Minggu, 27 Juli 2014

Kenapa dolly ditutup



Kenapa dolly ditutup

 Saat penutupan Dolly di Surabaya, banyak orang yang menentang, membelanya mati-matian agar tempat tersebut terus beroperasi. Terlebih pada psk-nya yang tetap ingin bertahan, karena itu merupakan sumber kehidupan banginya, bagi keluarganya, bagi orang tua dan anak-anaknya untuk sekolah, bahkan juga untuk lingkungannya yang berdagang di sekelilingnya.
Sebagai penolakan yang akan ditutup tanggal 19 Juni 2014, di dolly diadakan pengajian dengan menghadirkan penceramah Gus Gendeng, mereka dan semua yang hadir sejumlah pelacur, germo, dan para pekerja lokalisasi menggunakan pakaian muslimah sebagai cerminkan mereka bukanlah orang-orang yang bekerja sebagai psk. Suatu yang kurang pas, dolly sebagai tempat prostitusi  disetting dengan kemasan agama yang sholehah, sebagai protes penolakan bukan karena alasan kesadaran kebaikan yang Islami.
Padahal kalau dilihat dari cara mengais uang dengan praktek psk merupakan perbuatan yang sangat terlarang, dalam bahasa agama haram hukumnya. Artinya siapapun dengan alasan apapun tidak dibenarkan, dan itu dosa besar dengan segala konsekwensinya. Islam Melarang sesorang untuk mendekatinyaa apala gi sampai berzina.


Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Qs Al Israa 17:32


 Ayat tersebut sangat jelas bagi siapapun, apalagi yang kabarnya di dolly bukan saja perempuan kebanyakan, tapi juga yang berpendidikan, setidak setingkat SMA. Di tayangan media ada beberapa  dari mereka yang terpelajar bergelas sarjana, dari perguruan tinggi yang baik. Suatu hal yang tidak mungkin kalau sampai tidak mengerti. Tapi kenapa begitu kuat alasan keuangan, kekecewaan, kesakit hatian ditinggal kekasih sampai menghalalkan perbuatan keji dengan jalan yang buruk pula. Adakah yang salah.
Perintah Alloh SWT, juga sangat jelas bagi yang melakukannya,




Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Qs An Nur 24:2

Sangat berat hukumannya, terlebih bagi yang sudah menikah, beristri atau bersuami, kepada hukuman rajam sampai meninggal. Hal ini karena dalam pandangan Islam kejahatan perbuatan zina oleh orang yang sudah kawin adalah lebih berat daripada zina biasa. Hubungan  yang dilakukan oleh laki-laki yang beristri dengan perempuan yang mempunyai suami dengan jalan zina adalah lebih keji dan buruk dari pada kalau perbuatan itu dilakukan dengan orang yang belum/tidak kawin. Pezina yang dilakukan dengan perempuan yang mempunyai suami menyebabkan rusaknya keturunan orang lain (yaitu suami perempuan itu) serta menodai kesucian tempat tidurnya. Sedang laki-laki yang menzinai itu untuk melampiaskan nafsu syahwatnya, telah menempuh jalan yang tidak sah, padahal ia dapat melampiaskan syahwatnya itu dengan jalan yang sah kepada istrinya. Oleh sebab itu maka hukumannya lebih berat dank eras.
Sekali lagi, kenapa banyak orang melakukannya, apakah sudah begitu parahnya keimanan seseorang, atau begitu kuatnya rayuan setan sehingga siapapun yang digodanya tidak kuat menahan syahwat. Meraih kenikmatan sesaat,  mendapatkan imbalan untuk sesaat, sampai rela menggadaikan untuk akhirat. Kalau diukur kecukupan umur seseorang paling lama seputaran 63 – 73 tahun, itupun sudah mendapat keistimewaan kalau diukur dari umur Rasululloh Saw.

Tapi kenapa merela rela mendapatkan hukuman selepasnya yang tidak ada ukuran lamanya. Sedang untuk masa 63 sampai 73 tahun, yang di dalamnya banyak menikmatan yang diperoleh, nampak sesekali terasa jenuh dan capek, terutama dimasa ujian pada posisi roda sedang di bawah.
Bagi para agamawan, para penyelamat kehidupan umat, nampak perlu ada pengkajian yang mendalam, akan sikap mereka yang begitu nekad melakukannya, pasti ada alasan yang sangat mendasar yang mungkin bukan sekedar kekecewaan, atau alasan ekonomi yang menjadikannya sangat nekat menceburkan diri ke lembah prostiyusi, tanpa mempertimbangkan kehidupan selanjutnya di akhirat, tempat kembali yang kekal abadi.
Hukuman pezina yang belum dilaksanakan di dunia, akan ditimpakan di akhirat, mereka akan disiksa di neraka dengan cambuk api. Dalam keterangan ulama sering dikemukakan, bahwa para pezina akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika mereka menjerit kesakitan karena cambukan maka Malaikat al-Zabaniyah berkata, "Kemana suara ini saat engkau tertawa-tawa, bergembira, dan bersuka ria serta tidak merasa diawasi oleh Allah Ta'ala dan tidak malu kepada-Nya."

Dalam riwayah Imam al-Bukhari meriwayatkan hadits mimpinya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam tidurnya yang berasal dari Samurah bin Jundub, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam didatangi Jibril dan Mikail 'Alaihimas Salam, beliau berkisah: Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semacam 'Tannur' (tungku api) yang atasnya sempit sedangkat bagian bawahnya luas. Di dalamnya terdengar suara gaduh dan jeritan-jeritan. Kami menengoknya ternyata di dalamnya terdapat banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Jika mereka terjilat api dari bawahnya mereka melonglong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, "Siapa mereka itu, wahai Jibril?" Ia menjawab, "Mereka adalah para pezina laki-laki dan perempuan, beginilah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat."
Tentang tafsir bahwa Jahannam memiliki tujuh pintu dalam QS. Al-hijr: 44,




Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. [15:44]

Atha' rahimahullah berkata, "Pintu yang paling hebat siksa, panas, dan jilatannya serta paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi pezina yang melakukan zina sesudah mengetahui keharamnnya.
Makhul al-Dimasyqi berkata, "Para penghuni neraka mencium bau busuk lalu mereka berkata: Kami tidak pernah mendapati bau yang lebih busuk dari bau ini. Kemudian dikatakan kepada mereka: ini adalah bau kemaluan para pezina."
Ibnu Zaid –salah seorang ulama tafsir- berkata, "Sesungguhnya bau busuk kemaluan pezina benar-benar menyiksa penghuni neraka."

Tidak ada komentar: