Rabu, 22 Oktober 2008

Bahaya Lidah

Bahaya Lidah

Oleh: Alwi Shahab

''Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena bisa jadi mereka yang diolok-olok lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olok wanita-wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.'' (QS Alhujuraat [49]: 11).

Membicarakan kejelekan orang lain dan mencelanya disebut menggunjing jika kejelekan itu memang benar. Dan, disebut fitnah jika tidak benar. Islam menilai kedua-duanya perbuatan tercela.

Kita menyadari bahwa Allah SWT tidak menciptakan seorang manusia pun yang bebas dari dosa, kesalahan, dan kekhilafan. Tidak ada manusia yang sempurna. Ia bisa khilaf dan melakukan kesalahan.

Itulah sebabnya mengapa Allah melarang membicarakan kejelekan orang lain. Kita pun tentu saja tidak suka bila ada orang yang membicarakan keburukan dan aib kita. Karena itu, alangkah baiknya jika kita juga bisa menghindar dari mempergunjingkan aib orang lain.

Allah memperingatkan, ''... dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?'' (Alhujarat [49]: 12).

Imam Al-Ghazali mencatat 20 macam kelemahan lidah, yang disertai perincian-perinciannya. Di antaranya dusta, bergunjing, memberi kesaksian palsu, membicarakan kelemahan orang lain, dan omong kosong.

Banyak ayat maupun hadis Nabi Muhammad SAW yang memperingatkan kita akibat buruk ketergelinciran lidah. ''Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaknya ia berbicara yang baik-baik atau diam.''

Namun, janganlah diam itu ditafsirkan kita harus mengunci mulut atau diam seribu bahasa. Karena, Allah memerintahkan kepada setiap manusia untuk beramar ma'ruf nahi munkar, yang antara lain lewat perkataan. Dengan demikian, yang dimaksudkan diam seperti disabdakan Nabi Muhammad SAW itu adalah kita diminta untuk berbicara soal-soal baik, yang bermanfaat bagi orang banyak dan diridhai Allah.

Pentingnya Islam mengingatkan akan bahaya lidah, karena sering kali kita mendengar dan membaca di berbagai media massa tentang perkelahian, perseteruan, bahkan pembunuhan, yang awalnya disebabkan oleh kekeliruan lidah. Bahkan, tidak terkira banyaknya orang memperoleh kemalangan dan musibah disebabkan oleh lidahnya. Karena itulah, sangat tepat seruan agama ini. Hati-hati dengan lidah kita.

Tidak ada komentar: