Rabu, 05 November 2008

Bersiaplah Jalan Kaki di Kota Mekah

Bersiaplah Jalan Kaki di Kota Mekah

By Republika Contributor
Print PRINT
Bersiaplah Jalan Kaki di Kota Mekah
Sebagai salah satu negara terkaya kandungan minyaknya di dunia, mungkin di Arab Saudi-lah harga BBM termurah di dunia. Anda bisa bayangkan jika dibanding harga Premium di Indonesia. Saat ini harga BBM dengan kandungan oktan setara dengan Pertamax Plus, dijual hanya dengan harga sekitar 0,45 sen real. Jika satu real setara dengan sekitar 3.000 rupiah, berarti harga satu liter BBM kualitas tinggi tadi tidak sampai 1.500 rupiah per liter.

Sementara saat ini di Indonesia harga seliter Premium dengan kualitas oktan yang cukup, mencapai 6.000 rupiah (mudah-mudahan penurunan harga BBM di Indonesia saat ini juga tidak sebatas wacana saja).

Dengan kondisi harga BBM yang relatif sangat murah dan ditambah mungkin dengan tingkat kesejahteraan dan kemapanan rakyatnya, pantas saja jika kita lihat di jalan-jalan di Arab Saudi, yang berseliweran adalah mobil-mobil mewah dengan kapasitas mesin besar. Rata-rata sekitar 3000 cc ke atas. Selain itu, rata-rata kendaraan yang berlalu lalang adalah produksi negara-negara Eropa. Seperti Mercedes Benz buatan Jerman, Ford dan GMC buatan AS serta Bentley yang kalau tidak salah buatan Jerman juga. Bahkan Bentley seri sedan limousine juga tak jarang tampak di jalanan Arab Saudi.

Banyak juga produksi Jepang seperti Toyota. Mulai dari jenis Land Cruiser hingga jenis Double Cabin. Banyak juga terlihat Toyota Kijang Innova, yang di sini namanya hanya Innova. Mitsubishi Pajero, Nissan Patrol serta sedan seri mewah juga banyak dimiliki masyarakat di Saudi ini.

Mungkin karena harga mobil yang 'murah', apalagi jika dibandingkan harga mobil di Indonesia, perlakuan para pemilik kendaraan-kendaraan mewah tersebut juga jauh berbeda dengan perlakuan pemilik kendaraan mewah di negeri kita. Kondisi mobil-mobil yang rata-rata keluaran tahun 2000 ke atas itu jarang ada yang kondisinya mulus dan bersih. Rata-rata sudah mengalami penyok-penyok bekas tabrakan atau bekas gesekan. Mulai dari yang tingkat kerusakan bodi yang ringan hingga berat. Selain itu, jarang terlihat kendaraan-kendaran itu yang dalam kondisi bersih. Hampir semua dalam kondisi berdebu dan bahkan sangat kotor. Tampaknya mereka berprinsip yang penting mobilnya bisa jalan dan 'ngebut'. Kalau sudah tak layak pakai dalam ukuran mereka, tinggal buang saja atau ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan.

Sementara kendaraan umum juga ada berbagai jenis di Arab Saudi ini. Mulai dari jenis bis tua, mini van hingga mobil mewah. Tarifnya pun kebanyakan dengan sistem tawar menawar. Sebagai patokan, untuk tarif taksi kendaraan mewah dari Masjidil Haram ke Wisma Haji atau Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah dengan jarak sekitar empat kilometer, kalau sistem borongan sekitar 5 real atau 15 ribu. Itu harga sudah ditawar. Biasanya mereka rata-rata menawarkan tarif 10 real. Namun kalau sistem perorang, biasanya sekitar 2,5 real perorang. Namun jangan kaget, tarif harga ini bisa terus naik sampai puncak musim haji tiba.

Selama di Mekah, anda nanti tidak akan banyak melihat sepeda motor berseliweran. Mungkin bagi mereka, untuk apa pakai sepeda motor, jika beli mobil murah dan harga BBM sangat terjangkau. Kalaupun ada, justru dari jenis-jenis sepeda motor cc kecil dan sudah tua-tua. Bagi para jamah haji, mungkin perlu sedikit berhati-hati jika ingin menyeberang jalan di Mekah. Pasalnya mereka menggunakan jalur kanan atau stir kiri.

Kondisi sampai saat ini di sekitar Masjidil Haram masih belum terlalu padat, sehingga kendaraan masih bisa mendekat ke Masjidil Haram. Namun jika pada musim puncak haji, banyak yang mengatakan kondisinya akan sangat berbeda. Padat, macet dan semrawut. Bus-bus pengangkut jamaah haji pun mungkin hanya bisa berhenti agak jauh dari Masjidil Haram, sehingga para jamaah perlu menyiapkan fisik untuk nantinya akan banyak berjalan kaki selama di Mekah. Kondisi macet dan padat ini juga akan dialami saat proses puncak haji di Armina. Jamaah pun harus benar-benar menyiapkan fisik agar benar-benar fit. Karena bukan tidak mungkin, dengan berjalan kaki, justru lebih cepat tiba di tujuan.

Tidak ada komentar: