Jumat, 10 Oktober 2008

Mmengenalkan Silaturahmi pada Anak di Hari Lebaran

Mengenalkan Silaturahmi pada Anak di Hari Lebaran

Mengenalkan Silaturahmi pada Anak di Hari Lebaran

Hari raya Idul Fitri selalu dihiasi dengan acara saling berkunjung. Kaum muda mengunjungi orang-orang yang lebih tua, keluarga besar berkumpur bersama-sama.

Silaturahmi dalam bahasa Arab berarti menyambung hubungan dengan saudara sedarah. Sementara itu, silaturahim berarti menyambung hubungan dengan orang-orang yang bukan saudara seperti tetangga dan teman.

Dari sisi sosial, silaturahmi dan silaturahim sangat penting karena jika tidak dilakukan bisa menyebabkan kehilangan kontak, jaringan dan lain-lain.

Momen Lebaran menjadi penting karena pada hari-hari biasa kemungkinan besar sulit untuk bertemu dengan saudara dan teman karena kesibukan masing-masing. Hari itu juga menjadi momen yang paling tepat untuk saling mengunjungi dan meminta maaf.

Bagi anak-anak, momen Lebaran dapat digunakan mengenal keluarga besar dan kerabat serta belajar berbagai tradisi dan norma-norma sosial di lingkungan sekitarnya. Ajang berkumpulnya keluarga besar satu tahun sekali membuat anak memiliki kesempatan untuk mengenal saudara-sauadaranya.

Untuk anak usia pra-sekolah mereka bisa mengenal saudara-saudaranya, meskipun baru melihat dan belum melakukan interaksi. Dengan berkumpul bersama keluarga besar, anak juga akan belajar mengenai keterampilan berkomunikasi.

Pasalnya, berada dalam ruangan yang terdapat beragam orang dengan berbagai usia memerlukan suatu latihan penyesuaian tersendiri. Sambil beradaptasi, anak juga akan belajar untuk bersosialisasi.

Secara khusus, kebiasaan bersilaturahmi juga menambahkan arti untuk saling memaafkan di hari Idul Fitri. Anak menjadi terbiasa berada dalam lingkungan di mana kesanggupan untuk memberi maaf dan meminta maaf merupakan hal penting.

Untuk anak-anak usia sekolah dasar (SD), maka pengertian silaturami yang dapat diberikan oleh orangtua kepada anak sudah lebih luas dengan mengaitkan kepada pemahaman agama.

Untuk anak-anak yang menginjak usia remaja, biasanya lebih senang berkumpul bersama teman-temannya. Ingatkan mereka momen Lebaran hanya datang satu tahun sekali yang sangat baik mengunjungi orang yang lebih tua sambil meminta maaf. Usahakan suasana Lebaran tetap menyenangkan agi anak-anak. (ri)

Tips Mengajak Si Kecil Silaturahmi

  • Untuk anak-anak usia pra-sekolah, utamakan kenyamanan bagi mereka. Ajang silaturahmi sangat baik untuk memperkenalkan mereka terhadap keluarga besar sekaligus mengasah kemampuan berkomunikasi, jangan sampai terhalang karena baju yang tidak nyaman.
  • Jangan salah, baju baru seringkali mengundang ketidaknyamanan. Penyebabnya bisa dari bahan baju atau kegiatan anak yang terlalu banyak sehingga ia berkeringat. Oleh karena itu, lebih baik bawa baju ganti serta bedak agar anak kembali nyaman.
  • Bawa segala keperluan anak seperti susu, makanan kesukaan serta boneka yang biasa menemaninya. Hal ini diperlukan agar Anda tidak repot menghadapi permintaan anak terhadap kebiasaan yang dilakukannya sehari-hari.
  • Anak-anak usia sekolah dasar yang sudah bisa diajak berkomunikasi, berikan pengertian sebelum berangkat silaturahmi. Jelaskan keadaan dan kondisi yang sekiranya akan dihadapi, misalnya bertemu saudara-saudara dari luar kota atau bertemu Kakek Nenek yang dirindukannya.
  • Biasanya jika anak sudah menginjak remaja, mereka lebih senang berkumpul dengan teman-teman sebaya. Usahakanagar acara silaturahmi keluarga Anda juga dihadiri oleh para sepupu mereka.
  • Pahami bahwa setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda. Ada anak yang dengan mudah bersalaman pada orang yang baru ditemui, sementara itu ada juga anak yang pemalu. Biarkan beberapa waktu agar anak Anda terbiasa dengan lingkungan yang baru ditemuinya, lalu ajak ia bertemu dengan saudara atau teman yang sebaya.
  • Ingat, Anda sebagai orangtua adalah panutan yang utama bagi anak. Setiap gerak-gerik Anda saat bersilaturahmi akan dilihatdan diserap kemudian dicontoh oleh anak-anak.

Tidak ada komentar: