Hadis tentang Sya'ban
* Hadis riwayat Imran bin Hushain RA, bahwa Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam bersabda kepadanya atau kepada orang lain (dan ia mendengarnya), “Apakah engkau berpuasa pada hari-hari akhir bulan Syakban?” Aku menjawab, “Tidak. Beliau bersabda: Kalau begitu, maka berpuasalah dua hari.” (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1975) * Hadis riwayat Aisyah RA, ia berkata, “Adalah aku mempunyai tanggungan puasa Ramadan, aku tidak dapat membayarnya kecuali pada bulan Syakban, karena kesibukan dari Rasulullah saw. atau kesibukan bersama Rasulullah SAW.” (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1933) * Sabda Nabi SAW, "Jika bulan Sya'ban telah sampai pertengahan, maka janganlah kamu berpuasa hingga datang Ramadhan" (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidziy, An-Nasa`i, dan Ibnu Majah; dari Abu Hurairah RA). Hadis ini shahih menurut Ibnu Hibban, dan hasan menurut Imam Suyuthi. (Lihat Imam Shan’ani, Subulus Salam, II/171; Imam Suyuthi, Al-Jami’ush Shaghir, I/21).Abu Hurairah itulah yang menjadi dalil keharaman menurut para ulama mazhab Syafi’i. Meski demikian, ada ulama yang menganggap hadis itu lemah (dhaif), seperti Imam Ahmad, sehingga berpuasa sunnah pada pertengahan akhir Sya'ban tidaklah haram menurut beliau. Karena menurut Imam Ahmad pada hadis itu ada perawi yang lemah, yaitu al-‘Ala` bin Abdurrahman. Imam Ahmad dan Ibnu Ma’in berkata,"Sesungguhnya hadis itu munkar (innahu munkar).” * "Sesungguhnya Allah 'Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya'ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)." (HR At-Tabarani dan Ahmad) * Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata bahwa Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, "Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira'), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?" Aku menjawab, "Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali." Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kamu malam apa ini?" Aku menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Ini adalah malam nisfu sya'ban (pertengahan bulan sya'ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya'ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka." (HR Al-Baihaqi) Al-Baihaqi meriwayatkan hadis ini lewat jalur Al-'Alaa' bin Al-Harits dan menyatakan bahwa hadits ini mursal jayyid. Hal itu karena Al-'Alaa' tidak mendengar langsung dari Aisyah RA. Ditambah lagi dengan satu hadits yang menyebutkan bahwa pada bulan Sya'ban amal-amal manusia dilaporkan ke langit. Namun hadits ini tidak secara spesifik menyebutkan bahwa hal itu terjadi pada malam nisfu sya'ban. mr-republika. tri/berbagai sumber
Namun Al-Imam At-Tirmizy menyatakan bahwa riwayat ini didhaifkan oleh Al-Bukhari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar