Senin, 20 Oktober 2008

Membiasakan Ibadah

Membiasakan Ibadah

Oleh: Fajar Kurnianto

''Laksanakan ibadah sesuai kemampuanmu. Jangan membiasakan ibadah lalu meninggalkannya.'' (HR Ad-Dailami).
Pada hakikatnya, kewajiban manusia dalam kehidupan dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah dan mengabdi kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Allah berfirman, ''Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.'' (QS Adz-Dzariyat [51]: 56)
Sayangnya, tidak sedikit di antara kita, kerap kali lalai, bahkan mengabaikan Allah, sehingga kita semakin jauh dari-Nya. Padahal, semakin jauh kita dengan-Nya berarti semakin dekatnya kita dengan penderitaan dan kesengsaraan. Sebaliknya semakin dekat kita dengan-Nya, semakin kita akan merasakan ketenteraman hidup.

Ibadah itu sendiri adalah sarana utama untuk mempertahankan kedekatan kita pada Allah dan makin merekatkan kita pada-Nya. Karena itu, ibadah harus kita biasakan. Orang yang membiasakan ibadah bukan sekadar menganggapnya sebagai kewajiban, tetapi juga kebutuhan, akan senantiasa rindu untuk melakukan ibadah dan merasa rugi ketika tidak melakukannya.

Pada hadis di atas, Rasulullah mengingatkan kepada kita untuk tidak meninggalkan ibadah yang telah kita biasakan, namun kemudian meninggalkannya. Yang demikian dilarang, karena berarti menggambarkan ketidakkonsistenan kita. Padahal, Allah sudah memerintahkan kita untuk konsisten dalam kebaikan, apalagi kalau itu adalah ibadah. Allah berfirman, ''Maka, karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah (istikamahlah) sebagaimana diperintahkan (Allah) kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka ...'' (QS Asy-Syura [42]: 15).

Orang yang membiasakan ibadah berarti membiasakan untuk selalu dekat dengan Allah. Dan, orang yang dekat dengan-Nya akan senantiasa berada dalam ayoman dan payung keberkahan-Nya. Ketika sudah demikian, orang itu akan diberikan ketenangan batin oleh-Nya, sehingga kehidupan akan dijalaninya dengan perasaan tenteram, tidak khawatir, dan takut.

Sesulit apa pun masalah yang menderanya, akan mampu ia lewati karena ia yakin Allah selalu menyertainya. Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan bahwa Tuhan kami adalah Allah, kemudian dia konsisten beribadah (istikamah), maka para Malaikat akan turun kepada mereka seraya mengatakan kepada mereka untuk tidak takut dan bersedih ...'' (QS Fushilat [41]: 30). Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar: