Minggu, 27 Juli 2014

Tahajud setelah taraweh



Tahajud setelah taraweh

Yang dimaksud tahajud disini adalah sholat tahajud yang dilaksanakan setelah sholat taraweh. Pada bulan Ramadhan pada umumnya orang melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musholah, ditutup dengan sholat witir  berjamaan kemudian baru pulang. Kendatipun para ustadz menyampaikan, bagi yang ingin sholat malam lainnya-tahajud, sebagiknya sholat witirnya ditunda dan dilaksanakan setelah sholat malam-tahajud, menurut banyak pendapat sholat witir adalah sholat penutup, dilakukan diterakhir setelah sholat malam, tidak ada sholat malam setelah witir.

Kemudian timbul keinginan untuk sholat malam-tahajud, setelah sholat tarawih dan witir di masjid atau musholah. Karena sholat yang dilakukannya tadi di masjid merasa belum puas, belum mentap dan ada keinginan sholat malam lagi-tahajud. Mengenai ini sebagai ulama mengatakan boleh, artinya diperbolehkan sholat malam-tahajud di rumah. Bahkan untuk sholat tarawih kembali juga diperbolehkan, karena pada dasarnya sholatbtarawih mempunyai bilnagan yang banyak, bahkan tak terbatas semampu yang ingin melaksanakannya. Hanya saja setelah selesai tidak perlu ditutup dengan sholat witir.
Hadits  dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:

أنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُصَلِّى  رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْوِتْرِ وَهُوَ جَالِسٌ

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah mengerjakan shalat dua rakaat setelah witir dalam keadaan beliau duduk.” (HR. Muslim).

Mengenai witir yang tidak perlu lagi, disampaikan dalam riwayah Abu Daud, Tirmidji dan Nasa’i. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ

Tidak ada shalat dua witir dua kali dalam satu malam.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi
Karena Rasululloh Saw, memerintahkan sholat witir adalah satu kali, dan merupakan menutup sholat malam, 

اِجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ  وِتْرًا
“Jadikan akhir shalat malammu dengan melakukan shalat witir.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Cara lain yang dapat dilakukan untuk sholat malam-tahajud, adalah dengan meninggalkan sholat witir berjamaah di masjid atau di musholah, saat sholat witir, ia kembali ke rumah-pulang, kemudian melanjutkan sholat tahajud pada  malam harinya dan ditutup  dengan shalat witir. Namun orang yang melaksanakan cara yang ini, berarti ia kehilangan keutamaan shalat berjamaah tarawih dan witir   bersama imam di masjid sampai selesai. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لًهُ قِيَامُ لَيْلَة

“Barangsiapa yang shalat (Tarawih) bersama imam sampai selesai maka akan dihitung shalat malam secara penuh.” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasai, dan Ibnu Majah). والله أعلم

Tidak ada komentar: