Komunis dibilang laten
Udara pilpres semakin panas, masing-masing pendukung yang
diawali siap berkampanye manis menggelinding menjadi panas. Mereka saling
menghujat, menjelek-jelekkan dengan mengungkapkan boruk dan kelemahan
masing-masing calon. Setelah selesai pencoblosanpun tidak berhenti, saling
menuduh curang merupakan kata yang selalu dilontarkan kedua pendukung capres.
Bahkan bukan hanya sampai saling
menuding, issu bangkit kembalinya PKI pun menjadi menggelinding, issu yang
cukup mendapat perhatian karena pengalaman yang pernah terjadi tak terlupakan.
Sampai pada mata pelajaran sekolah-pun ada pembahasan khusus, setiap tanggal 30
september diputarkan flm penghianatan G30S PKI. Semua anak sekolah tahun akan
peristiwa tersebut, bagaimana kekejaman PKI terhadap TNI yang ingin merebut kekuasaan negara NKRI.
Kini issu tersebut muncul kembali, di sela menjelang
mengumuman hasil pilpres tanggal 22 Juli 2014 yang tinggal beberapa hari lagi.
Banyak orang yang kemudian was-was, belum lagi issu kerusuhan yang akan terjadi
setelahnya. Parkiran bandara Soekarno-Hatta, mendadak penuh, mereka yang punya
uang menghindar sementara ke Singapore, Malaysia, Brunai atau negara-negara
tetangga lainnya. Tujuannya jelas untuk menyelamatkan diri kalau-kalau terjadi
kerusuhan, bila sudah aman akan kembali lagi.
Komunis sebenarnya paham tidak percaya kepada tuhan,
menurutnya materi merupakan segala-galanya yang mereka sebut sebagai
materialisme. Mereka menafsirkan sejarah berdasarkan pertarungan kelas dan
faktor ekonomi. Aliran ini lahir di Jerman di bawah asuhan Marx dan Indirest,
maka kemudian disebut sebagai Marxisme. Kemudian menjelma dalam bentuk revolusi
di Rusia pada tahun 1917 M, awal berdirinya Uni Sovyet, dengan planning dari
gerakan Yahudi. Lalu berkembang melakukan ekspansi dengan tangan besi dan
kekerasan. Komunisme selalu menggunakan kekerasan walau kadang dia pakai
demokrasi, namun hanya untuk sarana kalau belum memiliki kekuatan.
Kalau boleh dibilang, ketiga tokoh tersebut yang jelas-jelas membawa pemikiran bertentangan dengan Islam, ia mengkufuri tiga; mengkufuri Allah, Agama dan mengingkari hak milik pribadi. Doktrin yang lain, ditafsirkannya sejarah umat manusia dengan pertarungan antara kaum borjuis dan kaum proletar. Kaum borjuis adalah kaum yang kaya dan proletar adalah rakyat biasa. Pertarungan itu menurut mereka berakhir dengan kediktatoran kaum proletar. Diperanginya agama karena dianggap sebagai racun masyarakat dan dianggap sebagai babunya kapitalis. di Indonesia dulu mereka membuat provokasi bahwa haji-haji adalah kaum borjuis. Karena umumnya mereka adalah orang-orang kaya. Jadi, babunya agama itu dianggap babunya kapitalis. Imperialis dan eksploitasi, atau gerakan-gerakan yang berorientasi pada eksploitasi karena menganggap agama dijadikan sebagai alat untuk menyihir orang, yang kemudian keuntungannya diambil oleh elit agama itu.
Kalau diperhatikan, gerakan-gerakan anti Islam atau gerakan anti tauhid itu ujung-ujungnya selalu Yahudi, kenapa? Karena Yahudi itu jumlahnya tidak pernah bertambah atau pertambahannya sangat sedikit. Karena Yahudi itu adalah satu kelompok yang merasa ras paling tinggi dan dia selalu eksklusif. Jadi Yahudi itu adalah sebuah agama sekaligus bangsa. Cita-citanya ingin menguasai arab, dan sampai sekarang ia terus membunuh bangsa palestina agar tanahnya dapat dikuasai. Wilayah yang diinginya bukan hanya palestina tapi sampai ke Irak. Dan bukan tidak mungkin itu terjadi, karena hampir semua negara-2 arab sudah dikuasainya lewat tangan kanannya Amerika serikat. Kini Irak hancur, Libiya hancur, Mesir hancur, Quwait dikusai, Arab Saudi dikuasai, tinggal Iran yang masih tegak, dan itupun sudah mulai tarik-tarik agar dapat dihancurkan.
Umat Islam di penjuru dunia banyak terluka dengan ideologi komunis ini, karena jelas menentang Tuhan. Dan banyak bangsa-bangsa yang hilang dari peredaran sejarah lantaran ulah aliran ini, terutama di negri-negri komunis, seperti Sovyet, juga Cina dan beberapa negara lain di Afrika.
Di tanah air, pertama kali komunisme melakukan pemberontakan tahun 1926, kemudian ditumpas oleh Belanda. 22 tahun kemudian dia muncul kembali. Tahun 1955, pada pemilu ia menjadi satu di antara 4 partai pemenang pemilu. Jadi betapa suburnya komunisme di Indonesia itu karena faktor sosiologis dan ekonomi. Kemudian tahun 1965 mereka melakukan pemberontakan dan akhirnya dibubarkan dengan Tap MPRS tahun 1965. Orang mengira komunisme itu sudah hancur tidak akan hidup lagi, tetapi fakta-fakta terakhir, gejala bangkitnya komunisme itu kelihatan dengan jelas. Baik dalam bentuk tulisan (buku) tentang komunisme yang sekarang mulai laris di kalangan mahasiswa
Sikap muslimin dalam hal ini berbeda-beda, yang pasti ada yang menolak ada juga yang meyakini. Ini dapat dilihat dari ketika sidang tahunan, di mana ada yang menginginkan dicabutnya TAP MPRS No. 25 tahun 1966 itu. Jadi ada gerakan-gerakan terbuka dan ada gerakan-gerakan tertutup. Dan nampak di pilpres kali ini issu tersebut dimunculkan kembali, benar tidaknya wallohu’alam. Yang pasti bagaiamanapun juga, dengan alasan apapun juga komunis sangat bahaya bagi muslim, pengalaman pergerakannya menjadi pelajaran yang berharga bagi muslim indonesia. Jangan sampai moment yang keruh di pilpres 2014, ini menjadi peluang baginya untuk bangkit kembali ditengah terhimpitnya ekonomi masyarakat. Bagi muslim hanya Islam yang jadi pegangan, innaddina indallohi islam, - innani analloh, lailaha illa ana, pa’buduni akimissolat lizikri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar