Kamis, 20 November 2008

Muslim Eropa Masih Dibayangi Diskriminasi

Muslim Eropa Masih Dibayangi Diskriminasi

Muslim Eropa Masih Dibayangi Diskriminasi

MOHAMED-CHERIF FERJANI: Diskriminasi terhadap muslim di Eropa masih terjadi, dan komunitas muslim tetap berupaya melawan

JAKARTA--Guru besar Universitas Lyon, Mohamed-Cherif Ferjani, melakukan kunjungan ke Harian Umum Republika Di Jalan Warung buncit Raya, Jakarta Kamis (20/11). Dalam kunjungan tersebut, lelaki kelahiran Kairo 1951 itu bercerita bagaimana perkembangan komunitas muslim di Perancis dan Eropa.

Sebagai minoritas, komunitas muslim baik di Perancis maupun Eropa umumnya menurut Cherif, mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek."Komunitas Islam diseluruh Eropa mencoba menyesuaikan diri dengan peraturan hukum di negara masing-masing," ujar Cherif

Staff pengajar sekaligus direktur Riset dan Studi Mediteran dan Timur-Tengah itu mencontohkan, perbuatan poligami di Eropa dan Perancis merupakan sesuatu yang dilarang. Diskriminasi terjadi pula dalam isu pembangunan rumah ibadah, pendidikan, beasiswa, dan perkawinan.

Namun, menurut Chefri, meski terjadi diskriminasi,ada upaya para muslim di benua itu untuk mempersatukan komunitas muslim diseluruh Eropa. "Hal tersebut semakin nyata. Meskipun muncul juga diskriminasi di kalangan komunitas muslim sendiri," paparnya. Dia menuturkan, komunitas di negaranya cenderung terkotak-kotak berdasarkan asal negara masing-masin, termasuk pengaruh budaya asal mereka.

"Meski sama-sama Islam, tapi muslim Maroko misal hanya akan bergaul dengan muslim dari asal mereka, begitu juga dari Pakistan, Tunisia, dan sebagainya," ungkap Cherif. Pembauran total masih sulit terjadi.

Secara umum, menurut Chefri, komunitas muslim di Eropa maupun Perancis tidak mengharapkan adanya sistem yang berbeda. Selain itu dalam pandangan Chefri, ada kesamaan ketertarikan dikalangan komunitas muslim untuk melawan diskriminas.mr-republika

Tidak ada komentar: