Kenapa dolly ditutup
Saat
penutupan Dolly di Surabaya, banyak orang yang menentang, membelanya
mati-matian agar tempat tersebut terus beroperasi. Terlebih pada psk-nya yang
tetap ingin bertahan, karena itu merupakan sumber kehidupan banginya, bagi keluarganya,
bagi orang tua dan anak-anaknya untuk sekolah, bahkan juga untuk lingkungannya
yang berdagang di sekelilingnya.
Sebagai penolakan yang akan ditutup tanggal 19 Juni 2014, di
dolly diadakan pengajian dengan menghadirkan penceramah Gus Gendeng, mereka dan
semua yang hadir sejumlah pelacur, germo, dan para pekerja lokalisasi menggunakan
pakaian muslimah sebagai cerminkan mereka bukanlah orang-orang yang bekerja
sebagai psk. Suatu yang kurang pas, dolly sebagai tempat prostitusi disetting dengan kemasan agama yang sholehah,
sebagai protes penolakan bukan karena alasan kesadaran kebaikan yang Islami.
Padahal kalau dilihat dari cara mengais uang dengan praktek
psk merupakan perbuatan yang sangat terlarang, dalam bahasa agama haram
hukumnya. Artinya siapapun dengan alasan apapun tidak dibenarkan, dan itu dosa
besar dengan segala konsekwensinya. Islam Melarang sesorang untuk mendekatinyaa
apala gi sampai berzina.
|
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Qs Al Israa 17:32
|
|
Ayat
tersebut sangat jelas bagi siapapun, apalagi yang kabarnya di dolly bukan saja
perempuan kebanyakan, tapi juga yang berpendidikan, setidak setingkat SMA. Di
tayangan media ada beberapa dari mereka
yang terpelajar bergelas sarjana, dari perguruan tinggi yang baik. Suatu hal
yang tidak mungkin kalau sampai tidak mengerti. Tapi kenapa begitu kuat alasan
keuangan, kekecewaan, kesakit hatian ditinggal kekasih sampai menghalalkan
perbuatan keji dengan jalan yang buruk pula. Adakah yang salah.
Perintah Alloh SWT, juga sangat jelas bagi yang melakukannya,
|
|
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Qs An Nur 24:2
|
Sangat berat hukumannya, terlebih bagi yang sudah menikah,
beristri atau bersuami, kepada hukuman rajam sampai meninggal. Hal ini karena
dalam pandangan Islam kejahatan perbuatan zina oleh orang yang sudah kawin
adalah lebih berat daripada zina biasa. Hubungan yang dilakukan oleh laki-laki yang beristri
dengan perempuan yang mempunyai suami dengan jalan zina adalah lebih keji dan
buruk dari pada kalau perbuatan itu dilakukan dengan orang yang belum/tidak
kawin. Pezina yang dilakukan dengan perempuan yang mempunyai suami menyebabkan
rusaknya keturunan orang lain (yaitu suami perempuan itu) serta menodai
kesucian tempat tidurnya. Sedang laki-laki yang menzinai itu untuk melampiaskan
nafsu syahwatnya, telah menempuh jalan yang tidak sah, padahal ia dapat
melampiaskan syahwatnya itu dengan jalan yang sah kepada istrinya. Oleh sebab
itu maka hukumannya lebih berat dank eras.
Sekali lagi, kenapa banyak orang melakukannya, apakah sudah
begitu parahnya keimanan seseorang, atau begitu kuatnya rayuan setan sehingga
siapapun yang digodanya tidak kuat menahan syahwat. Meraih kenikmatan
sesaat, mendapatkan imbalan untuk
sesaat, sampai rela menggadaikan untuk akhirat. Kalau diukur kecukupan umur
seseorang paling lama seputaran 63 – 73 tahun, itupun sudah mendapat
keistimewaan kalau diukur dari umur Rasululloh Saw.
Tapi kenapa merela rela mendapatkan hukuman selepasnya yang
tidak ada ukuran lamanya. Sedang untuk masa 63 sampai 73 tahun, yang di
dalamnya banyak menikmatan yang diperoleh, nampak sesekali terasa jenuh dan
capek, terutama dimasa ujian pada posisi roda sedang di bawah.
Bagi para agamawan, para penyelamat kehidupan umat, nampak
perlu ada pengkajian yang mendalam, akan sikap mereka yang begitu nekad
melakukannya, pasti ada alasan yang sangat mendasar yang mungkin bukan sekedar
kekecewaan, atau alasan ekonomi yang menjadikannya sangat nekat menceburkan
diri ke lembah prostiyusi, tanpa mempertimbangkan kehidupan selanjutnya di
akhirat, tempat kembali yang kekal abadi.
Hukuman pezina yang belum dilaksanakan di dunia, akan
ditimpakan di akhirat, mereka akan disiksa di neraka dengan cambuk api. Dalam keterangan ulama sering dikemukakan, bahwa para
pezina akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan
cambuk besi. Maka jika mereka menjerit kesakitan karena cambukan maka Malaikat
al-Zabaniyah berkata, "Kemana suara ini saat engkau tertawa-tawa,
bergembira, dan bersuka ria serta tidak merasa diawasi oleh Allah Ta'ala dan
tidak malu kepada-Nya."
Dalam riwayah Imam al-Bukhari
meriwayatkan hadits mimpinya Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam dalam tidurnya yang berasal dari Samurah bin Jundub,
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
didatangi Jibril dan Mikail 'Alaihimas
Salam, beliau berkisah: Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu
tempat semacam 'Tannur' (tungku api) yang atasnya sempit sedangkat bagian
bawahnya luas. Di dalamnya terdengar suara gaduh dan jeritan-jeritan. Kami
menengoknya ternyata di dalamnya terdapat banyak laki-laki dan perempuan
telanjang. Jika mereka terjilat api dari bawahnya mereka melonglong oleh
panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, "Siapa mereka itu, wahai
Jibril?" Ia menjawab, "Mereka adalah para pezina laki-laki dan
perempuan, beginilah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat."
Tentang tafsir
bahwa Jahannam memiliki tujuh pintu dalam QS. Al-hijr: 44,
|
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan)
untuk golongan yang tertentu dari mereka. [15:44]
|
|
Atha' rahimahullah berkata, "Pintu
yang paling hebat siksa, panas, dan jilatannya serta paling busuk baunya adalah
pintu yang diperuntukkan bagi pezina yang melakukan zina sesudah mengetahui
keharamnnya.
Makhul
al-Dimasyqi berkata, "Para penghuni neraka mencium bau busuk lalu mereka
berkata: Kami tidak pernah mendapati bau yang lebih busuk dari bau ini.
Kemudian dikatakan kepada mereka: ini adalah bau kemaluan para pezina."
Ibnu Zaid
–salah seorang ulama tafsir- berkata, "Sesungguhnya bau busuk kemaluan
pezina benar-benar menyiksa penghuni neraka."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar