selingkuh apa cerai
Selingkuh dapat diartikan sebagai perbuatan dimana pasangan
yang sudah bersuami atau beristri membagi cintanya kepada orang lain. Bisa jadi
ia masih mencintai pasangannya namun saat yang sama ia juga mencintai orang
lain, karena ingin coba-coba, karena kurang disayang suami-istri, karena petualang mencari sensasi, karena ekonomi dan
segudang alasan lainnya. Sedang cerai adalah melepaskan ikatan perkawinan atau
putusnya hubungan perkawinan antara suami dan istri. Yang satu masih punya ikatan pernikahan tapi
berlabuh pada WIL atau PIL, sedang cerai memutuskan hubungan atau ikatan
pernikahan. Keduanya tidak dibenarkan
secara syar’i, karena mendatangkan kemudhorotan. Hanya yang lebih dikutuk dan
besar dosanya adalah selingkuh. Cerai perbuatan yang dibenci Allah SWT, tetapi
halal dilakukan.
Dalam syariat, tentu saja perselingkuhan perbuatan yang
dilarang, karena ia menuju perzinahan dalam artian yang luas, Allah ta’ala berfirman:
٣٢ وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ
كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (الإسراء:
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
Allah telah menjadikan bagi mereka jalan keluar. (jika
berzina) perejaka dengan gadis (maka hadnya) dicambuk seratus kali dan
diasingkan setahun. (Apabila berzina) dua orang yang sudah menikah (maka
hadnya) dicambuk seratus kali dan dirajam. Itu hukuman di dunia, diakhirat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“فانطلقنا فأتينا على مثل بناء التنور ” – قال عوف: أحسب
أنه قال -: ” فإذا لغط وأصوات، فاطلعنا فإذا فيه رجال ونساء، وإذا هم يأتيهم اللهب
من أسفل منهم، فإذا أتاهم ذلك ضوضووا، قال: قلت: من هؤلاء؟ قال: لي انطلق ” – فذكر
الحديث ثم قال في التفسير: ” أما الرجال والنساء العراة الذين في مثل بناء التنور
فإنهم الزناة والزواني “أخرجه البيهقي في شعب الإيمان رقم 5036.صححه الألباني في
صحيح الجامع الصغير جزء 1 ص 651
“Kemudian kami berlalu, lalu sampai pada sebuah bangunan
seperti tungku pembakaran.” -Auf, perawi hadits- berkata, “Sepertinya beliau
juga bersabda, ‘Tiba-tiba aku mendengar suara gaduh dan teriakan.’” Beliau
melanjutkan, “Kemudian aku menengoknya, lalu aku dapati di dalamnya laki-laki
dan perempuan yang telanjang. Tiba-tiba mereka didatangi nyala api dari bawah
mereka, mereka pun berteriak-teriak.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Aku bertanya (pada Jibril dan Mika-il), ‘Siapa mereka?’ Keduanya
menjawab, ‘Adapun laki-laki dan perempuan yang berada di tempat seperti tungku
pembakaran, mereka adalah para pezina.’
Cerai, seperti di awal tulisan merupakan Tindakan halal tetapi
paling dilaknat AllahSWT. Ketika pernikahan tersebut membuat seseorang atau
masing-masing pasangan yang menikah merasa tersiksa secara lahir dan bathin
akibat sebuah ikatan bersama, maka dihalalkan bagi mereka untuk melakukan
perpisahan rumah tangga walaupun tindakan terebut tetap masuk dalam laknat
Alloh SWT. Dengan cerai maka terputuslah keluarga karena salah satu atau kedua pasangan
memutuskan untuk saling meninggalkan sehingga mereka berhenti melakukan
kewajibannya sebagai suami istri. Akibatnya
banyak hal yang ditimbulkannya al:
·
Anak
menjadi korban, yang paling terluka ketika orang tuanya memutuskan untuk
bercerai. Anak dapat merasa ketakutan karena kehilangan sosok ayah atau ibu
mereka, takut kehilangan kasih sayang orang tua yang kini tidak tinggal
serumah. bisa juga mereka merasa bersalah dan menganggap diri mereka sebagai
penyebabnya. Prestasi anak di sekolah akan menurun atau mereka jadi lebih
sering untuk menyendiri.
Anak-anak yang sedikit lebih besar bisa pula merasa terjepit di antara ayah dan ibu mereka. Salah satu atau kedua orang tua yang telah berpisah mungkin menaruh curiga bahwa mantan pasangan hidupnya tersebut mempengaruhi anak agar membencinya. Ini dapat mebuat anak menjadi serba salah, sehingga mereka tidak terbuka termasuk dalam masalah-masalah besar yang mereka dihadapi. Sebagai pelarian yang buruk, anak-anak bisa terlibat dalam pergaulan yang buruk, yang berakibat buruk pula baginya kelak.
Anak-anak yang sedikit lebih besar bisa pula merasa terjepit di antara ayah dan ibu mereka. Salah satu atau kedua orang tua yang telah berpisah mungkin menaruh curiga bahwa mantan pasangan hidupnya tersebut mempengaruhi anak agar membencinya. Ini dapat mebuat anak menjadi serba salah, sehingga mereka tidak terbuka termasuk dalam masalah-masalah besar yang mereka dihadapi. Sebagai pelarian yang buruk, anak-anak bisa terlibat dalam pergaulan yang buruk, yang berakibat buruk pula baginya kelak.
·
selain
anak-anak, orang tua dari pasangan yang bercerai juga mungkin terkena imbas
dari keputusan untuk bercerai. Sebagai orang tua, mereka dapat saja merasa
takut anak mereka yang bercerai akan menderita karena perceraian ini atau
merasa risih dengan pergunjingan orang-orang.
Beberapa orang tua dari pasangan yang bercerai akhirnya harus membantu membesarkan cucu mereka karena ketidaksanggupan dari pasangan yang bercerai untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Beberapa orang tua dari pasangan yang bercerai akhirnya harus membantu membesarkan cucu mereka karena ketidaksanggupan dari pasangan yang bercerai untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
·
Setelah
bercerai, , keduanya harus menjalankan
peranan ganda sebagai ayah dan juga sebagai ibu. Ini bukanlah hal yang mudah
karena ada banyak hal lain yang harus dipikirkan seorang diri. Terlebih, jika
anak sudah memasuki masa remaja yang penuh tantangan, harus dengan masuk akal
menjaga atau memberikan disiplin kepada anak agar dapat tumbuh menjadi anak
yang baik.
·
Masalah
lain dalam hal pengasuhan anak adalah ketika harus berbagi hak asuh anak dengan
pasangan karena bisa jadi Anda masih merasa sakit hati dengan perlakuan mantan
Anda sehingga sulit untuk bersikap adil. Hal-hal yang harus dibicarakan seperti
pendidikan atau disiplin anak mungkin dapat menyebabkan pertengkaran karena
tidak sepaham dan rasa sakit hati dapat membuat hal ini semakin buruk.
·
Gangguan
emosi karena pada dasarnya orang bercerai masih menyimpan perasan cinta
terhadap mantan pasangannya. Harapan
perasaan terhina atau perasaan marah dan kesal akibat sikap buruk
pasangan, juga bisa merasa kesepian
karena sudah tidak ada lagi tempat berbagi cerita, tempat mencurahkan dan
mendapatkan bentuk kasih sayang.
·
Gangguan kesehatan, dari banyak penelitian banyak
kesehatan yang diperoleh dari hubungan suami istri, diantaranya adalah
terhindar dari penyakit kanker prostat, resiko kanker payudara, sakit
kepala, Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, Meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, menyehatkan jantung dst, baca
antara
selingkuh dan cerai, demikianlah keduanya membuahkan keburukan, hanya saja bila
memang tidak ada jalan lain, maka bercerai masih lebih terhormat dan mulia dibanding
ia harus selingkuh, berbagi cinta dengan orang lain dengan mengelabui istri
atau suami berstatus hukum haram berdosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar