Senin, 27 Oktober 2008

HARI INI MILIK ANDA

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba.

Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan

dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang.

Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari

ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga.

Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan,

kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh

ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan

kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualitas

shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan

sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan

dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian

terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi waktu dengan

bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya

laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak- banyaknya pada hari itu. Dan,

persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu. Ber-istighfar- lah atas

semua dosa, ingatlah selalu kepada- Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan

menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan

kebahagiaan! Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah,

ilmu, dan jabatan Anda hari dengan penuh keridhaan.

144. Allah berfirman: "Hai Musa, Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan

manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara

langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan

kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan

kebencian.

Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu kalimat (bila

perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): Harimu adalah hari ini. Yakni,

bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harumbaunya, maka apakah nasi

basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu

ada) itu akan merugikan Anda?

Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus

bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar

dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat Anda,

maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan

hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik

untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan

setiap amalan.

Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini aku berkesempatan

untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang

menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan

kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan

kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan

hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku,

kebaikan tutur kata dan tindak tandukku."

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk

taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali diri dengan

shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur'an, mengkaji dan

mencatat segala yang bermanfaat.

Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua

nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut

ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan buruk

sangka.

Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat

baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan

menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah,menunjukkan jalan yang benar

bagi yang tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang

kesulitan, membantu yang orang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang

lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi

anak kecil, dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai masa lalu yang

telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah

menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik

pun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah

kembali lagi."

"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah

bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak

bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada

sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun

darinya yang dapat disebutkan."

"Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus

kebahagiaan" . Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah

dan menyenangkan.

(Sumber: La Tahza

Tidak ada komentar: