Tidak kurang karena sedekah
Perbuatan
sedekah merupakan perbuatan yang mulia, bukan saja ia dapat menolong orang lain
dengan sedekah yang diberikannya. Tapi juga membawa kebaikan pada dirinya,
amaliah yang pahalanya besar, yang juga tidak menjadi berkurang hartanya. Sabda Nabi saw: Tidak akan berkurang sedikitpun harta seseorang yang
disedekahkan. Firman Allah : “Mereka bertanya tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan
kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” dan apa saja kebaikan yang kamu
buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.”(Albaqarah: 215)
dalam hal sedekah, sampai ada ustadz membuat rumus
sendiri, bahwa dalam syariat sedekah satu akan dilipatkan menjadi sepuluh.
Sepeuluh ribu dikurangi seribu utnuk sedekah hasilnya sembilan belas ribu. Jika
dikurangi dua ribu untuk sedekah hasilnya menjadi dua puluh delapan. Demikian
matematika sedekah, yang merupakan intisari dari sejumlah keterangan dalam Al
Qur’an dan hadist. Bahwa sedekah tidak
mengurangi harta, walaupun dalam rumusan biasa harta memang berkurang jika
dipakai untuk sedekah. Dan apa harta yang baik yang kamu napkahkan –di jalan
Alloh- maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan
sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Alloh, dan apa saja harta yang baik
yang kamu napkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan
kamu sedikitpun tidak akan dirugikan. Qs 2: 272.
Janji Alloh SWt tidak pernah bohong, selanjutnya
percaya atau tidak itu semua kembali kepada seseorang yang melakukannya. Apakah
ia yakin dan melakukannya, atau sebaliknya tidak, tergantung dengan
keimimanannya. Apa yang Alloh janjikan pastinya benar, dan apa yang
disampaikan-Nya dalam Al Qur’an pasti harus diyakini, tanpa keraguan
sedikitpun. Tentu ini bagi yang
mempunyai keimanan yang baik, pada
derajat muttaqien sehingga apa yang disampaikan Rasululloh diyakininya sebagai
kebenaran, apalagi bila Al-Qur’an – sebagai Firman Alloh SWT, dan qot’i tanpa
penjelasan sudah dapat dipahami.
Tidak seharipun sekalian hamba memasuki suatu pagi,
kecuali ada dua malaikat yang turun.
Salah satu dari keduanya berkata ‘ Ya Alloh berikanlah ganti kepada orang yang
menafkahkan hartanya sementara yang lain
berkata ya Alloh berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahanhartanya. Hr.
Bukhori-Muslim.
Tentu saja harta yang disedekahkan merupakan harta
yang baik, dari hasil yang baik pula. Sebagai rasa syukur mendapatkan
kepercayaan titipan Allah SWT, untuk kebaikan di akhirat, meski bukan tidak
meungkin diberi balasannya langsung semasih hidup di dunia, berupa rezeki yang
semakin banyak, yang semakin melimpah. Bukan dari hasil yang tidak baik, karena
boleh jadi seseorang sedekah dari harta yang tidak baik. Membangun masjid dari
hasil korupsi selain untuk menutupi jejak dianggapnya dapat mengurai dosa. Atau
membangun pesantren dari hasil berjudi, bersedekah beramal sekaligus sebagai
pencucuin uang, dst. Harta yang tidak
baik tentu tidak punya nilai di mata Alloh SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar