Selasa, 07 April 2015

Godaan setan saat sholat



Godaan setan saat sholat

Dalam surah Al Baqoroh 168, jelas difirmankan bahwa setan merupakan musuh yang nyata, dia benar-benar berusaha semaksimal mungkin akan menggoda manusia. dan itu sudah menjadi janjinya saat dikeluarkan dari surga untuk sebanyak-banyaknya menyesatkan manusia dari jalan yang benar, karena itu, janganlah kita mengikuti langkah-langkahnya serta godaannya. Karena ia berjanji akan menggoda setiap umat disetiap zaman hingga akhir zaman kecuali orang yang sholeh yang beriman hingga manusia akan menjadi kafir kembali dan dimurkai Allah karena perbuatannya. “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al-A’raf: 16 – 17)

 Maka dari itu Rosulullah mengajarkan berbagai doa dan bacaan bagi umat beliau agar terlindung dari kejahatan golongan makhluk ini.Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. (QS. L-Baqarah: 168)


godaan atau rayuan syaitan agar manusia jauh dari Allah swt dilakukannya setiap waktu, baik saat di rumah, sekolah, tempat kerja, pasar, bahkan saat seseorang berada dalam mesjid sekalipun,  datang saat akan melaksanakan shalat. Godaan syaitan dalam shalat setidaknya  terbagi kepada tiga bagian; Sebelum shalat, saat shalat dan setelah shalat.
Sebelum sholat, saat adzan syaitan membisikkan  untuk terus beraktifitas dan bekerja serta tidak segera meninggalkan kesibukan. Sehingga seseorang tidak sempat menjawab adzan yang disunnahkan oleh Rasulullah saw. Seakan syaitan membisiikkan  “Sudahlah.. .lanjutkan saja  pekerjaanmu, kan tanggung jika tidak segera dituntaskan, yang penting masih bisa melaksanakan shalat.
Tidak berhenti sampai di situ, saat iqomah datang pun syetan terus membisikan dengan halusnya, sehingga seseorang tidak melaksankan sunnah menjawab iqomah. Padahal pada iqomah ada isyarat agar seseorang segera berbaris –bershaf - karena shalat akan segera dilaksanakan.
Sebelumnya saat datang atau setelah azan syetan berbisik dan merayu untuk tidak melaksanakan sholat sunnah.  Sholat yang jika tidak dikerjakan juga tidak mengandung dosa, dan akhirnya seseorang tidak segera berangkan ke mesjid dan tidak melaksanakan shalat sunnah. Padahal sholat sunnah tahiyatul masjid dan  qobliyah sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. terlebih sunnah qobliyah subuh yang derajatnya lebih baik dari dunia dan isinya.
Dan banyak lagi yang lainnya sebelum sholat berjama’ah, memperlambat berdiri saat iqomah, atau tidak segera takbir menyusul takbirnya imam dst, sehingga seseorang dengan tidak terasa  sudah meninggalkan beberapa keutamaan amal sebelum shalat, yakni mendengarkan adzan dan menjawabnya, melaksanakan shalat tahiyatul masjid,  sunnah qobliyah, berdoa antara adzan dan iqomah yang merupakan waktu yang diijabah, serta mendengar iqomah dan menjawabnya.

Saat Shalat, syaitan juga tinggal diam. Memang ada hadist Nabi saw yang menyatakan bahwa syaitan  terlari-lari saat adzan dikumandangkan, akan tetapi setelah adzan mereka kembali lagi untuk menggoda manusia yang sedang melaksanakan shalat. Syaitan menyibukkan pikiran seseorang dengan hal-hal di luar shalat, dengan mengingat kunci yang lupa ditaruh, kacamata, keraguan motor atau mobil apakah sudah dikunci atau belum, ditaruh ditempat yang kurang aman dst, sehingga shalatnya menjadi tidak khusyuk. Bahkan membuat  lupa akan bacaan shalat yang harus diucapkan, lupa gerakan shalat, bahkan lupa akan jumlah rakaat yang sudah laksanakan. Wahai Rosulullah, aku mengadu padamu tentang bisikkan, yang menimpa dalam sholatku sehingga aku tidak mengetahui apakah bilangan sholatku genap atau ganjil”. Lalu Rosulullah bersabda “Andaikan kamu mengalami seperti itu angkatlah jemari jempol tangan kananmu lalu tusukkan pada paha kiri kamu dan ucapkan ‘bismillah’, karena itu merupakan pisau setan.

Saat sholat pandangan mata dianjurkan terarah kepada tempat sujud, namun terkdang syaitan menggoda dengan kilasan-kilasan pandangan, sehingga membuat kepala menengok ke kiri atau ke kanan. Hal ini tentu saja akan mengurangi kekhusu’an shalat. Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu tungak-tengok  (saat shalat), karena tungak-tengok itu adalah berasal dari syaitan.

Saat sholat juga ditergesakan dengan terburu-buru atau cepat-cepat. Hal ini dihembuskan oleh syaitan agar tidak khusuk dan berlama-lama menghadap Allah swt. Syaitan ingin agar jauh dari Allah swt dan tidak lama-lama menghadap Allah swt. Rasulullah saw bersabda, “Terburu-buru (cepat-cepat) itu datangnya dari syaitan”. Cara syetan membisikkan adalah seakan dia berkata, yang penting sudah shalat, sudah gugur kewajiban, baca saja surat-surat pendek, baca saja dengan cepat, baca saja yang wajib-wajibnya, tidak usah yang sunnahnya, yang penting kan sah, dst. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat  (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya “ (QS. Al-Ma’un: 4-5)
Di tengah-tengah sholat seseorang dibuat ngantuk, Rasulullah bersabda, "Menguap ketika shalat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap maka tahanlah sebisa mungkin" (HR Thabrani). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, "Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha... berarti syetan tertawa dalam mulutnya" (HR Bukhari dan Muslim)

Setalah Shalat, seseorang dibisikkan agar tidak berdzikir, baik karena alasan sibuk atau lainnya. Padahal Rasulullah saw menganjurkan untuk membaca wirid setelah shalat, seperti istighfar, laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, Allahumma AntasSalam, tasbih, tahmid, takbir masing-masing 33 kali , al-ikhlas, al-falaq, an-Nas, awal al-Baqarah, ayat kursi, akhir al-baqarah dan lain-lain.
-----------mr

Tidak ada komentar: