur di tengah siang lebih bermanfaat dari pada tidur di dua ujung siang (pagi dan sore). Apabila tidur di saat dekat dengan dua ujung siang, maka manfaatnya akan semakin berkurang dan madhorotnya semakin besar.
Apalagi tidur di waktu ‘ashar (atau sesudah sholat ‘ashar) dan tidur di awal siang, kecuali bagi yang malamnya tidak tidur. selain itu, waktu-waktu yang dimakruhkan untuk tidur adalah waktu antara sesudah sholat shubuh dan terbitnya matahari. Secara ringkas, tidur yang standar dan yang paling bermanfaat adalah tidur selama setengah malam yang pertama dan seperenam yang terakhir, yang kira-kira lamanya sekitar delapan jam.

Inilah tidur yang standar menurut penelitian,  tidur dari delapan jam akan menimbulkan ketidak seimbangan pada badan. Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan.  Karena dengan tidur, seseorang menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur. Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan, karena dengan tidur, orang menjadi se

Tidak ada komentar: