Rabu, 05 November 2008

Masjidil Haram Terus Berbenah

Masjidil Haram Terus Berbenah

By Republika Contributor
Print PRINT
Masjidil Haram Terus Berbenah
Masjidil Haram hingga Rabu (5/11) malam masih melakukan
berbagai pembenahan. Seperti pemasangan marmer di beberapa bagian
masjid, proses pelicinan permukaan marmer dan granit pada lantai dan
dinding serta perbaikan atau pembenahan atap atau plafon. Ini di luar
proyek pelebaran kompleks Masjidil Haram yang juga masih
terus dilakukan. Diharapkan dalam beberapa hari ke depan,
pembenahan-pembenahan di Masjidil Haram ini dapat selesai dilakukan.

Setelah itu proyek perluasan kompleks Masjidil Haram tampaknya akan
dihentikan sementara dalam beberapa hari ke depan. Pada musim haji tahun
ini, pengurus Masjidil Haram mempekerjakan sekitar lima ribu tenaga kerja
berasal dari berbagai negara, yang bekerja secara musiman maupun pekerja
tetap di Masjidil Haram.

Masjidil Haram adalah masjid tertua di dunia. Berdasarkan buku
ensiklopedi haji dan umrah yang diedit oleh Ikhwan, SH dan Abdul Halim,
Masjidil Haram 40 tahun lebih dulu dibangun daripada Masjid Al Aqsha di
Yerusalem. Masjidil Haram tepatnya terletak pada posisi 21 derajat Lintang
Utara dan 39 derajat Bujur Timur dengan ketinggian 300 meter di atas
permukaan laut Kota Mekah. Pembangunan Masjid ini untuk pertamakalinya dilakukan oleh Nabi Ibrahim as bersama putranya Nabi Ismail as.

Pada mulanya bangunan masjid ini sangat sederhana bentuknya. Bangunannya
terdiri dari Ka'bah yang terletak di tengah-tengah, kemudian ada sumur
zamzam dan maqam (batu dengan bekas tapak kaki) Ibrahim di sampingnya.
Ketiga bangunan tersebut berada di tempat yang terbuka.

Pada masa awal perkembangan Islam sampai pada masa pemerintahan Khalifah
Abubakar Shidiq (49 S.H/573 M-13 S.H/534 M, khalifah pertama), bentuk
bangunan Masjidil Haram juga masih sangat sederhana, belum ada dindingnya
sama sekali. Pada tahun 17 Hijrah, Umar bin Khathab (581 M-644M) mulai
membuat dinding Masjid ini. Namun dindingnya masih rendah, tidak setinggi
badan. Umar juga membeli tanah di sekitar Masjidil Haram untuk memperluas
bangunan Masjid guna menampung jamaah yang semakin hari semakin banyak.

Khalifah Utsman bin Affan juga memperluas bangunan Masjid tersebut pada
masa pemerintahannya. Kemudian Abdullah Ibn Al Zubair (624 M-692 M),
Khalifah tndingannya pada masa Bani Umayyah yang berkuasa di daerah Hijaz,
Nejed dan sekitarnya) memasang atap di atas dinding yang telah dibangun.
Hajjaj bin Yusuf al Tsaqafi (714 M) yang pernah berkuasa di mekah juga
pernah melakukan penyempurnaan bangunan Masjidil Haram.

Pada masa pemerintahan kerajaan Saudi Arabia, yang bertindak sebagai
Khadim al Haramain (pelayan Masjid al Haram dan Masjid Nabawi) saat ini,
juga dilakukan perbaikan, penyempurnaan dan perluasan Masjidil Haram.
Masjidil Haram telah dilengkapi ventilasi udara serta pendingin sehingga
membuat jamaah merasa nyman. Di dalam dan di sekitar masjid juga
disediakan tangki-tangki yang berisi air Zamzam yang dapat dinikmati jamah
setiap saat.

Saat ini, jumlah tiang di Masjidil Haram jumlahnya 589 buah, terbuat dari
marmer putih atau granit biasa atau granit berwarna. Tiang-tiang tersebut
memiliki tinggi 20 kaki dan berdiameter 1,5 kaki. KUbah Masjid sebanyak
152 buah. Sementara menara berjumlah tujuh buah. Masing-masing menara
memiliki nama sendiri-sendiri. Yaitu Bab al Umrah, Bab al Hazurah, Bab al
Salam, Bab al Zaidah, Bab al Ali, Bab al Sulaimaniyah dan Bab Kait Bai.
Pintu masjid berjumlah 49 buah. Terdiri dari empat pintu utama dan 45
pintu biasa.

Tidak ada komentar: