Hindu Dharma atau Agama Hindu adalah Agama yang dianut oleh sekitar 95% dari jumlah penduduk Bali, sedangkan 5% sisanya adalah penganut agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup sesuai ajaran Hindu adalah Untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan bathin.
Didalam usaha mencapai tujuan itu, masyarakat Hindu mewujudkannya melalui (1). Tatwa / Filosofi, (2). Susila / etika, norma, (3). Upacara / yadnya, yang kemudian dijabarkan ke dalam beberapa ajaran keyakinan.
1.Tattwa (Philosophy) dibagi menjadi 5 kepercayaan utama yang disebut Panca Crada atau lima kepercayaan yang mendasar; Brahman, Atman, Samsara, Karma Phala dan Moksa.
2. Susila ( Etika ). Ajaran ini menekankan kepada Tiga cara berprilaku yang baik, yang disebut dengan Tri Kaya Parisudha, yaitu : Manacika (berfikir yang baik dan positif), Wacika (berkata-kata yang baik dan jujur), Kayika (berbuat yang baik ) Di samping itu, ajaran Hindu juga mengharapkan penerapan "Tat Wam Asi" dalam hidup sehari-hari "Engkau adalah aku juga" Dengan kata lain "Kita harus merasakan apa yang dirasakan orang lain".
3. Upacara (Yadnya). Upacara ini ditujukan kepada lima aspek; Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya dan Bhuta Yadnya.
Agama Hindu adalah agama yang monotheistik, percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widi Wasa), Sang Hyang Tunggal, Sang Hyang Cintya. Oleh orang-orang hal ini sering disalah mengerti bahwa Hindu percaya kepada banyak Tuhan. Dewa / Bathara hanyalah manifestasi / sinar sucinya Tuhan. Kata Dewa berasal dari Bahasa Sansekerta "Div" yang berarti Sinar suci, Sedang kan Bathara berasal dari "Bhatr" berarti Pelindung. Dewa ataupun Bathara yang sering dimunculkan di Bali adalah Tri Murti / Trinity; Brahma, Wisnu dan Siwa.
Di Bali "Pendeta" itu umumnya dipilih dari golongan Brahmana yang mampu untuk memimpin upacara besar, sedangkan Pemangku/Mangku Pura, bertugas untuk menjaga dan memelihara Pura dan dapat memimpin upacara termasuk Panca Yadnya. Kitab suci agama Hindu adalah Weda yang berasal dari India, namun yang sampai di Bali adalah Catur Weda dan Weda Qirah yang hingga saat ini masih dipakai Pemangku atau Pendeta untuk memimpin upacara termasuk di dalam menjalankan kewajibannya.mr-mediaindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar