Senin, 18 Agustus 2008

Insiden Kecil di Tengah Peringatan Detik-Detik Proklamasi

Insiden - Insiden Kecil di Tengah Peringatan Detik-Detik Proklamasi
Jaga Pengibaran Bendera, Personel TNI Ditembak

SABANG - Pengibaran bendera Merah Putih di beberapa wilayah di Sabang, Nangroe Aceh Darussalam, dilakukan penuh waspada terhadap kemungkinan sabotase. Kodim 0112/Sabang pun menurunkan beberapa personel untuk mengawal prosesi tersebut di beberapa tempat.

Salah satu yang mendapat tugas tersebut adalah Praka Suwandi dari Koramil Sukakarya. Personel TNI itu nyaris tewas saat menjalankan tugas itu. Namun, dia pingsan setelah peluru melesat hanya beberapa meter dari tubuhnya sesaat setelah mendengar letusan senjata api.

Tembakan meleset itu terjadi di Jalan Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Sabang, sekitar pukul 13.05 WIB. Saat itu dia berpapasan dengan pengendara sepeda motor berpakaian sipil. Melihat Suwandi pingsan, rekannya, Praka Tukadi, berusaha mengejar penembak tersebut. Namun, pengejaran gagal karena sepeda motornya rusak.

Dandim 0112/Sabang Letkol Inf Suharto memaparkan bahwa penembakan itu dilakukan dari jarak tidak lebih dari dua meter. ''Anak buahnya yang tidak membawa senjata api berusaha mengejar dengan sangkur. Namun tidak berhasil,'' paparnya.

Pengamatan sekilas kedua personel tersebut, senjata api yang digunakan pelaku adalah jenis colt. Petugas kesulitan mengidentifikasi pelaku karena warga di sekitar kejadian tutup mulut.

Kapolres Sabang AKBP Imam Tobroni menyatakan kesulitan mengusut insiden tersebut. Salah satu kendalanya, lokasi penembakan simpang siur. ''Tidak ada satu pun fakta terkait penembakan tersebut kami temukan di lokasi. Rasanya juga agak janggal jika penembakan dari jarak dua meter bisa meleset,'' ujarnya.

Pangdam NAD Mayjen TNI Sunarko menyerahkan sepenuhnya kepada aparat polisi untuk mengusut insiden penembakan yang menimpa salah seorang anggota TNI di Sabang itu. Dia mengelak dugaan bahwa insiden tersebut terkait detik-detik peringatan HUT Ke-36 Kemerdekaan RI. ''Kondisi Aceh aman-aman saja kok, bisa tidur nyenyak,'' jelasnya.

Wali Kota Sabang Munawar Liza Zainal menegaskan bahwa tidak ada sipil bersenjata di Sabang. Bahkan, menurut dia, jauh saat konflik pun tidak pernah ada suara letusan senjata di Sabang, apalagi saat ini. ''Saya ikut potong senjata waktu itu bersama AMM. Dan, saya tahu berapa banyak senjata yang ada di Sabang karena saya juga orang GAM,'' ujar Munawar malam Minggu kemarin.

Dia juga menambahkan, sebagai mantan anggota GAM dan sempat menjadi juru bicara dirinya menjamin bahwa KPA Sabang tidak lagi pegang senjata. ''Yang jelas begini, kalau memang ada kasus seperti itu, sudah menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. Jangan ada yang mengail di air keruh,'' tambahnya.mr-jawapos

Tidak ada komentar: