Selasa, 13 Agustus 2013

Robohnya tongkat Sulaiman.



Robohnya tongkat Sulaiman.

Salah satu kisah Nabi Sulaiman adalah kedekatannya dengan rayap, disamping dengan yang lainnya. Karena beliaulah yang dianugarahi ilmu untuk semuanya, beliau bisa membaca getaran daun, desingan angin, Aliran air, bahasa binatang dari yang terkecil sampai yang terbesar. Beliau juga faham obrolah para jin dan makhluk-makhluk halus lainnya. Dikisahkan pula persahabatan nabi Sulaiman dengan burung bulbul pengantar surat ke ratu Balqis penguasa negri Salva. Juga persahabatannya dengan para Jin sakti yang bisa memindahkan pesona kemegahan istana ratu Balqis keistananya. Tapi ketika dia wafat terduduk diatas singgasananya, tak ada satupun dari para sahabatnya, bahkan jin-jin sakti itu yang menyadari kalau nabi Sulaiman sesungguhnya telah meninggal. Mereka semua mengira bahwa nabi Sulaiman tengah berzikir diatas singgasananya. Justru yang pertama menyadari kalau nabi Sulaiman telah wafat adalah rayap. Dialah yang secara diam-diam kenyantap tongkat dan kursi singgasana  nabi Sulaiman hingga tumbang.*1

Ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah tumbangnya tongkat dan singgasana nabi Sulaiman, diantaranya :
Ø  Tidak ada satupun  yang tahu tentang masa depan. Siapapun yang mengatakan dapat membaca masa depan seseorang dapat dipastikan ia telah berdusta, sekalipun ia dibantu oleh jin. Karena jin ternyata tidak bisa melihat masa depan seseorang, kalaupun itu ada merupakan kebohongannya yang disampaikan kepada para peramal dan dukun. Yang tujuannya adalah untuk menyesatkan mereka semata yang mempercayainya. Dalam riwayah tersebut di atas merupakan bukti,  bahwa jin tidak tahu kalau nabi Sulaiman telah menginggal, sampai tongkat yang diapakai menopangnya roboh. Kalau ia tahu pastilah ia sudah pergi meninggalkan Sulaiman. Nyatanya  dikisahkan ia masih terus bekerja untuk Nabi Sulaiman, dan baru berhenti ketika ia tahu kalau Sulaiman sudah meninggal dengan robohnya tongkatnya yang dimakan rayap. Ini suatu bukti bahwa jin tidak bisa melihat masa depan. Begitu juga dengan nasib seseorang yang diramal dukun hasil bisikan jin, pastilah hanya rekaan jin yang menyesatkan. Semakin ia percaya akan ramalan tersebut, semakin sesat jalan hidup seseorang yang diramalnya.
Firman Allah: "Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka setelah kematiannya itu melainkan  rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahawa sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang menghinakan."


Ø  Tidak ada satupun yang bisa menundukan jin. Hanya Nabi Sulaiman, satu-satunya nabi yang diberi kemampuan bisa memerintah jin sesuai keinginannya tanpa pamrih. Yang dimaksud tanpa pamrih disini adalah bahwa jin kerja semata-mata untuk sulaiman, tidak ada balasan atau keuntungan bagi jin, tidak ada imbal baliknya. Kalau ada seseorang yang mengatakan dapat menundukkan jin, pastilah ada timbal baliknya yang saling menyenangkan, baik yang memerintah maupun jin itu sendiri. Kalau keinginan yang memerintah telah dituruti selanjutnya keinginan jin harus dituruti juga, salign menguntungkan atau menyenangkan.

Ø  Kalau ada yang bilang, manusia bisa menundukkan jin, pasti Nabi Muhammad jauh lebih bisa, dan meminta bangsa jin untuk membantunya dalam segala peperangan yang dialaminya. Nyatanya tidak, dan Rasulullah Saw, tidak selalu memang dalam peperangan, peristiwa Jabal Uhud merupakan contoh. Dimana paman Nabi bernama Hamzah meninggal di sana, dan Rasulullah Saw,  giginya lepas dalam perang tersebut. Dengan dekimian, apa yang dikatakan dukun peramal, akan nasib seseorang adalah akal-akalan saja, hasil bisikan jin-setan yang menyesatkan.





----------------------------mr
*1. Diriwayahkan , Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan duduk di kursi, dengan memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja. Firman Allah: "Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka setelah kematiannya itu melainkan rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahawa sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang menghinakan."