Rabu, 12 November 2008

Pelajaran dari Haji

Pelajaran dari Haji


Oleh: Rita Zahara Nurliyah

''Dan, berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh.'' (QS Alhajj [22]:27).

Setiap tahun di bulan Dzulhijjah, jutaan Muslimin dari penjuru dunia datang dan berkumpul pada waktu dan tempat yang sama untuk memenuhi panggilan-Nya, yaitu beribadah haji. Ibadah yang diwajibkan satu kali bagi yang mampu ini, selain untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, juga diharapkan dapat mengambil pelajaran dari sejarah pelaksanaan haji.

Dr Muhammad Rajab al-Biyumi, anggota Majma' Al-Buhust Al-Islamiyah, Universitas Al-Azhar, Mesir, mengatakan bahwa haji adalah sarana untuk mendekatkan para jamaah kepada jalur historis ajaran Nabi Muhammad SAW. Dengan begitu, ibadah ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang kuat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannya.

Di antara nilai historis yang dapat kita pelajari adalah isi khutbah wada' Rasulullah SAW pada tahun 10 hijrah di hadapan 240 ribu jamaah. Rasulullah SAW menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan sebagai berikut.

Pertama, peletakan prinsip dasar hak kemanusiaan. Yaitu, dengan menjunjung tinggi hak serta perlindungan setiap individu dengan mengharamkan pembunuhan, permusuhan, pemeliharaan kepemilikan, kehormatan, dan memuliakan martabat wanita.

Kedua, peletakan prinsip tanggung jawab terhadap sebuah pelanggaran. Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri dan siap menanggung segala konsekuensinya di depan hukum.

Ketiga, solidaritas sosial. Rasulullah menegaskan bahwa semua Muslim bersaudara. Solidaritas Islam bukanlah solidaritas ta'ashubiyyah (golongan) atau solidaritas rasial. Karena, bentuk solidaritas semacam itu dapat punah saat terjadi konflik. Solidaritas Islam dibangun atas semangat kemanusiaan, keislaman, dan solidaritas keagamaan.

Demikianlah pesan-pesan kemanusiaan yang disampaikan Rasulullah di Arafah. Islam tidak hanya mengajarkan bagaimana manusia mengabdi pada Tuhannya, namun bagaimana berinteraksi dengan sesama dan alam semesta pun tidak pernah diabaikan.

Semoga sepulang dari Tanah Suci nanti tidak akan kita dapati seorang haji yang alpa untuk peka terhadap Pencipta serta peduli pada lingkungan sekitarnya. Amin.mr-republika

Tidak ada komentar: