Rabu, 22 Oktober 2008

Masjid di Penzberg Menang Penghargaan Arsitektur

Masjid di Penzberg Menang Penghargaan Arsitektur

By Republika Contributor
Masjid di Penzberg Menang Penghargaan Arsitektur

Masjid di Penzberg, Jerman dengan gaya arsitektur kontemporer (insert : bentuk menara masjid)

BERLIN - Sebuah komunitas kecil Muslim di Bavaria baru saja mendirikan forum dengan tempat ibadah bergaya arsitektur kontemporer. Bentuk yang berbeda namun tidak bertampang konfrotatif maupun provokatif. Bangunan beserta menara dalam tekstur yang unik itu menyatu dengan lingkungan.

Menurut kesimpulan panel beranggotakan empat arsitek kampiun veteran,setelah menelisik lusinan bangunan terkenal, masjid dengan pusat studi Islam di kota Penzberg tersebut adalah karya arsitektur terbaik yang pernah didirikan di Bavaria dalam lima tahun terakhir.

"Penghargaan ini sangat penting bagi kami, tidak hanya sebagai arsitek tapi juga sebagai Muslim," ujar Alen Jasarevic, arsitek dibalik rancangan masjid seperti yang dikutip oleh IOL. "Kami telah membuktikan jika Muslim dapat melakukan kontribusinya sendiri. Kami bangga dengan masjid yang desain dan aktivitas di dalamnya menarik perhatian ribuan orang," ujar lelaki berlatarbelakang Bosnia itu.

Masjid plus Forum Islam yang dibangun pada tahun 2005 tersebut memiliki desain yang tidak biasa dan mengesankan, serta berpadu dengan arsitektur lingkungan sekitar. Jasaveric menata aula ibadah, ruang komunal dan administrasi, dan sebuah apartemen di bawah satu atap dalam denah berbentuk L. Bangunan berwarna pasir itu memiliki elemen kaca biru setinggi bangunan penuh dekorasi dan menara dari baja stainless yang menyala ketika masuk waktu Maghrib.

Pada pintu Masuk, terdapat dua balok beton tempat dinding berputar mirip gerbang terbuka terpasang, terdapat tulisan mengundang masuk pengunjung dalam bahasa Arab dan Jerman. Bangunan yang dibanjiri cahaya dari lampu-lampu memiliki ruang ibadah khusus, perpustakaan besar, dua aula besar, dan beberapa ruang kelas untuk siswa. Dalam masjid orang akan disambut dengan tangga berdesain klasik terbuka yang disinari cahaya siang. Sementara di sebelah kanan, arah pandangan terbuka menuju ruang sholat.

Bentuk sorot lampu tak biasa di langit-langit dan panel dinding sangat menarik perhatian. Selain itu terdapat motif abstrak yang mengandung 99 Nama Tuhan--seperti "Yang Maha Pengampun"--dalam kaligrafi Arab. Lalu di tengah aula terdapat lantai dua. Tempat ini khusus disediakan bagi kaum wanita, sehingga pria dan wanita tidak dapat saling melihat.

"Penghargaan tersebut adalah kehormatan bagi kota kami," ujar Hans Mummert, walikota Penzberg saat upacara penerimaan pada Jumat (17/10) lalu. Benjamin Idriz, kepala Forum Islam menyebut kemenangan atas penghargaan tersebut adalah sesuatu yang baru dan tak terduga. "Ini pertama kali dalam sejarah Jerman, memberi penghargaan terhadap bangunan masjid," ujar Benjamin. "Masjid Penzberg diakui karena arsitekturnya yang luar biasa seperti halnya aktivitas sosial, kebudayaan, dan pendidikan didalamnya," katanya.

Tak lain karena pengelola masjid tersebut juga mengorganisir tour untuk orang dari keyakinan lain dan juga siswa untuk melihat sekilas agama Islam dan para Muslim. "Kami juga menyelenggarakan kursus bahasa dan agama seperti juga forum diskusi dan pelatihan. Masjid ini juga menjadi magnet bagi para siswa yang sedang mempersiapkan thesis tentang Islam dan Muslim" ujar Benjamin. Lebih dari 15.000 warga Jerman berbagai latar keyakinan telah mengunjungi bangunan itu semenjak diresmikan tiga tahun lalu.

"Saya kagum dengan atmosfer spiritual di dalam masjid, "tulis seorang warga Jerman non-Muslim pada buku tamu. "Kunjungan kami ke masjid memberi kami presepsi baru tentang Islam dan Muslim dan membantu menjernihkan salah pemahaman," bunyi kelanjutan tulisan tersebut.

Saat pertama kali dibuka bangunan tersebut memang diniatkan terbuka untuk setiap orang. Hanya saja untuk memasuki ruang ibadah aturan alas kaki harus dilepas juga berlaku, namun setiap orang tetap dapat memasuki, bahkan wanita tidak diminta mengenakan tutup kepala

Tidak ada komentar: