Godaan
setan saat sholat
Dalam
surah Al Baqoroh 168, jelas difirmankan bahwa setan merupakan musuh yang nyata,
dia benar-benar berusaha semaksimal mungkin akan menggoda manusia. dan itu
sudah menjadi janjinya saat dikeluarkan dari surga untuk sebanyak-banyaknya
menyesatkan manusia dari jalan yang benar, karena itu, janganlah
kita mengikuti langkah-langkahnya serta godaannya. Karena ia berjanji akan menggoda setiap umat disetiap zaman hingga akhir zaman
kecuali orang yang sholeh yang beriman hingga manusia akan menjadi kafir
kembali dan dimurkai Allah karena perbuatannya. “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
(QS. Al-A’raf: 16 – 17)
Maka dari itu Rosulullah mengajarkan berbagai doa dan bacaan bagi umat beliau agar terlindung dari kejahatan golongan makhluk ini. ‘Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. (QS. L-Baqarah: 168)
godaan
atau rayuan syaitan agar manusia jauh dari Allah swt dilakukannya setiap waktu,
baik saat di rumah, sekolah, tempat kerja, pasar, bahkan saat seseorang berada
dalam mesjid sekalipun, datang saat akan
melaksanakan shalat. Godaan syaitan dalam shalat setidaknya terbagi kepada tiga bagian; Sebelum shalat,
saat shalat dan setelah shalat.
Sebelum sholat, saat adzan syaitan membisikkan untuk terus beraktifitas dan bekerja serta
tidak segera meninggalkan kesibukan. Sehingga seseorang tidak sempat menjawab
adzan yang disunnahkan oleh Rasulullah saw. Seakan syaitan membisiikkan “Sudahlah.. .lanjutkan saja pekerjaanmu, kan tanggung jika tidak segera
dituntaskan, yang penting masih bisa melaksanakan shalat.
Tidak
berhenti sampai di situ, saat iqomah datang pun syetan terus membisikan dengan
halusnya, sehingga seseorang tidak melaksankan sunnah menjawab iqomah. Padahal
pada iqomah ada isyarat agar seseorang segera berbaris –bershaf - karena shalat
akan segera dilaksanakan.
Sebelumnya
saat datang atau setelah azan syetan berbisik dan merayu untuk tidak melaksanakan
sholat sunnah. Sholat yang jika tidak
dikerjakan juga tidak mengandung dosa, dan akhirnya seseorang tidak segera
berangkan ke mesjid dan tidak melaksanakan shalat sunnah. Padahal sholat sunnah
tahiyatul masjid dan qobliyah sangat
dianjurkan oleh Rasulullah saw. terlebih sunnah qobliyah subuh yang derajatnya
lebih baik dari dunia dan isinya.
Dan
banyak lagi yang lainnya sebelum sholat berjama’ah, memperlambat berdiri saat
iqomah, atau tidak segera takbir menyusul takbirnya imam dst, sehingga
seseorang dengan tidak terasa sudah
meninggalkan beberapa keutamaan amal sebelum shalat, yakni mendengarkan adzan
dan menjawabnya, melaksanakan shalat tahiyatul masjid, sunnah qobliyah, berdoa antara adzan dan
iqomah yang merupakan waktu yang diijabah, serta mendengar iqomah dan
menjawabnya.
Saat Shalat, syaitan
juga tinggal diam. Memang ada hadist Nabi saw yang menyatakan bahwa
syaitan terlari-lari saat adzan
dikumandangkan, akan tetapi setelah adzan mereka kembali lagi untuk menggoda
manusia yang sedang melaksanakan shalat.
Syaitan menyibukkan pikiran seseorang dengan hal-hal di luar shalat,
dengan mengingat kunci yang lupa ditaruh, kacamata, keraguan motor atau mobil
apakah sudah dikunci atau belum, ditaruh ditempat yang kurang aman dst,
sehingga shalatnya menjadi tidak khusyuk. Bahkan membuat lupa akan bacaan shalat yang harus diucapkan,
lupa gerakan shalat, bahkan lupa akan jumlah rakaat yang sudah laksanakan. “Wahai
Rosulullah, aku mengadu padamu tentang bisikkan, yang menimpa dalam sholatku
sehingga aku tidak mengetahui apakah bilangan sholatku genap atau ganjil”. Lalu
Rosulullah bersabda “Andaikan kamu mengalami seperti itu angkatlah jemari
jempol tangan kananmu lalu tusukkan pada paha kiri kamu dan ucapkan
‘bismillah’, karena itu merupakan pisau setan.
Saat
sholat pandangan mata dianjurkan terarah kepada tempat sujud, namun terkdang
syaitan menggoda dengan kilasan-kilasan pandangan, sehingga membuat kepala menengok
ke kiri atau ke kanan. Hal ini tentu saja akan mengurangi kekhusu’an shalat.
Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu tungak-tengok (saat shalat), karena tungak-tengok itu
adalah berasal dari syaitan.
Saat
sholat juga ditergesakan dengan terburu-buru atau cepat-cepat. Hal ini dihembuskan
oleh syaitan agar tidak khusuk dan berlama-lama menghadap Allah swt. Syaitan
ingin agar jauh dari Allah swt dan tidak lama-lama menghadap Allah swt.
Rasulullah saw bersabda, “Terburu-buru (cepat-cepat) itu datangnya dari syaitan”.
Cara syetan membisikkan adalah seakan dia berkata, yang penting sudah shalat,
sudah gugur kewajiban, baca saja surat-surat pendek, baca saja dengan cepat,
baca saja yang wajib-wajibnya, tidak usah yang sunnahnya, yang penting kan sah,
dst. “Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya “ (QS.
Al-Ma’un: 4-5)
Di tengah-tengah sholat seseorang dibuat ngantuk, Rasulullah
bersabda, "Menguap ketika shalat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin
menguap maka tahanlah sebisa mungkin" (HR Thabrani). Dalam riwayat lain
Rasulullah bersabda, "Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka
hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata
ha... berarti syetan tertawa dalam mulutnya" (HR Bukhari dan Muslim)
Setalah Shalat, seseorang dibisikkan agar tidak berdzikir, baik karena alasan sibuk atau lainnya. Padahal Rasulullah saw menganjurkan untuk membaca wirid setelah shalat, seperti istighfar, laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, Allahumma AntasSalam, tasbih, tahmid, takbir masing-masing 33 kali , al-ikhlas, al-falaq, an-Nas, awal al-Baqarah, ayat kursi, akhir al-baqarah dan lain-lain.
Setalah Shalat, seseorang dibisikkan agar tidak berdzikir, baik karena alasan sibuk atau lainnya. Padahal Rasulullah saw menganjurkan untuk membaca wirid setelah shalat, seperti istighfar, laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, Allahumma AntasSalam, tasbih, tahmid, takbir masing-masing 33 kali , al-ikhlas, al-falaq, an-Nas, awal al-Baqarah, ayat kursi, akhir al-baqarah dan lain-lain.
-----------mr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar