Senin, 13 Oktober 2008

Emas Terabaikan di Timur Pulau Dewata

Emas Terabaikan di Timur Pulau Dewata

By Republika Contributor
Emas Terabaikan di Timur Pulau Dewata Sebenarnya bukan cuma Nusa dua, Kuta, atau Ubud dan Tanah Lot yang menjanjikan pesona wisata di Pulau Bali. Kabupaten Karangasem terletak di ujung timur Pulau Bali tidak kalah eksotisnya. Daerah ini memiliki kawasan pantai dan pegunungan dua pontensi alam yang sangat menunjang pariwisata di daerah itu.

Karangasem mempunyai banyak objek wisata alam nan elok, seni-budaya nan eksotik dan objek agro wisata Desa Sibetan, dengan buah salak Bali yang sangat terkenal karena rasa manis dan ketebalan dagingnya.

Namun, di dunia pariwisata Bali, Karangasem seperti emas yang terlupakan. Nyaris luput dari promosi wisata Bali, sehingga kurang dikenal oleh wisatawan domestik dan mancanegara.

Kabupaten ini beribukota Amlapura, 78 Km sebelah timur Denpasar. Di bekas pusat Kerajaan Karangasem ini ada Puri Agung dengan perpaduan arsitek Bali, Cina dan Eropa. Puri ini didirikan oleh Anak Agung Gede Jelantik, raja pertama Karangasem. Di dalam istana kita akan menemukan koleksi foto keluarga para raja serta kostum yang dipakai raja saat itu.

Dulu, Karangasem juga punya Candidasa yang terkenal dalam dekade 80-an, tapi pemerintah kurang berhasil mengembangkan kawasan wisata itu. Bukan hanya tempat-tempat pertunjukan di sana yang sepi pengunjung dan akhirnya kolaps, tapi juga hotel dan restorannya.

Meskipun begitu, Karangasem masih memiliki segudang obyek wisata yang pantas dikunjuni. Kalau sebelumnya dari Denpasar ke Karangasem memakan waktu sekitar dua jam, dan membuat wisatawan enggan ke sana, kini bisa ditempuh hanya sekitar 60-70 menit. Dibukanya jalan bypas Denpasar-Padangbai mempersingkat jarak dari Denpasar ke ujung timur Pulau Bali.

Di Kabupaten Karangasem, wisatawan bisa menikmati kegiatan berpetualang di dasar laut, yakni melakukan kegiatan menyelam. Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, memiliki potensi alam bawah laut yang eksotis, biasa digunakan untuk diving dan snorekling karena kondisi airnya yang jernih sepanjang tahun dan arusnya yang tenang.

Di lepas pantai Karangasem, pada kedalaman 30 meter di bawah laut terdapat kerangka kapal US Liberty, sebuah kapal dagang AS yang karam akibat dihantam torpedo kapal selam Jepang pada tanggal 11 Januari 1942.

Kapal itu diterpedo ketika dalam pelayarannya melintasi Selat Lombok. Menyelam di kedalaman kapal karam Liberty merupakan alasan terbaik para penyelam yang datang ke Tulamben. Diperkirakan ada sekitar 400 spesies ikan karang mendiami kapal karam itu dan dikunjungi sekitar 100 spesies ikan laut lepas (pelagic).

Pantai Tulamben juga disebut paradise reef karena penuh dengan kejutan hewan laut yang muncul, seperti jenis ribbon eel, mimic octopus, boxer crabs, ghost pipefish, seahorse, leaf fish, garden eel, lion fish, dan harlequin shrimp. Sementara kumpulan besar jack fish yang jumlahnya hingga ratusan ekor selalu meramaikan kapal karam itu dan mereka sangat ramah pada penyelam.

Desa kuno
Di Karangasem, ada Desa Tenganan atau dikenal dengan Tenganan Pegeringsingan, yang merupakan salah satu dari sejumlah desa kuno di Bali, dengan panorama alam pebukitan yang indah di latar belakang.

Pola kehidupan masyarakat Tenganan mencerminkan kebudayaan dan adat istiadat desa Bali Aga (pra-Hindu ) yang berbeda dari desa-desa lain di Bali. Kini desa itu dikembangkan menjadi salah satu obyek wisata budaya.

Desa Tenganan memiliki banyak keunikan dan kekhasan yang menarik untuk dilihat dan dipahami. Penduduk Desa Tenganan terdiri dari masyarakat asli desa setempat. Ada ritual Mekar-mekar di sana, yang lebih dikenal dengan perang pandan.

Mekar-mekar, kata Kabag Humas Pemkab Karangasem, Agus Sukasena, merupakan bagian puncak dari prosesi rangkaian upacara Ngusaba Sambah yang digelar pada setiap Bulan Juni dan berlangsung selama 30 hari.

Untuk sampai ke desa itu, tidak terlalu sulit, karena letaknya hanya beberapa kilometer dari objek wisata Candidasa. Kawasan wisata itu, sambungnya, memiliki fasilitas hotel dan restoran yang lengkap, sehingga wisatawan yang ingin mengunjungi Tenganan bisa menginap di Candidasa. "Biaya hotel juga tidak terlalu mahal. Suasananya juga tenang, sangat pas bagi yang ingin menyepi," kata Agus.

Desa Tenganan Pegeringsingan terletak di Kecamatan Manggis, sekitar 17 km dari Kota Amlapura (ibukota kabupaten), 5 km dari kawasan pariwisata Candidasa, dan sekitar 65 km dari Denpasar. achmad baraas


Eksotika Desa Iseh

Candidasa, Tenganan, Tulamben, baru beberapa saja dari belasan objek wisata yang menjadi kekayaan Kabupaten Karangasem. Ada lagi Desa Iseh, Kecamatan Sidemen, yang memiliki keindahan alam yang mempesona. Keindahan alam pedesaan di Iseh, sangat disenangi dan tidak sedikit dari mereka betah tinggal lebih laa disana.

Hamparan petak-petak sawah yang bertingkat dengan aktifitas para petani tradisional, sungai yang berkelok, serta panorama Gunung Agung yang nampak di kejauhan merupakan satu kesatuan dari keindahan alam Desa Iseh.

Desa Iseh terkenal sudah sejak zaman penjajahan. Pelukis ternama Walter Spies (1895-1942) misalnya, pernah tinggal dan membangun gubuk kecil sebagai studio tempatnya melukis. Di tempat ini banyak dihasilkan lukisan-lukisan terbaiknya. Pelukis terkenal lainnya yang juga pernah tinggal di Desa Iseh adalah warga negara Swsis, Theo Meier.

Perang Pandan dan Tenun Gringsing
Di Desa Tenganan, Mekar-mekar atau perang pandan diikuti para lelaki dari usia anak-anak sampai orang-orang tua.

Sesuai namanya, sarana yang dipergunakan adalah daun pandan yang dipotong-potong sepanjang lebih kurang 30 cm sebagai senjata dan tameng yang berfungsi untuk menangkis serangan lawan dari geretan duri pandan.

Tidak ada komentar: