Jumat, 10 Oktober 2008

Istana Ar-Rayyan

Istana Ar-Rayyan

Oleh: Yusuf Burhanudin

Orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan akan mendapatkan istana megah di surga bernama Ar-Rayyan. Diriwayatkan Sahal bin Saad, Rasulullah bersabda, ''Sesungguhnya, di surga ada sebuah pintu bernama Ar-Rayyan yang hanya bisa dilalui orang-orang berpuasa. Kelak pada Hari Kiamat, (pintu itu) tidak bisa dimasuki orang, selain mereka. Kelak diseru, 'Manakah orang yang suka berpuasa itu?' Mereka lalu berdiri. Tidak akan masuk melalui pintu itu orang, selain mereka. Tatkala mereka semuanya sudah masuk, pintu itu dikunci sehingga tidak bisa masuk lagi seorang pun melalui pintu itu.'' (HR Muttafaq Alaih).

Sungguh berbahagia orang yang berpuasa karena mereka diistimewakan Allah dengan pintu surga yang khusus, Ar-Rayyan. Mengapa dinamakan Ar-Rayyan? Ar-Rayyan berasal dari kata Ar-Rayy yang berarti 'selalu mengalir', kebalikan Azh-Zham`u, yaitu haus dan dahaga. Dinamakan demikian karena di dalamnya banyak aliran sungai yang kelak mengobati dahaga dan hausnya para shaimin hingga mereka tidak pernah lagi merasakan haus dan dahaga untuk selama-lamanya.

Akan tiba saatnya Hari Kiamat, di mana seluruh manusia merasa haus dan dahaga bukan kepalang. Satu-satunya kelompok yang terbebas dari petaka dahaga adalah para shaimin. Rasulullah bersabda, ''Dan, aku melihat seorang lelaki dari umatku menjulurkan lidahnya kehausan. Namun, setiap kali ia menyongsong telaga, ia selalu dihalang-halangi. Datanglah para shaimin Ramadhan, mereka diberi minuman darinya hingga merasakan kesegaran.''

Selain minuman menyegarkan, penawar abadi haus dan dahaga, para shaimin juga memperoleh balasan meliputi semua hal yang ia puasai, yaitu kenikmatan aneka makanan dan persetubuhan. Balasan paling menggiurkan untuk shaimin adalah diberikan hak oleh Allah untuk memberikan syafaat pada saat puasa. Syafaat inilah yang kelak pada Hari Kiamat menjadi penolong utama di saat tidak ada pertolongan lain, selain pertolongan-Nya.

Rasulullah bersabda, ''Puasa dan Alquran kelak memberikan syafaat bagi seorang hamba di Hari Kiamat. Puasa berkata, 'Wahai Tuhanku, sungguh aku telah menahan dirinya dari makanan pada siang hari. Maka, perkenankan aku memberi syafaat untuknya'. Alquran berkata, 'Wahai Tuhanku, sungguh aku telah menahannya tidur malam hari, perkenankanlah aku memberi syafaat kepadanya'. Keduanya lalu diperkenankan (Allah) memberikan syafaat.'' (HR Ahmad dan Thabrani).

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqabalallahu minna wa minkum. Semoga Allah memberi kesempatan pada kita untuk bertemu Ramadhan lagi. Untuk meraih Ar-Rayyan, bukan sekadar menahan haus dan lapar belaka.

Tidak ada komentar: