Rabu, 01 April 2015

Benteng pendem



Benteng pendem
 Mendengarnya tentu membuat orang penasaran, kenapa disebut benteng pendem. Kebanyakan orang membayangkannya ada sebuah benteng-pertahanan jaman belanda, berada di dakam tanah, posisi terpendam. Anggapan atau perkiraan tersebut tidaklah keliru, karena memang sebagian bangunannya agak rendah dan boleh dibilang setengah terpendam. Katanya benteng ini dulunya dibuat sebagai markas pertahanan Belanda. Kini benteng pendem sebagai salah satu obyek wisata yang berada di Cilacap, tepatnya di penghukung pantai penyu ke arah selatan.
Tahun ini bersama anak-anak sekeluarga dapat liburan ke obyek wisata ini, disambut dengan gerimis kecil semakin terasa nikmatnya makan mendoan yang menjadi ciri khas bayumasan, apalagi dimakannya selagi hangat, tidak terasa tahu-tahu sudah beberapa potong yang hilang tertelan.
Menurut penjaga pintu masuk-penjual karcis, bangunan ini-benteng pendem, dibangun disekitaran tahun 1942-an, tida tahun sebelum kemerdekaan di tahun 1945. Terdiri dari berbagai ruangan bawah tanah, di benteng ini banyak para pejuang yang ditahan, dipenjarakan, terutama rakyat setempat-Cilacap. Setelah kemerdekaan- ketika jepang dibom-Hirosima-Nagasaki, oleh sekutu, jepang kembali-meninggalkannya. Dan benteng pendem dikuasai pejuang TNI Jawa Tengah diapkai sebagai tempat latihan perang, khususnya dengan pendaratan laut.
Menurut keterangan, di bangunan ini banyak ruangan bawah tanah, bahkan kabarnya ada terowongan yang menghubungkan gua-gua yang berada di pulau Nuakambangan. Tapi yang jelas, pada masanya tempat ini dipergunakan sebagai  benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru, kesemuanya merupakan keperluan peperangan.
Pantai penyu yang boleh dibilang mengelilinginya, membuat tempat ini tambah rendah terpendam, kalau dilihat dari luar, kelihatan sebagain bangunannya berada di bawah tanah. Sayang untuk pantainya kurang enak dipandang, di samping airnya yang agak coklat karena kotor, di hampir sepanjang pantai banyak sampah yang nampak dibiarkan begitu saja, terombang-ambing oleh gelombang ombak yang bergantian menerjangnya.

Tidak ada komentar: