janagan dengki lah
Jelang Ramadhan 1435, banyak orang melakukan silaturahim kepada
sanak keluarga, kerabat, teman dst terutama kepada orang tua. Mohon dima’afkan
atas kesalahan dan khilap akan dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan hati
bersih, lapang dada tanpa dosa. Dalam sebuah pertemuan yang sengaja diadakan
sebagai pertemuan jelang puasa, disampaikan saling mema’afkan, saling
mengikhlaskan agar puasanya dimudahkan Allah SWT, dan dapat melaksanakan
ibadah-ibadah lainnya dengan sebaik-baiknya ibadah.
Yang demikian dilakukan atas
kesadaran diri, bahka seseorang pasti mempunya dosa atas kekhilapannya, terutama dari pintu masuk hasad*1. Menurut Ibnu
Taimiyyah
وَالْمَقْصُوْدُ أَنَّ " الْحَسَدَ " مَرَضٌ مِنْ أَمْرَاضِ النَّفْسِ وَهُوَ مَرَضٌ غَالِبٌ فَلاَ يَخْلُصُ مِنْهُ إِلاَّ قَلِيْلٌ مِنَ النَّاسِ وَلِهَذَا يُقَالُ : مَا خَلاَ جَسَدٌ مِنْ حَسَدٍ لَكِنَ اللَّئِيْمَ يُبْدِيْهِ وَالْكَرِيْمَ يُخْفِيْهِ
"Maksudnya yaitu bahwasanya hasad adalah penyakit jiwa,
dan ia adalah penyakit yang menguasai, tidak ada yang selamat darinya kecuali
hanya segelintir orang. Karenanya dikatakan, "Tidak ada jasad yang selamat
dari hasad, akan tetapi orang yang tercela menampakkannya dan orang yang mulia
menyembunyikannya" (lihat Majmuu' Al-Fataawaa 10)
Ada orang yang ingin menghilangkan kenikmatan yang ada pada
orang yang dihasadi, dengan berbuat dzolim kepadanya, baik dengan perkataan
maupun dengan perbuatan lalu diantara mereka ada yang berusaha hanya untuk
menghilangkan kenikmatan tersebut dari yang dihasadi tanpa harus berpindah
kenikmatan tersebut kepadanya
Yang demikian adalah hasad yang merupakan dosa Iblis, dimana
ia telah hasad kepada Adam 'alaihis salaam tatkala ia melihat Adam telah
mengungguli para malaikat, yaitu Allah telah menciptakan Adam dengan tanganNya,
telah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadanya, Allah telah
mengajarkannya nama-nama segala sesuatu, serta Allah menempatkan Adam di surga
di sisiNya. Maka Iblispun terus senantiasa berusaha untuk mengeluarkan Adam
dari surga, hingga akhirnya iapun berhasil mengeluarkan Adam dari surga
Firman Alloh SWT dalam Al-Qur'an, diantaranya firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
"Sebahagian besar ahli kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata
bagi mereka kebenaran." (QS Al-Baqoroh : 109)
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا (٥٤)
"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran
karunia [Yaitu: kenabian, Al Quran, dan kemenangan] yang Allah telah berikan
kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan kitab dan Hikmah kepada keluarga
Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar" (QS
An-Nisaa' : 54)"
Sulit dihindari, meskipun ia tahu perbuatan dengki merupakan
perbuatan yang dilarang. Rasulullah Saw, sering kali mengingatkan, lewat
sabdanya "Janganlah kalian saling hasad, janganlah saling membenci, jangan
saling memboikot, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara"
(HR Muslim )
دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الأُمَمِ قَبْلَكُمْ : الْحَسَدُ وْالْبَغْضَاءُ، وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ لاَ أَقُوْلُ تَحْلِقُ الشَّعْرَ وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّيْنَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَفَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِمَا يُثْْبِتُ ذَلِكَ لَكُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
"Telah berjalan kepada kalian penyakit umat-umat
terdahulu, hasad dan permusuhan. Dan permusuhan adalah membotaki. Aku tidak
mengatakan membotaki rambut, akan tetapi membotaki agama. Demi Dzat yang jiwaku
berada di tanganNya tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman, dan
tidaklah kalian beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku kabarkan
kepada kalian dengan apa bisa menimbulkan hal tersebut?, tebarkanlah salam
diantara kalian" (HR At-Thirmidzi
Dalam hadits yang lain Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
سَيُصِيْبُ أُمَّتِي دَاءُ الأُمَمِ ، فَقَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا دَاءُ الأُمَمِ ؟ قَالَ : الأَشْرُ، وَالْبَطْرُ والتَّكَاثُرُ وَالتَّنَاجُشُ فِي الدُّنْيَا وَالتَّبَاغُضُ وَالتَّحَاسُدُ حَتَّى يَكُوْنَ الْبَغْيُ
"Umatku akan ditimpa
penyakit umat-umat". Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, apakah
itu penyakit umat-umat (terdahulu)?". Rasulullah berkata, "Kufur
Nikmat, bersikap berlebihan terhadap nikmat Allah (terlalu riang gembira/berfoya-foya),
saling berlomba-lomba memperbanyak dunia, saling berbuat najsy, saling
memusuhi, dan saling hasad-menghasadi hingga timbulnya sikap melampaui batas
(kedzoliman)" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah
Padahal diantara kaum mukminin
harusnya saling mencintai dan menyayangi. Allah berfirman: "Muhammad itu
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka."
(Al-Fath : 29)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berfirman :
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (٣٢)
"Apakah mereka yang
membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan
mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan
sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan" (Az-Zukhruf : 32)
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَؤُلاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ (٥٣)
"Dan Demikianlah telah Kami
uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang
miskin), supaya (orang-orang yang Kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam
inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah
berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepadaNya)?" (QS Al-An'aam : 53)
----------------mr
*1. Banyak jenis hasad yang tertanam dalam diri manusia,
diantara lainnya : ada yang menghendaki kenikmatan yang ada pada saudaranya
berpindah kepada dirinya. Misalnya saudaranya tersebut memiliki seorang istri
yang cantik lantas ia berangan-angan agar saudaranya menceraikan istrinya
tersebut atau agar saudaranya segera meninggal sehingga iapun bisa menikahi
sang wanita.
Atau saudaranya seorang dai yang terkenal dan memiliki banyak
pengikut, maka iapun berangan-angan agar saudaranya melakukan kesalahan
sehingga ditinggalkan oleh para pengikutnya maka para pengikutnya akan
berpaling kepadanya.
Ada yang berbahagia jika saudaranya tetap dalam
kondisinya yang buruk, tetap dalam keadaan miskin, atau tetap dalam keadaan
bodoh, atau tetap dalam keadaan terjerumus dalam kesalahan atau bid'ah.
Karenanya hatinya menjadi teriris-iris jika saudaranya tersebut menjadi kaya,
atau menjadi pintar dan alim, atau yang tadinya terjerumus dalam bid'ah
kemudian mengenal sunnah.
dokter hasad kepada dokter yang lain jika ternyata pasien
dokter tersebut lebih banyak dari pasiennya. Tukang becak hasad kepada tukang
becak lainnya, dan ia tidak hasad kepada para supir taksi yang mungkin untung
mereka berlipat-lipat ganda daripada untuk si tukang becak. Demikian pula
tetangga hasad kepada tetangga yang lain, tatkala melihat isi rumah tetangganya
lebih mewah, demikian juga bangunan rumahnya lebih mewah. Dan banyak lagi jenis
hasad lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar