Sebaiknya sahur
Di bulan Ramadhan, setiap muslim yang berpuasa,
disunnahkan untuk makan sahur. Bagi keluarga kemudian mempersiapkannya agar
tidak kesiangan saat sahur, alarm
disetel, para pemuda masyarakatpun banyak yang menyiapkan diri untuk membangunkan
sahur dengan berkeliling kampung membunyikan beduk atau semacamnya. “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bersahurlah engkau semua, karena sesungguhnya
di dalam sahur itu ada keberkahannya.” ( Hr. Muttafaq ‘alaih)
Mengenai
waktunya, sebaiknya dilakuakn diakhir sebelum
imsak, Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.vv.
itu mempunyar dua orang juru azan, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah
s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya Bilal itu berazan di waktu masih malam – yakni sebelum menyingsingnya fajar sadik, maka makanlah dan minumlah engkau semua – untuk bersahur – sehingga Ibnu Ummi Maktum berazan – sebagai tanda masuknya waktu Subuh.”
“Sesungguhnya Bilal itu berazan di waktu masih malam – yakni sebelum menyingsingnya fajar sadik, maka makanlah dan minumlah engkau semua – untuk bersahur – sehingga Ibnu Ummi Maktum berazan – sebagai tanda masuknya waktu Subuh.”
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa waktu sahur yang tepat
ialah sekitar 15-30 menit sebelum fajar/subuh tiba.
Mengenai jenis makanan sahur, tentu disiapkan sesuai
selera dan kemampuan dimiliki. Tidak ada aturan khusus mengenainya, apa saja
diperbolehkan untuk bersahur, asal bukan makanan yang dilarang karena hukumnya.
Namun saat sahur sebaiknya mengutamakan kecukupan minuman terutama air putih agar saat siang
hari tubuh tidak kekurangan cairan. Jangan minum kopi, teh, karena mengandung
zat diuretic (zat yang membuat kencing terus) yang malah menyebabkan tubuh
kekurangan cairan. Hal yang selama ini dianggap salah, minum kopi bertujuan untuk
menyegarkan badan, memang benar, namun itu tidak bertahan lama, setelah itu
yang terjadi justru perut-lambung terasa pedih, karena asam lambung yang
berlebihan.
Yang lainnya tentu harus diperbanyak
makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang berserat tinggi, agar terhindar dari
konstipasi atau sembelit selama berpuasa. hindari makanan yang mengandung lemak
dan rasa pedas. Selain bisa meningkatkan kolesterol darah, makanan berlemak dan
pedas bisa mengganggu pencernaan.Yang paling enak adalah tidur setelah sholat subuh, namun ini harus dihindarkan, agar makanan yang disantap saat sahur tidak terbuang sia-siakarena pada saat proses makanan diolah menjadi energi waktu yang digunakan selama proses berlangsung digunakan untuk tidur, dan energi yang sudah jadi terbuang begitu saja, karena tidak digunakan untuk beraktivitas.
Mengenai komposisi makanan yang harus masuk dalam tubuh, Rasululloh mencontohkan “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (Hadis Riwayat Ahad, Ibnu Majah)
Dan
makanlah yang baik-baik lagi halal, Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al
A’raf ayat 31:
|
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [Qs 7:31]
|
Hal
senada dapat ditemukan di surat Al Baqarah 168:
|
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. [ Qs 2:168]
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar