Rabu, 15 Oktober 2008

Indonesia Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia

Indonesia Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia

By Republika Contributor
Indonesia Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia

Maraknya kasus penyakit pencernaan pada anak-anak dan kasus Flu Burung yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian Departeman Kesehatan dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dan kebersihan seperti Unilever.

Guna mengampanyekan hidup sehat dengan cuci tangan, Unilever menggelar acara Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTSS). Jutaan anak dari berbagai penjuru dunia berpartisipasi dalam perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) yang digelar di 62 negara di lima benua.

Kelima puluh negara itu di antaranya adalah Afghanistan, China, Ghana, Zambia, India, Kolumbia, Guatemala, Paraguay, Mongolia, Nepal, Vietnam, Filipina, Indonesia dan lain-lain.

Di Indonesia, perayaan HCTPSS hari ini ditandai dengan kegiatan cuci tangan secara serentak oleh sedikitnya 40.000 siswa, orang tua mereka dan kader posyandu di empat kota berbeda. Dengan dipusatkan di Wisma Aldiron, Pancoran Jakarta, kegiatan ini juga ikuti oleh siswa sekolah dasar di tiga kota lain yaitu Bandung (Lapangan Gasibu), Yogyakarta (Alun-alun Utara), dan Malang (Stadion Kanjuruan).

Selain kegiatan di empat kota tersebut, UNICEF, yang juga merupakan salah satu mitra dalam KPS-CTPS, juga menyelenggarakan kegiatan serupa di 22 kabupaten, di enam propinsi.

Banyaknya jumlah negara dan peserta yang mengikuti kegiatan ini, HCTPSS yang baru pertama kalinya digelar ini diperkirakan menjadi kegiatan terbesar terkait dengan edukasi mengenai perubahan perilaku masyarakat tentang cuci tangan pakai sabun.

Kegiatan HCTPSS di Indonesia ini diprakarsai oleh Departemen Kesehatan melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KPS-CTPS) di mana salah satu anggotanya adalah Unilever (melalui brand Lifebuoy).

Human Resource & Corporate Relations Director, PT. Unilever Indonesia Tbk Joseph Bataona mengatakan, sebagai co-founder dari HCTPSS, Unilever melalui brand Lifebuoy sangat mendukung dan ingin berperan aktif dalam kegiatan ini.

"Melalui serangkaian kegiatan untuk menyambut HCTPSS ini, kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mulai belajar mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar di waktu penting," ujarnya.

Senior Brand Manager Liefbuoy, Lusi Wilyastuti Suwito mengatakan program ini merupakan perjuangan rakyat Indonesia dalam mewujudkan kesehatan yang lebih baik.

"Acara ini adalah bentuk perhatian kita bersama. Departemen Kesehatan adalah host-nya dan disupport oleh beberapa badan, salah satunya unilever. Acara cuci tangan bersama ini untuk menanggulangi penyakit-penyakit pencernaan seperti diare, infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) dan juga flu burung. Sebenarnya banyak penyakit yang disebabkan karena pola hidup tidak bersih, untuk itu pentingnya cuci tangan kami galakkan,"
Sasarannya memang anak-anak, karena menurut Lusi anak-anak adalah agen perubahan yang dapat diadvokasi. "Pengetahuan kebiasaan hidup sehat lebih cepat masuk pada anak-anak. Karena kebiasaan dimulai dari kecil, kalau sasarannya orang dewasa agak sulit, susah merubah kebiasaan," imbuhnya.

Perjuangan Unilever sebenarnya sudah cukup lama, sejak tahun 2004 Unilever mempunyai program 'Liefbuoy Berbagi Sehat'. "Kami pergi ke sekolah-sekolah, mengampanyekan kebersihan dengan mencuci tangan secara baik menggunakan sabun," ujar Lusi.

Perjuangan pun tak berhenti sampai dengan acara mencuci tangan bersama usai. Lusi mengharapkan kampanye pentingnya cuci tangan harus terus dikobarkan.

"Tidak ada kata berhenti. Karena anak Indonesia setiap harinya akan terus bertambah. Jadi kampanye pentingnya cuci tangan harus terus dijalankan," ujarnya.

Dia juga berharap agar semua pihak ikut bersemangat dalam mengampanyekan pentingnya cuci tangan, termasuk para media masa. "Ayo dong, media juga harus gencar memberitakan tentang cuci tangan," pungkasnya sambil tertawa.

HCTPSS menjadi agenda penting tahun ini setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tahun 2008 ini sebagai Tahun Sanitasi Internasional untuk meningkatkan praktek-praktek hygine serta memberikan perhatian lebih pada kondisi sanitasi di dunia.

Cuci tangan memainkan peranan penting dalam usaha-usaha pencapaian tujuan Millennium Development Goals terkait dengan peningkatan kesehatan, pendidikan dan pengurangan kematian anak.

Penyelenggaraan HCTPSS di Indonesia diharapkan menjadi momentum untuk mempercepat peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya cuci tangan pakai sabun dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ini kesadaran masyarakat Indonesia untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) berdasarkan data survei Baseline Environmental Services Program (ESP-USAID 2006), pada waktu-waktu penting masih sangat rendah yaitu sebelum makan 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan hanya 6%.

Tidak ada komentar: