Akhirat itu pasti
Saya tidak mengikuti dari awal tayangan mati suri di kickandy,
yang pasti kesan yang ingin disampaikan adalah bahwa akhirat itu pasti ada, dan
balasan kebaikan atau keburukan itu pasti ada,
sehingga seorang muslim harus wajib yakin akan hal itu. Pada kesempatan
tersebut hadir juga rektor UIN Jakarta, mas Komaruddin Hidayat, begitu saya
memanggilnya saat dulu di Ciputat. Beliau memberikan pendapatnya berkaitan
dengan mati suri dan kehidupan akhirat. Beliau beberapa akhir tahun ini dikenal
dengan 2 bukunya ‘ psikologi kematian’ dan buku berdamai dengan kematian’ yang bukan
hanya membahas rahasia kematian,tapi juga
menjemput maut dengan hati senang.
Diawali dengan pengalaman mati suri seseorang tamu kickandy,
disampaikan bahwa ia dapat melihat saat ruhnya meninggalkan jasad, ia dibawa
malaikat laki-laki berpakaian ihram dengan muka yang sama ke suatu tempat, ia
ditanyakan tentang siapa tuhanmu-Allohurobbi,
siapa pemimpinmu-Muhammad Rasulku,
mana kiblatmu-Ka’bah, siapa orang tuamu, dst. Ia didudukkan diatu kursi
yang sangat emput, disebelah kanannya ada seorang perempuan yang mengaku
sebagai amal baiknya didunia, yang berkata akan menemanimu sampai yaumil akhir.
kemudian ia diperlihatkan dengan
beberapa kejadian manusia dengan siksaannya masing-masing sebagai balasan
perbuatannya saat di dunia.
Yang pertama ia diperlihatkan manusia yang disiksa dengan
membawa beban berat dipunggungnya, yang beratnya sangat menyakitkan melebihi
kemampuannya. Ia sampaikan mungkin sampai satu ton-an, sehingga ia menjadi
sangat bungkuk memanggulnya, ia berjalan dengan bebannya itu dan tidak pernah
sampai-sampai ke tujuannya, berdarah-darah dan baunya sangat menyengat, dan itu
akan dilakukannya sampai hari kiamat.
Siksaan yang sangat mengerikan, menyakitkan dan melelahkan. Ketika ia tanyakan
amal kebaikannya, kenapa manusia sampai
disiksa demikian rupa beratnya, amal baiknya menyatakan bahwa orang tersebut saat di dunia menyantut haram dan membunuh
orang, sehingga ia berjalan tidak sampai-sampai.
Yang ke dua, siksaan yang diterima seorang saling membunuh.
Diperlihatkan orang saling membunuh satu dengan lainnya. Dan ini merupakan
balasan atas perbuatan di dunia yang membunuh orang dan tidak bertanggung
jawab.
Yang ketiga, ia diperlihatkan dengan siksaan orang yang dihujam
kemaluannya dengan besi panas sampai
tembus. Siksaan ini sangat memilukan dan sulit membayangkan betapa sakitnya.
Dari amal baiknya disampaikan bahwa orang tersebut sering melakukan zina semasa
di dunianya.
Yang ke empat, ia diperlihatkan orang yang disiksa dengan
kulitnya terkelupas dari dagingnya, sehingga darahkan berceceran. Peristiwa
terkelupasnya kulit dari daging diperlihatkan sangat menyiksa dan menyakitkan.
Ketika ia tanyakan kepada amal baiknya, disampaikan bahwa orang tersebut sering
meninggalkan sholat semasa hidupnya di dunia. Begitu siksaan yang ia terima,
siksaan yang sangat menyakitkan, setimpal dengan menikmati saat meninggalkan sholat.
Terakhir ia disampaikan, ruh amal baiknya membaca Al-Qur’an,
bertahjim, bersalawat , berzikir dengan membaca subhanalloh, walhamdulillah,
wala ilahaillalloh wallohuakbar, lahaula walakuwwata illahil aliyul’azim dst
agar orang-orang yang tersiksa diampuni dosa-dosanya.
Dari beberapa pengalaman mati suri tersebut, membuatnya
menjadi lebih hati-hati dan selalu melakukan kebaikan. Tak terlintas untuk
berbuat kesalahan atau kejelekan yang membuahkan dosa. Ia sangat yakin bahwa
balasan akhirat itu pasti ada, dan itulah yang selalu membuatnya selalu ingat
saat melakukan sesuatu agar tidak salah, melanggar tuntunan syariat. Mas
Komaruddin Hidayat, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa apa yang dilakukan
manusia semuanya terekam. Saat rekaman itu ditayang ulang, katakan saja seperti
plesdis saat ruh keluar dari badan, jika rekamannya baik, atau perbuatan baik
yang terekam maka tayangannyapun sangat
enak dilihat dan menyenangkan. Begitu sebaliknya, saat rekaman plesdis buruk
ditayangkan, yang terlihat sangat tidak menyenangkan bahkan menyakitkan. Banyak
orang mati suri kemudian hidupnya berubah, ia yakin bahwa kehidupan akhirat itu
ada, sehingga dari pengalaman saya
wawancarai, orang yang tadinya tidak membayar pajak akhirnya membayar pajak,
yang menang perkara dengan kecurangan, kemudian bertobat dst. Semua sadar bahwa
kehidupan tidak berakhir dengan kematian, namun akan ada kehidupan selanjutnya
yang lebih kekal, jelas mas Komar.
Dalam AlQur’an Alloh SWT berfirman ‘
أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ
يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ
Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan
siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. QS. Al Baqarah 2:86
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di
sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu
memang benar.
QS. Al Baqarah 2:94,
وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada orang yang bendo'a: "Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka" QS. Al Baqarah 2:201 .
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ
الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ
يُبْعَثُونَ (١٠٠)
“Hingga apabila telah
datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku
kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali
tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan
mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.” (Al Mukminun: 99-100)
------------- smg dapat menjadi renungan saat di sentul-teacher fun games ------22-23
nop 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar