Rabu, 22 Oktober 2008

Ismail Saleh Tutup Usia

Ismail Saleh Meninggal Dunia

Mantan Menteri Kehakiman Ismail Saleh, Selasa (21/10) pukul 22.30, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 82 tahun. Ismail Saleh dirawat di rumah sakit itu sejak Juni 2008 karena menderita tumor otak.

Menurut putra kandungnya, Tria Sasangka Putra, yang akrab dipanggil Dudit, kepada Kompas di Jakarta, Rabu, penyakit tumor otak yang diderita Ismail Saleh sebenarnya sudah dinyatakan sembuh oleh dokter pada tahun 2004. Namun, penyakit itu menyerang kembali pada Juni 2008.

”Sejak itu Bapak dirawat di RSCM. Tadi malam (Selasa malam) Bapak meninggal di rumah sakit,” kata Dudit. Ismail Saleh meninggalkan istri, Elly Djoharia, dan tiga anak, yaitu Ekanti Sulistiowati, Dwirina Astuti Setianingsih, dan Tria Sasangka Putra. Ia meninggalkan tujuh cucu.

Ismail Saleh dimakamkan di pemakaman keluarga di Gunung Jati, Cirebon, tetapi sebelumnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Musholla 1, Kemang Selatan, Jakarta. Ia lahir di Desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, 7 September 1926. Ia antara lain pernah menjadi Wakil Sekretaris Kabinet, Pemimpin Lembaga Kantor Berita Nasional Antara merangkap sebagai Wakil Sekretaris Kabinet dan juga Presiden Organisasi Kantor Berita Asia, Sekretaris Kabinet, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal merangkap Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung, anggota MPR, Menteri Kehakiman, dan anggota Tim Presiden tentang Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Tim P7).

Ismail Saleh dikebumikan di pemakaman keluarga di Kompleks Astana Girijati, Cirebon, sekitar pukul 17.00 dengan upacara kemiliteran. Inspektur upacara pemakaman adalah Wakil Jaksa Agung Muchtar Arifin dan komandan upacara Mayor (Inf) Dudung Sukaetji.

Ismail Saleh juga menerima tanda jasa, antara lain Bintang Gerilya, Bintang Mahaputra Adi Pradana, Bintang Kartika Eka Paksi, Bintang Jasa Pratama, Bintang Commandeur in de Kroon Orde dari Belgia, Bintang The Grand Cordon of The Order of The Sacred Treasure dari Kekaisaran Jepang, dan Bintang Raja Abdul Aziz tingkat III dari Arab Saudi.

Membumikan hukum

Guru besar hukum pidana di Universitas Indonesia, Jakarta, Indriyanto Seno Adji, mengakui, Ismail Saleh adalah salah satu dari tiga pendekar hukum yang dikenal di negeri ini. Sebagai Jaksa Agung, Ismail Saleh berani tidak menuntut seseorang yang diduga menghina Presiden (saat itu) Soeharto. Ia menilai aksi yang dianggap sebagai penghinaan itu adalah ekspresi seni.

”Namun, yang paling diingat dari Pak Ismail Saleh adalah gerakan membumikan hukum ketika beliau menjadi Menteri Kehakiman dengan Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum),” paparnya.

Lewat Kadarkum, Ismail Saleh mendorong kesadaran masyarakat, terutama di desa dan kelas menengah ke bawah, untuk paham hukum

-------------------------
Ismail Saleh Tutup Usia


Mantan jaksa agung di era Kabinet Pembangunan V (1981-1984) Ismail Saleh meninggal dunia dalam usia 82 tahun di RSCM Jakarta, karena penyakit tumor otak yang dideritanya sejak tahun 2004.

Mantan Menteri Kehakiman (1984-1993) itu rencananya akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Cirebon dengan upacara militer, karena almarhum merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Ismail Saleh, yang dilahirkan di Pati, Jawa Tengah, pada 7 November 1926 itu, menghembuskan nafas terakhir, Selasa (21/10), sekitar pukul 22.30 WIB.

Selain berkiprah di bidang hukum, semasa hidupnya, almarhum pernah menjabat pula sebagai sekretariat Presidium Kabinet (1967-1968), Wakil Sekretaris Kabinet/Asisten Sekretariat Negara Urusan Administrasi Pemerintahan (1972), dan Sekretaris Kabinet (1978), serta Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (1979-1981).

Ismael Saleh dikenal pula sebagai sosok yang sangat dekat dengan kalangan wartawan karena latar belakang karirnya yang juga pernah memimpin kantor berita Antara selama tiga tahun (1976-1979).

Hingga berita ini diturunkan, jenazah tengah disemayamkan di rumah duka di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Tidak ada komentar: