Antara Makkad dan Madimah
Kalau boleh saya sampaikan, semoga tidak keliru, Kota Makkah merupakan kota Allah SWT, dan kota Madinah kotanya Rasulullah Saw. Di Makkah bersenandung kalimat talbiyah, di Madinah banyak berkumandang bacaan sholawat kepada Nabi Saw
Pada umumnya, seseorang yang menunaikan ibadah haji-atau umroh, ia akan ke Makkah -untuk haji dan umroh- di samping juga ke di Madinah, walaupun untuk ke Madinah sebagai ziarah yang diperintahkan Rasulullah Saw, tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan haji atau umroh. Namun ke dua kota tersebut merupakan kota istimewa bagi umat muslim, di sana ada Ka’bah-Masjidil Haram-Makkah dan masjid Nabawi-Madinah. Yang jika sholat di kedua masjid tersebut pahalanya berlipat-lipat dibandingkan dengan masjid lain.
Dari keduanya, kota Makkah*1, dapat dikatakan lebih baik dan utama-mulia, di banding Madinah, karena di sana ada Ka’bah di Masjidil haram, dari Rasulullah Saw, bahwasanya beliau bersabda tentang Makkah tatkala beliau berdiri di Hazbarah ‘’ Demi Allah! Sesungguhnya kamu ini sebaik-baik bumi Allah SWT, dan kamu adalah bumi Allah SWT yang paling Allah SWT cintai. Kalaulah tidak karena kaumku mengusirku (mengeluarkanku) darimu, maka aku tidak akan keluar.” Imam Tirmidzi
Dalam riwayat lain disebutkan: “Sesungguhnya kamu ini sebaik-baik bumi Allah SWT dan kamu adalah bumi Allah SWT yang paling Allah SWT cintai.”
Segala puji bagi Alloh SWT, Dia yang menjadikan Makkah
sebagai Baitul Haram, sebuah tempat yang paling mulia. Makkah Al-Mukkarramah
adalah sebuah negeri yang dipilih Alloh SWT sebagai tempat bagi Bait-Nya. Oleh
karena itu, Dia menyucikan dan menjadikannya sebagai tanah suci yang damai,
melipatgandakan amal kebajikan yang dikerjakan di sana, serta menjadikannya
sebagai masjid dan kiblat dunia. Rasulullah SAW bersabda " Satu kali
shalat di masjidku ini lebih baik darpada seribu kali shalat di masjid-masjid
yang lain,kecuali Masjidil Haram. Sedangkan satu kali shalat di Masjidil Haram
itu lebih utama dari pada seratus ribu kali shalat di tempat lain.
Allah SWT berfirman : Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah
(Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya
terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Alloh SWT, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa menginkari kewajiban haji, maka
sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (QS.
Alu 'Imran: 96,97)
Untuk kota Madinah, seperti disinggung di atas
merupakan kota nabi, tanah suci yang
mempunyai aturan seperti halnya kota Makkah. Di kota ini dilarang bereperang
dan menumpahkan darah di dalamnya, tidak boleh memungut barang temuannya
kecuali jika hendak mengumumkannya sampai ditemukan pemiliknya, tidak boleh
memburu binatang buruannya dan tidak boleh memotong pohon-pohonnya, sebagaimana
sabda Rasulullah Saw, “Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah mengharamkan
Mekah, dan aku juga mengharamkan Madinah antara dua labah-nya, tidak boleh
dipotong pohonnya, dan tidak boleh diburu binatang buruannya.” HR. Muslim,
“Antara dua labah (dataran berbatu hitam) adalah tanah suci (bagi
Madinah).” HR. Tirmidzi,
Seperti yang diketahui bahawa di akhir zaman kelak, Dajjal akan muncul di setiap kota dan desa. Namun begitu untuk Madinah dan Mekah tidak dapat dimasuki Dajjal kerana ia dikawal oleh para makaikat yang diutus Allah SWT. bagi tujuan tersebut. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari menyebut Rasulullah SAW bersabda bahawa Dajjal akan muncul di setiap kota melainkan Madinah dan Makkah. Dia tidak dapat masuk kerana malaikat akan melindungi kedua-dua kota itu. والله أعلم
-----------------p
*1. Selain Mekah, di dalam
al-Quran Allah menyebut kota suci ini sebagai Bakkah (lembah air mata), Ummul
Qura (perkampungan tua), al-Balad (negeri), al-Balad al-Amin (negeri yang
aman), al-Baddah (negeri), Haram Amin (tanah suci yang aman), Wad Ghairu Dzi
Zarin (lembah yang gersang) Maad (tempat kembali), Qaryah
(negeri/kampung), al-Masjid al-Haram dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar