Kamis, 08 Desember 2016

lahir dari rahim yang masih perawan

Nabi Isa as merupakan salah satu utusan Allah SWT untuk menyampaikan
wahyu kepada manusia. Ia lahir dari seorang wanita soleha bernama Maryam yang taat dan terus beribadah kepada Allah. Yang membuatnya begitu fenomenal adalah karena Nabi dan rasul ke-24 ini dilahirkan dari rahim Maryam yang masih perawan tanpa melalui proses biologis terlebih dahulu. Bagaimana Nabi Isa Bisa Lahir Dari Rahim Seorang Perawan? Wallahualam Bishowab.

Sebenarnya ini adalah hal mudah bagi Allah jika Ia menghendaki. Beberapa ilmuan mencoba bernalar dengan mengungkapkan bahwa yang dilalaui Maryam disebut dengan proses Parthenogenese yakni proses membesarnya bayi dalam kandungan sang ibu di luar hukum alam manusia. Telur (ovum) dari ibunya tidak memerlukan bertemu dengan spermatozoa bapak untuk membentuk suatu embrio yang kemudian menjadi bayi. Namun siapa yang mengetahui kebenaran penelitian ini. Wallahualam Bishowab.

 Bagaimana Bisa Maryam yang Masih Perawan Lahirkan Nabi Isa? Inilah Penjelasan Al-Qur'an
Sumber: Infoyunik.com
Penjelasan tentang bagaimana proses kehamilan Maryam sendiri tertulis dalam Alquran QS. Maryam (19) ayat 16-21. Dimana prosesnya diawali dengan kedatangan Malaikat Jibril dalam wujud manusia yang sempurna menemui Maryam binti Imran ini.

(16) Dan ingatlah (yang tersebut) di dalam Kitab, dari hal Maryam. Ketika dia menjauhkan diri dari keluarganya ke sebuah tempat disebelah Timur.

(17) Maka dia adakan tabir yang akan melindunginya dari mereka, lalu Kami utuslah kepdanya Roh Kami, maka menjelmalah dia menyerupai manusia yang sebenamya.

(18) Berkatalah dia: Sesungguhnya berlindunglah aku kepada Tuhan Yang Maha Kasih dari pada engkau, jika adalah engkau seorang yang bertakwa.

(19) Dia pun menjawab: Saya ini tidak lain adalah Utusan dari Tuhan engkau, karena akan aku anugerahkan kepada engkau seorang anak laki-laki yang suci.

(20) Dia berkata: Betapa akan ada bagiku seorang anak laki•laki, padahal tidaklah pernah tersentuh diriku 0Ieh seorang laki-Iaki pun dan aku pun bukanlah seorang perempuan jahat.

(21) Menjawab dia; Memang demikianlah. Tuhan teIah menyabdakan: Yang begitu bagiKu adalah hal yang mudah, dan akan Kami jadikan dianya suatu ayat untuk manusia dan suatu rahmat, dan dianya adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. (19) ayat 16-21

Siti Maryam merupakan anak keluarga beragama. Ayahnya bernama Imran yang merupakan keturunan Nabi Daud as dan Ibunya adalah seorang perempuan soleh. Ia kemudian diasuh oleh Nabi Zakarian yang menjadi Imam dan pemelihara Baitul Maqdis. Pada masa itu, Maryam adalah wanita pilihan Allah yang dilebihkan diatas seluruh perempuan di seluruh alam. Seperti dalam Q.S Ali Imran: 42.

Dan (ingatlah) ketika Malaikat
(Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).  (QS: Ali Imran Ayat: 42)

Maryam berniat untuk meningkatkan ketaatannya dengan pergi ke sebelah Timur Baitul Maqdis, yakni ialah suatu kampung yang bernama Baitlaham (Bethlehem). Ia menyisihkan diri dari keluarga agar lebih tenang beribadat kepada Tuhan, sehingga dipasangnya tabir jangan sampai diganggu orang, sedang dia di waktu itu masih perawan. 

Saat berada di sana Allah SWT kemudian mengutus Jibril untuk menemuinya. Dalam ayat di atas Allah SWT menyebut bahwa Dia mengutus Roh kami, dan itu dimaksudkan untuk Jibril. Malaikat penyampai wahyu ini berwujud pemuda biasa menyerupai seorang laki-laki muda.

Lantas Maryam merasa terkejut dengan kedatangan laki-laki dihadapannya. Maryam berkata demikian menunjukkan bahwa tidaklah timbul prasangka bahwa orang muda itu jahat. Sebab pada wajahnya dan tingkah lakunya ketika masuk tidaklah terbayang tanda-tanda bahwa dia orang jahat.

Maksud kedatangannya telah diterangkannya sendiri. Atas suruhan Allah menyampaikan anugerah dari Tuhan, dia sendiri yang membawanya, yaitu seorang anak laki-laki. Sekain itu ini juga dijelaskan dalam surat Ali imran ayat 45:

“(Ingatlah) tatkala berkata malaikat: wahai Maryam! Sesungguhnya Allah memberitakan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (Firman) darinya yaitu seorang putra Namanya Al-Masih Isa Putra Maryam, seorang terkemukan di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah”. (Q.S Ali imran 45)

Tercenganglah Maryam mendengarkan perkataan Malaikat itu. Maryam percaya apa yang dia katakan, yaitu bahwa dia adalah utusan Allah. Sebab itu tidaklah dia akan berdusta. Tetapi dia tidak mengerti bagaimana dia seorang anak perawan akan diberi anak:

Dia berkata: Ya Tuhanku! Bagaimana jalannya aku akan beranak, padahal aku belum pernah disentuh manusia? Dia berkata: demikianlah Allah menjadikan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia telah menentu¬kan sesuatu, Dia berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka diapun jadi (Q.S Ali imran 47)

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS: Ali Imran Ayat: 59)

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Al-Anbiya: 91)

Lahirnya seorang anak laki-laki suci dari anak perawan suci Maryam itu kelak, bukanlah semata-mata tanda atau ayat guna menunjukkan Kemaha-kuasaan Allah, bahkan juga Rahmat. Sebab lahirnya itu kelak ialah membawa tugas, menjadi Rasul Allah:

Isa lalu lahir dan diberi mukjizat dari Allah SWT. Ajaran-ajaran kebenaran yang disampaikan Nabi Isa membuat Ia dibenci oleh Yahudi. Mereka mencoba membunuhnya namun tidak berhasil. Allah SWT  kemudian mengangkatnya ke langit dan akan mendatangkannya ke dunia sebelum hari kiamat.

“Dan karena ucapan mereka (orang-orang Yahudi): Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.

Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (An-Nisa’: 157-158)...mr portal Islam.

Rabu, 16 November 2016

9 naga

1. Sofjan Wanandi
Sofjan Wanandi dikenal dekat dengan Jusuf Kalla. Tidak heran karena keduanya sudah kenal baik sejak lama. Bahkan, seorang petinggi PDIP mengaku Sofjan sudah sejak lama melobi Megawati untuk memasangkan Kalla dengan Jokowi. Sejak tahun 2013, Sofjan di berbagai kesempatan menyatakan bakal mengeluarkan Rp 2 triliun bila sekondanya, Jusuf Kalla, dipasangkan dengan Jokowi. Sofjan sendiri tercatat memiliki kekayaan lebih dari Rp 3 triliun. Sofjan kini memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia. (Baca: Sofjan Wanandi)
2. Tahir
Tahir tak lain ipar James Riady. Rosy Riady, isteri Tahir, adalah putri dari Mochtar Riady. Majalah Forbes menyebut, kekayaan Tahir per Maret 2013 sekitar US$ 2 miliar.  Dia berada di peringkat ketujuh orang terkaya di Indonesia. Tahir sukses dengan Grup Mayapada. Tahun lalu, ia menymbangkan sejumlah bus untuk membantu Jokowi membangun citra Jakarta.
3. Rusdi Kirana
Rusdi Kirana bersama kakaknya, Kusnan Kirana, tercatat sebagai orang kaya ke-29 menurut majalah Forbes pada November 2013. Keduanya sukses mendirikan maskapai penerbangan Lion Air. Dengan kekayaan yang mencapai US$ 1 miliar, Rusdi bergabung dengan tim pemenangan Jokowi-JK sebagai anggota Dewan Pengarah.
4. Jacob Soetoyo
Direktur PT Gesit Sarana Perkasa ini mempunyai jaringan yang kuat untuk lobi-lobi internasional. Jacob, yang juga menjadi Dewan Pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS), menyediakan rumahnya di Permata Hijau untuk pertemuan Jokowi dengan perwakilan asing di Jakarta, antara lain dengan Dubes Amerika Serikat (AS) Robert O’ Blacke, Duta Besar Myanmar, Meksiko, Turki, Norwegia dan Vatikan. Sebelumnya, Jacob juga sudah memfasilitasi pertemuan antara Jokowi dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.
5. James Riyadi
James Riyadi yang bernama asli Li Bái adalah seorang misionaris Kristen fundamentalis. Ia pernah terlibat dalam kasus sponsorship pemilihan presiden Amerika Serikat yang memenangkan Bill Clinton. James Riyadi merupakan bos Group Lippo yang menguasai bermain di pasar perbankan, properti, dan rumah sakit. Ia menjadi pendukung Joko Widodo sejak pemilihan gubernur Jakarta. Namun, ia ditengarai bersaing pengaruh pada Jokowi dengan Jacob Soetoyo yang Katolik. (Baca: James Riady dan Kristenisasi di Indonesia)
6. Anthony Salim
Anthony Salim atau Liem Hong Sien merupakan salah satu orang yang masuk ke dalam 10 Tokoh Bisnis yang paling berpengaruh pada tahun 2005 oleh Warta Ekonomi. Predikat itu diberikan karena dirinya berhasil membangun kembali Group Salim yang saat itu mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh krisis ekonomi tahun 1998. Saat krisis 1988 Salim Group banyak mempunyai hutang hingga mencapai 55 Trilyun rupiah. Anthony Salim yang memegang kekuasaan pada Salim Group akhirnya harus melunasi hutangnya dengan cara menjual beberapa perusahaan yang dimilikinya yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional. Meskipun demikian, Anthony Salim masih mempunyai beberapa perusahaan besar yang tidak dia jual. Perusahaan tersebut antara lain adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil mie instant dan tepung terigu terbesar di dunia.
7. Tommy Winata
Tommy Winata (lahir dengan nama 郭說鋒) merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network. Usahanya terutama bergerak dalam bidang perbankan, properti dan infrastruktur. Disamping usaha bidang komersiil, TW juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah Yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan yang sering turun membantu masyarakat di banyak daerah di Indonesia. Sesaat setelah Jokowi melantik menteri, Tommy Winata terlihat dekat dengan Menteri Susi Pudjiastuti.
8. Edward Soeryadjaya
Ia yang bernama asli Tjia Han Pun adalah pemilik Ortus Group, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Hubungan antara Edward dengan Jokowi sangat dekat, apalagi Edward pernah mengeluarkan uang dalam jumlah yang sangat besar dari koceknya sendiri untuk proyek monorel. Ortus Group juga bahkan tengah dalam proses untuk mengakuisisi saham PT JM hingga 90% atau mayoritas.
9. Robert Budi Hartono
Robert Budi Hartono yang bernama asli Oei Hwie Tjhong adalah pemilik perusahaan rokok Djarum. Saat ini ada sebuah tren baru di dunia maju untuk menekan industri rokok. Baik iklan maupun sponsor rokok pada sejumlah kegiatan mulai dibatasi. Misalnya, Marlboro yang pasarnya di Amerika mulai mendapat tekanan sehingga mencari pasar baru, salah satu lahan basah tersebut adalah Indonesia. Inilah sebabnya Robert Budi Hartono mendukung Jokowi untuk mengamankan bisnis dan pasarnya di Indonesia.

Senin, 24 Oktober 2016

KAFIR MASUK MASJID

1.      Melarang secara mutlak
Sebagian ulama yakni dari kalangan mazhab Malikiyyah dan sebagian Hanabilah berpendapat bahwa mutlak diharamkan bagi orang-orang kafir masuk ke dalam rumahnya Allah, baik itu masjid diluar tanah haram lebih-lebih masjidil Haram dan Nabawi.[2]
Ash-Shawi menyatakan, “Orang kafir dilarang masuk masjid sekalipun diizinkan oleh orang Islam, kecuali karena ada aktivitas yang bersifat darurat..”[3]
Diantara dalil yang digunakan oleh pendapat ini adalah firman Allah ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, oleh itu janganlah mereka itu menghampiri Masjidil Haram sesudah tahun ini.” (QS. at-Taubah: 28)
Dalil lain adalah atsar dari sebagian sahabat sebagaimana yang disebutkan oleh Ibn Qudamah, karena Abu Musa al-Asy’ari pernah menemui khalifah Umar radhiyallahu ‘anhuma dengan membawa surat. Umar berkata kepada Abu Musa, “Panggil orang yang menulisnya, untuk membacakannya.” Abu Musa menjawab, “Dia tidak boleh masuk masjid.” Umar bertanya, “Mengapa?” Abu Musa menjawab, “dia Nasrani”.[4]
 
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan ketika beliau sedang berkhutbah di atas mimbar tiba-tiba melihat orang majusi masuk masjid. Kemudian beliau turun, dan memukulnya serta menyuruhnya keluar.[5]
Dalil berikutnya adalah prilaku penduduk Madinah sebagaimana yang disebutkan oleh al Qurthubi. Juga dimasa kekhalifahan Umar bin ‘Abdul ‘Aziz beliau menulis surat untuk para pejabat di daerah : “Di rumah-rumah (Allah) itu, Allah mengizinkannya untuk diagungkan, dan disebut nama-Nya.” (QS an-Nur : 36) Maka masuknya orang kafir ke masjid bertentangan dengan upaya mengagungkan rumah Allah. Dalam Shahih Muslim dan lain-lain juga dinyatakan, “Bahwa masjid-masjid ini tidak boleh ada sedikitpun kencing dan kotoran..” Padahal orang kafir tidak terhindar dari semuanya itu. 
Baginda Nabi juga bersabda, “Masjid tidak dihalalkan untuk orang yang haid dan junub.” Orang kafir itu masuk dalam kategori junub, padahal Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.”  Allah menyebut mereka najis, apakah dzatnya yang najis ataukah dijauhkan dari jalan hukum Allah. Mana saja dari keduanya, hukum menjauhkan mereka dari masjid tetap wajib, karena ‘illat-nya adalah najis, dan faktanya ada pada diri mereka, sementara kesucian itu ada di masjid.[6]
2.      Membolehkan secara mutlak
Kalangan Mazhab al Hanafiyyah membolehkan secara mutlak orang kafir masuk masjid manapun. Baik itu masjid dluar tanah haram ataukah masjidil haram dan masjid Nabawi.[7]
Dalil pendapat ini didasarkan kepada adanya riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam sendiri menerima para utusan dari Bani Tsaqif di dalam masjid. Padahal para utusan jelas-jelas orang kafir dan bukan muslim. 
Dalil lainnya adalah hadits yang berbunyi :
إِنَّهُ لَيْسَ عَلَى الأْرْضِ مِنْ أَنْجَاسِ النَّاسِ شَيْءٌ إِنَّمَا أَنْجَاسُ النَّاسِ عَلَى أَنْفُسِهِمْ

“Tidak ada di atas bumi ini bekas najis manusia, sesungguhnya najis manusi itu adanya di dalam diri mereka sendiri. (HR. Bukhari dalam Syarah Ma’ani Al-Atsar)
 
Adapun mengenai ayat : “Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” (QS at-Taubah :28) kalangan ini menyatakan bahwa maksudnya adalah, Jika mereka masuk dengan sombong, untuk menguasai atau telanjang (tidak menutup aurat), sebagaimana tradisi mereka pada zaman Jahiliyah. Jika tidak, maka tidak ada larangan.”[8]
3.      Membolehkan dengan catatan/pengecualian
Kalangan Mazhab Syafi’iyyah dan sebagian Hanabilah berpendapat bahwa bahwa orang kafir diharamkan secara mutlak untuk masuk masjidil haram dan masjid Nabawi, namun dibolehkan di masjid selain keduanya bila dizinkan.
Imam al-Syafi’i rahimahullah berkata : “Tidak apa-apa orang musyrik masuk  seluruh masjid kecuali masjidil haram, sebab Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis , maka janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini (QS. al-Taubah : 28).”[9]
Berkata imam Nawawi : “Orang kafir tidak diperbolehkan memasuki Haram Makkah dengan keadaan apapun, sama saja pada masjidnya atau lainnya. Namun, boleh bagi orang kafir memasuki masjid-masjid yang lainnya dengan izin orang Islam, bukan masuk tanpa izin.”[10]
Kelompok pendapat ini mengkompromikan antara hadits-hadits yang digunakan oleh kalangan yang melarang dan yang membolehkan orang kafir masuk masjid.
-----------

[1] Fathul Bari (1/560), al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (20/245), al Fiqh al Islaami wa Adillatuhu (1/482).
[2] Al Ikhtiyar (4/166), Ibn Abidin (1/115), al Jawahirul Iklil (1/23).
[3] Hasyiyah as Shawi ‘ala as Syarh as-Shaghir (1/160).
[4] Al Mughni (13/202)
[5] Mathalib Uli an-Nuha (2/617).
[6] Tafsir al Qurthubi (8/103).
[7] Ar Raudhatut Thalibin (1/296).
[8] Radd al Mukhtar ‘ala Durr al Mukhtar (6/691).
[9] Al Umm (1/71).
[10] Raudlatuth Thalibin (1/296).

mendidik putra putri

Bagaimana nabi Muhammad mendidik putra putrinya? Mari kita bahas sekilas tentang putra-putri nabi Muhammad SAW dan bagaimana beliau mendidik anaknya yang nakal meskipun dalam keluarganya putra putri nabi Muhammad sangat patuh pada ayahandanya.

Nabi Muhammad hanya memiliki 6 anak itupun dari Siti khadijah. Anak pertamanya bernama Qasim yang meninggal pada usia 2 tahun. Anak kedua bernama Abdullah, Abdullah juga meninggal pada waktu masih kecil setelah nabi Muhammad SAW diangkat Allah SWT menjadi nabi. Anak ketiga yang dilahirkan oleh Siti khadijah diberi nama Zainab, Zainab meninggal pada tahun ke 8 hijriah.
Anak keempatnya bernama Ruqayyah yang dipersunting oleh Utbah bin Abu lahab orang yang paling membenci nabi Muhammad SAW namun pernikahan tak berlangsung lama. Kebenciannya pada nabi Muhammad SAW membuat pernikahan mereka berakhir. Ruqayyah kemudian menikah dengan Utsman bin affan tetapi hal tersebut tak begitu lama karena Ruqayyah telah dipanggil oleh Allah lantaran penyakit demam.
 

Anak kelimanya bernama Umi kalsum. Sepeninggal kakaknya Ruqayyah, Umi kalsum dinikahkan oleh baginda nabi dengan Utsman bin Affan. Sebelumnya Umi kalsum telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab sama persis dengan kisah hidup kakaknya akhirnya Umi Kalsum bercerai dengan suaminya. Pernikahan Utsman bin Affan juga tak berlangsung lama, Umi kalsum kembali ke yang Maha Pencipta, Utsman bin Affan kembali berduka.

Anak Nabi Muhammad SAW yang terakhir adalah Fatimah, Fatimah merupakan anak bungsu kesayangan Rasulullah SAW. Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib pemuda yang miskin namun Fatimah tetap ridho menjadi pendampingnya. Fatimah memiliki kehidupan yang lebih lama dari saudara-saudaranya, Fatimah menghadap Allah SWT setelah ayahandanya menghadap Allah 6 bulan sebelumnya.
Begitulah kisah anak-anak Rasulullah, tapi apakah kalian tahu bagaimana cara mendidik Rasulullah SAW agar anak bisa patuh pada orang tua? Begini caranya:

1. Menasihati
Anak yang nakal hanya perlu dinasihati tentang kesalahan mereka sehingga mereka tahu kesalahan mereka dan mereka tidak akan mengulanginya. Nasihati baik-baik sampai mereka mengerti seperti yang dilakukan Rasulullah pada anak paman beliau yang diterangkan dalam hadistnya, Rasulullah SAW besabda kepada Abdullah bin Abbas ra, “wahai anak kecil, sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat (nasihat) kepadamu: jagalah (batasan-batasan/syariat) Allah maka dia akan menjagamu, jagalah batasan-batasan (syariat) maka kamu akan mendapati-Nya dihadapnmu.

2. Mengantung alat pemukul di dalam rumah
Menggantung pemukul di rumah bukan berarti kita menerapkan jika melakukan kesalahan atau kenakalan maka akan dipukul, menggantung alat tersebut di rumah hanya untuk mendidik mereka agar takut jika melakukan perbuatan tercela. Seperti yang dikatakan Imam Ibnu Anbari, “Rasulullah SAW tidak memaksudkan perintah untuk mengantungkan cambuk (alat pemukul) untuk memukul, karena Rasulullah SAW tidak memerintahkan hal itu pada seorangpun. Akan tetapi yang beliau maksud adalah agar hal itu menjadi pendidikan bagi mereka.

3. Menampakkan muka masam
Menampakkan muka masam merupakan salah satu cara Rasulullah SAW dalam mendidik anak yang nakal, dengan menampakkan muka masam diharapkan anak sadar akan kesalahannya yang membuat orang tuanya kecewa.

4. Menegur dengan suara keras
Pertama kali menasihati anak dengan menegur yang halus namun jika anak tidak bisa ditegur secara halus maka tegurlah secara keras agar anak bisa mengerti bahwa perbuatannya bisa berdampak pada hal yang berbahaya.

5. Tidak menegur
Diamkan anak untuk beberapa saat hingga anak menyadari kesalahannya. Jika anak tetap melakukan hal yang tercela meskipun sudah ditegur maka biarkan anak merasakan dampak yang ditimbulkannya, tetapi kalau memang dampaknya membahayakan nyawa anak lebih baik dihukum sebelum terlambat dan tunjukkan akibat apa yang akan itimbulkannya semisal dia melakukan perbuatan tersebut.

6. Memberi hukuman ringan yang tidak melanggar syariat
Hukuman adalah cara yang paling ampuh membuat anak jera dan tidak mengulangi lagi perbuatannya yang tercela. Hukuman yang orang tua berikan jangan sampai melewati batas syariatnya.
Anak kelimanya bernama Umi kalsum. Sepeninggal kakaknya Ruqayyah, Umi kalsum dinikahkan oleh baginda nabi dengan Utsman bin Affan. Sebelumnya Umi kalsum telah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab sama persis dengan kisah hidup kakaknya akhirnya Umi Kalsum bercerai dengan suaminya. Pernikahan Utsman bin Affan juga tak berlangsung lama, Umi kalsum kembali ke yang Maha Pencipta, Utsman bin Affan kembali berduka.

Minggu, 23 Oktober 2016

2 tugas istri yg utama

sesungguhnya dalam Islam, tugas istri hanya 2 hal saja, sehingga penting bagi  untuk melakukan 2 tugas ini dengan sebaik-baiknya.

1.Mematuhi suami 
tugas istri sebenarnya tidak sulit, hanya mematuhi suami. Akan menjadi sulit jika sebelum menikah salah memilih kriteria suami yang tidak cocok dengan kepribadian. Mendapatkan suami yang hanya bisa makan  masakan yang baru matang, sehingga istri harus selalu memasak di saat suami lapar, bagi beberapa wanita tentu ini menyulitkan, tapi bagi wanita lainnya ini menyenangkan.

Atau suami yang menginginkan istri bekerja di rumah saja mengurus semua keperluan rumah tangga dari A sampai Z, padahal ternyata istri tidak becus masak atau berbenah rumah, tentunya hal tidak sinkron seperti inilah yang akhirnya membuat istri mendapat cap tidak patuh pada suami.
Oleh sebab itu, sangat penting dalam proses taaruf sebelum menikah benar-benar mengenali kepribadian, kebiasaan, serta visi misi calon pasangan hidup. Tentu saja terlebih dulu harus sangat mengenali karakter diri sendiri.
Jangan sampai tugas mudah seorang istri untuk mematuhi suami menjadi sulit, berbenturan, karena ternyata hal-hal yang diinginkan suami bertolak belakang dengan hal-hal yang diinginkan istri.
Namun jika hal ini sudah terlanjur terjadi, penting untuk mengkomunikasikan keinginan kedua belah pihak suami-istri, dan mengambil jalan tengah. Misalnya istri ingin menempuh S2, sedangkan suami tidak mengizinkan karena ingin istri selalu ada di rumah.
Cobalah cari jalan tengah, misalnya istri mengambil S2 di universitas terdekat dari rumah. Atau pikirkan kompensasi apa yang harus diberikan istri jika suami mengizinkan keinginan istri menempuh S2.
Bagaimana pun, suami dan istri perlu saling menghormati keinginan dan perbedaan cara pandang masing-masing agar bisa menjadikan rumah tangga samara dan penuh dengan cinta.

2.Membahagiakan suami
Memasak, beberes rumah, mencuci, menyetrika, semuanya bukanlah kewajiban istri. Dalam Islam, tugas suami lah yang harus memenuhi semua kebutuhan fisik istri. Cukup membayar asisten rumah tangga sekitar 1 juta rupiah saja tiap bulan, semua pekerjaan tersebut bisa teratasi.
Akan tetapi, jika istri masak sendiri, beberes rumah sendiri, mencuci dan menyetrika tanpa bantuan khadimat adalah lebih meringankan beban suami dan bisa membahagiakan suami, maka mengapa istri enggan melakukannya?
Lakukanlah pekerjaan rumah tangga dengan niat untuk membahagiakan suami tercinta, bukan karena itu adalah tugas-tugas istri, karena segala amalan bergantung niat.
Jangan sampai pekerjaan menumpuk di rumah yang kita lakukan, hanya bernilai satu juta rupiah sebulan sebagaimana nilai seorang khadimat. Akan tetapi jadikanlah pekerjaan mulia tersebut bernilai surga karena mengharapkan keridhoan suami.
hanya 2 tugas inilah sebenarnya yang menjadi kewajiban istri. Tentu saja berbeda lagi dengan tugas wanita sebagai seorang ibu, seorang hamba Allah, dan lainnya. Semoga  mampu melaksanakan berbagai tugas tersebut dengan bahagia

istri yang menenangkan hati suami

  istri yang menenangkan hati suami

Sesungguhnya banyak karakter yang menandakan ciri istri yang mampu menenangkan hati suami. Semakin banyak karakter tersebut ada pada diri seorang wanita maka akan semakin baik pengaruhnya pada ketenangan hati sang suami. Dan juga sebaliknya.
Dan berikut ini adalah karakter istri yang menenangkan hati suami:

1.Memiliki sifat qonaah (ikhlas menerima nafkah yang diberikan suami sehingga tidak banyak menuntut harta kepada suami) Sebaiknya istri berusaha mengatur keuangan rumah tangga  dengan sebaik-baiknya dan tidak bersikap boros, sehingga suami ridlo dengan pengaturan keuangan rumah tangga yang dilakukan oleh istri dan insya Allah kehidupan rumah tangga akan menjadi berkah.

2.Senantiasa merendahkan suara di hadapan suami (berkata lembut)
Allah memerintahkan para istri untuk merendahkan suara di depan suami. Senantiasa bertutur kata lembut juga mencermikan rasa hormat istri terhadap suami.

3.Keluar rumah hanya dengan izin suami
Hal ini adalah sebagai bentuk pengakuan terhadap suami sebagai kepala rumah tangga dan sebagai upaya untuk menghindari terjadinya curiga/salah paham.

4.Memahami etika menerima tamu, terutama tamu laki-laki
Saat di rumah sedang sendirian dan ada tamu laki-laki yang bukan muhrim, sebaiknya istri menjaga sikap dengan cukup berbicara dengan tamu di teras seperlunya saja.

5.Lebih suka menetap di rumah, dan tidak suka sering keluar rumah
Seyogyanya seorang istri tidak sering pergi keluar rumah dengan tujuan yang tidak penting karena akan berpotensi mengabaikan urusan rumah tangga di rumah.

6.Berhias hanya untuk suami
Saat ini banyak sekali kekeliruan dalam perilaku masyarakat, yaitu: wanita berhias hanya saat akan keluar dari rumah dan saat ada di rumah justru tampil selebor dengan daster usangnya. Sikap ini tidak benar. Istri sebaiknya senantiasa berhias di rumah sehingga menyenangkan hati suami. Saat akan bepergian, istri hendaknya memakai busana yang tidak mengundang fitnah.

7.Amanah (dapat dipercaya)
Istri hendaknya mampu bersikap amanah dalam segala hal, termasuk dalam mendidik anak dan mengelola keuangan, serta tidak menyebarkan rahasia keluarga kepada pihak luar.

8.Istri memiliki komunitas positif
Jika ingin menilai baik atau buruknya kepribadian seseorang, cara yang termudah adalah dengan melihat siapakah yang temannya. Karena itu, hendaknya istri hanya berteman akrab dengan orang-orang yang shalehah dan memiliki komunitas/kegiatan yang positif, misalnya mengikuti kelas tahsin/tahfiz, dll yang telah disetujui oleh suami.

Demikianlah 8 karakter istri yang menenangkan hati suami. Semoga kita dapat senantiasa dapat bersikap  yang terbaik dalam berinteraksi pada suami sehingga suami akan ridlo.
Allah berfirman: “Maka wanita yang shalehah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)” (QS An-Nisaa : 34).

Rabu, 14 September 2016

Menembus langit



Menembus langit

Dari berbagai kesempatan dan berbagai ceramah agama, sesorang sering mendapat muzakarah berkaitan dengan ibu yang doanya dapat menempus langit. Karenanya jika seorang anak sukses dalam hidupnya, disana ada bagian do’a ibu. Untuk itu siapapun diperintahkan untuk selalu menghormatinya, Al-Qur’an menyerukannya, bukan hanya dalam satu surah, tapi dibanyak surah Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)

Dalam  kisah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang pernah ditanya oleh sahabatnya mengenai orang yang wajib kita hormati. Beliau menjawab “Ibumu”*1,  hingga tiga kali kemudian barulah menjawab “Ayahmu” setelahnya. Begitu mulianya seorang Ibu sehingga harus dihormati hingga tiga kali lebih besar dibandingkan dengan seorang ayah. Setelah bersusah payah mengandung selama sembilan bulan, kemudian menyusui hingga sang anak berumur dua tahun dan kemudian membesarkannya hingga dewasa dan mampu mengurus diri sendiri dan berumah tangga

Namun banyak orang yang mengeluh akan orang tuanya-khususnya ibu, padahal ia tahu ridha Allah  ridha orang tua, dan doa ibu itu sungguh tanpa hijab di hadapan Allah sampai  menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat mudah untuk Allah kabulkan.

Keluhan yang sering muncul berkisar sifat yang tidak sesuai keinginannya, menurutnya. Dikatakannya orang tua cerewet, suka menyuruh, mengatur jangan ini jangan itu, ketinggalan zaman, kurang gaul dst, yang kesemuanya merupakan kekuarangan yang tidak seberapa dibandingkan dengan begitu banyak kebaikan dan do’a yang selalu ia panjatkan, tapi ia lupakan.

Setelah besarm, dewasa bahkan berumah tangga dan menjadi ibu, barulah sadar, barulah menyelami perasaan ibu yang sebenarnya. Ia baru mengerti kenapa dulu ibunya suka cerewet, harus begini,  harus begitu, ternyata kesemuanya demi kebaikan anaknya yang dilandasi kehawatiran. Ia baru tahu kalau ibunya tanpa diminta selalu mendoakanya, sampai ada istilah disetiap tarikan napasnya ia selalu mendoakan kebaikan anaknya.
Saat anaknya pergi sekolah, selalu ada doa. Bahkan di sepertiga malam tidak jarang ia bangun, sholat tahajjud untuk anaknya. Kemudian mendatangi anaknya yang sedang tidur pulas “ nak maafkan ibu ya..... ibu belum bisa menjadi ibu yang baik bagimu”. 
Saat anaknya sakit, ia yang gelisah kebingunan, kalau boleh dipindahkan penyakitnya, ia rela untuk menggantikannya, “ ibu saja yang sakit dst” ia rela tidur dilantai menungguinya, agar anaknya bisa tidur nyenyak di kasur empuk berselimut tebal dst. Saat bintang sedang mereduk, persediaan habis,  harapan yang ditunggu tidak kunjung datang, ibu menyiapkan makanan untuk anaknya, ia rela kalau sampai tidak ada yang tersisa untuknya, yang penting anak dapat makan kenyang, begitu ujarnya dalam hati. Kesemuanya baru tersadar saat sudah menjadi ibu dan ibunya sendiri sudah tiada.

Kalau tidak percaya, cobalah tanyakan kepada mereka yang di sana, di kolong jembatan yang sudah tidak beribu lagi. Mereka suka mengeluh bukan karena ibunya cerewet, melainkan karena mereka tidak mempunyai ibu lagi. Bagaimana rasanya tidak mempunyai ibu. Tidak ada lagi yang menyanyikannya saat ia gundah, tidak ada lagi yang membelai rambutnya saat ia butuh kasih sayang dst. 

Ada baiknya mengenang kembali kapan terakhir bersama, saat kesal dan memarahinya. Meski itu dilarang agama , Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’Al-Israa’ : 23-24
bertobatlah dan yang masih mempunyai ibu, sepatutnya  taat dan menghormatinya, Jangan sampai pernah menyakiti hatinya, karena doa seorang ibu mampu menggetarkan arsy Alloh dan membuahkan ijabah dari Allah Azza wa Jalla. Karenanya “ muliakanlah” .



الْجَنَّة تَحْت أَقْدَام الْأُمَّهَات قَالَ رَوَاهُ أَحْمَد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَهْ وَالْحَاكِم

“Surga itu dibawah telapak kaki ibu.” (HR. Ahmad, an-Nasaai, Ibn Maajah dan al-Hakim)...............mr------
-----------
*1. lengapnya " Dalam hadis disebutkan, Abu Hurairah bercerita: Ada seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW, lalu bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk saya pergauli dengan sebaik-baiknya?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapakah?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu sekali lagi bertanya, “Kemudian siapakah?” Beliau menjawab lagi, “Ibumu.” Orang tadi bertanya pula, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ayahmu.(HR Al-Bukhari dan Muslim).

 hadis disebutkan, Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shiddiq bercerita: Ibuku datang ke tempatku sedang dia adalah seorang musyrik di zaman Rasulullah SAW, yaitu di saat berlangsungnya perjanjian Hudaibiyah antara beliau dan kaum musyrikin. Kemudian saya meminta fatwa kepada Rasulullah, “Ibuku datang padaku dan ia ingin meminta sesuatu, apakah boleh saya hubungi ibuku itu, padahal ia musyrik?” Beliau bersabda, “Ya, hubungilah ibumu” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Jumat, 09 September 2016

Munkar



Munkar

Munkar itu inkar, lawan kata dari ma’ruf, yang maksudnya adalah perbuatan yang dilakukan menginkari kebenaran, seperti marah, menyakiti orang, berprilaku sombong dan congkak dst, yang kesemuanya ditolak oleh nalar yang bening karena tidak sesuai hakekat kebenaran. siapapun yang melihatnya harus mencegahnya. Seperti difirmankan dalam Qs 3 : 104. : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali-‘Imran [3]:104).

Seseorang yang melakukan memunhkaran biasa malu, karena hal itu merupakan perbuatan tabu, namun perkembangan zaman terus meluncur, sehingga sekarang rasa tabu terasa semakin menipis. Bahkan dibeberapa kejadian rasa tabu sudah hampir tidak dipedulikan lagi, seseorang cuek begitu saja melakukan kemungkaran. Seperti pergaulan  bebas para remaja, seperti dalam postingan media sosial, mereka cuek saja memposting gambar dirinya yang seronok, dan itu disengaja untuk dupertontonkan halayak pengunjung yang mampir. Sehingga nampak semakin bergeser dari yang tabu kemudian menjadi tidak tabu, yang tidak biasa menjadi biasa, yang tidak wajar dianggap wajar, dan yang tidak layak menjadi layak.

Tentu saja sebagai negara yang oleh orang luar dibilang agamis, atau setidaknya ummat muslim mesti segera mengeremnya, sampai berhenti. Mengembalikan kesemula dan jangan ragu-ragu untuk mencegah perbuatan dan prilaku kemungkaran. , “siapa saja yang melihar kemunkaran maka cegahlah dengan tangannya, apabila tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu cegahlah dengan hatinya; namun yang demikian itu selemah-lemah iman”. 

Kritik sosial untuk postingan yang mungkar perlu digalakkan, perlu berani mengngatkan kepada yang memamerkan keseronokan, jangan membiatkannya bahkan ada yang memasang like sebagai komentarnya. Kalau tidak lambat laun akan membahayakan dan membinasakan kehidupan yang tentram. akan menggerogoti dan merusak tatanan dan keharmonisan kehidupan masyarakat yang langgrng. Sehingga terjadi gejolak dan pergeseran nilai yang mengancam kehidupan yang semakin tidak berdab. Yang pada akhirnya  akan  mengancam kehidupan umat manusia secara keseluruhan.

Begitu halnya dengan prilaku keserakahan yang terjadi pada para pejabat yang tergoda oleh peluang dan kesempatan. Semakin banyak yang tertangkap tangan, nampaknya semakin banyak yang ingin mencoba. Kesemuanya perlu direm dengan sepakem-pakemnya. Bukan saja  semata-mata faktor alam, namun yang paling dominan adalah keingkaran dan kedurhakaan manusia yang merusak lingkungan dengan seenaknya dan semena-mena. Mereka asyik mengeksplorasi alam demi kepentingan dan keuntungan sendiri, sementara akibatnya terjadi kerusakan alam yang sangat patal yang menyebabkan bencan dan musibah terjadi di mana-mana. 

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. QS. Al-Ruum 30:41).......mr.......