Rabu, 12 November 2008

Jenderal Soedirman Patut Dijadikan Contoh Generasi Muda

Jenderal Soedirman Patut Dijadikan Contoh Generasi Muda
Patung Jenderal Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman.

-Sosok Panglima Besar Jenderal Soedirman patut menjadi contoh bagi kalangan muda bangsa ini. Selain memiliki rasa nasionalisme yang kuat, ia memiliki keimanan yang tinggi.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi bedah buku berjudul Guru Bangsa Sebuah Biografi Jenderal Sudirman karya Sardiman, Senin (10/11), di Yogyakarta.

Dosen sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta A Adaby Darban, sebagai narasumber, menuturkan sebelum masuk ke dunia militer, Soedirman adalah guru bagi temannya dan menjadi teladan di kalangan anak muda karena pernah aktif dan menjadi guru di Kepanduan Muhammadiyah Hizboel Wathon (Pembela Tanah Air), lalu menjadi guru dan kepala sekolah di sekolah Muhammadiyah di Cilacap.

Selain menjadi guru, Soedirman adalah seorang Muslim yang taat, pernah menjadi juru dakwah. Ia dikenal sebagai juru dakwah yang mengedepankan pendekatan kultural, bahkan juga mendirikan pusat dakwah. "Pada saat telah menjadi Panglima pun, Soedirman tetap suka mengaji di Pengajian Malem Selasa PP Muhammadiyah di gedung Pesantren Kauman, Yogyakarta, serta tetap tidak melupakan kegiatan dakwah di lingkungannya," tutur Adaby.

Pengalaman aktif di Kepanduan Hizboel Wathon merupakan modal bagi Soedirman memasuki dunia kemiliteran. Karier kemiliterannya dimulai dari menjadi anggota Pembela Tanah Air (PETA), yaitu kesatuan militer yang dibentuk dan dilatih Jepang.

Menurut Brigjen (Purn) Hikayat (mantan Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat), Jenderal Soedirman memiliki sifat unggul yang bisa ditiru generasi muda, yaitu semangat nasionalisme yang tinggi, disiplin, ulet, dan pantang menyerah.

Hikayat menuturkan dalam kondisi sakit berat, Soedirman tetap pantang menyerah melawan penjajah. Soedirman tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi terus melanjutkan perjuangan memimpin gerilya.

Tidak ada komentar: