Jumat, 17 Oktober 2008

Temuan Prasasti di Malang Peninggalan Mataram Kuno

Temuan Prasasti di Malang Peninggalan Mataram Kuno
Penulis : Bagus Suryo

Benda purbakala berbentuk prasasti yang ditemukan di Dusun Kemuning, Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) diperkirakan peninggalan Kerajaan Mataram kuno atau sebelum Kerajaan Singhasari.

Sejarawan Universitas Negeri Malang Blasius Suprapta kepada Media Indonesia, Jumat (17/10), mengatakan prasasti itu merupakan temuan penting dan sangat berarti bagi pengembangan penelitian sejarah.

"Dalam dunia ilmiah, prasasti itu merupakan temuan baru dan belum pernah diteliti oleh peneliti manapun," ujarnya.

Blasius mengaku sudah mengecek langsung fisik prasasti dan berusaha mempelajari tulisan Jawa kuno yang terdapat pada benda purbakala yang terbuat dari batu andesit tersebut.

"Saya sudah mengecek ke lokasi penemuan benda purbakala oleh warga itu. Setelah melihat langsung tulisan Jawa kuno di prasasti tersebut, kemungkinan besar benda itu peninggalan sejarah sebelum masa Kerajaan Singhasari," tegasnya.

Ia menyatakan gaya huruf Jawa kuno di prasasti itu tidak sama dengan huruf pada zaman Kerajaan Singhasari. Diperkirakan, prasasti tersebut peninggalan sebelum abad XI pada masa Raja Balitong Kerajaan Mataram kuno.

"Saya akan memastikan terlebih dahulu apakah tulisan Jawa kuno di prasasti yang baru ditemukan itu sezaman dengan tulisan di prasasti Kubu-kubu yang pernah ditemukan di Kebonagung, Pakisaji, Kabupaten Malang. Bila tulisannya sama, dapat dipastikan itu peninggalan Mataram kuno," ujarnya.

Sebelumnya, kata Blasius, prasasti di Dusun Kemuning itu sudah pernah dilaporkan kepada Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3). Untuk itu, ia yakin prasasti itu peninggalan sebelum abad XI. Sebab, hal itu diperkuat dengan belum pernah terdapat penemuan benda purbakala daerah itu.

Terlebih lagi lokasi penemuan prasasti berjauhan dengan Gunung Katuh yang disebut kitab Nagarakertagama dalam menceritakan perjalana Raja Majapahit Hayam Wuruk saat mengunjungi tempat-tempat pendharmaan leluhurnya di Malang.

Prasasti itu terbuat dari batu andesit berbentuk segi empat. Panjangnya sekitar satu meter, lebar setengah meter, ketebalan batu sekitar 15-20 sentimeter. Di bagian atas batu terdapat tulisan Jawa kuno melingkar dari depan, samping, dan belakang. Batu itu ditempatkan di gundukan tanah setinggi lutut orang dewasa.

Situs sejarah itu dikelilingi pohon besar dan banyak dijumpai batu bata merah berukuran besar lengkap dengan ukiran di bagian tengah dan sampingnya. Sedangkan di sebelah kiri prasasti terdapat lingga yoni, melambangkan kesuburan.

Warga setempat menyebut tempat itu sebagai Pepunden Kemuning dan difungsikan untuk ritual bersih desa.

Tidak ada komentar: