Minggu, 02 November 2008

Takwa


Konsekuensi Takwa

Takwa


''(Yaitu) orang yang menafkahkan (harta), di waktu lapang maupun sempit, orang yang menahan amarah, dan mudah memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang yang suka berbuat baik.'' (QS Ali Imran [3]: 134).


Menurut ayat di atas, konsekuensi taqwa itu mencakup tiga akhlak mulia.

Pertama
, menafkahkan harta di jalan Allah, baik di kala suka maupun duka. Menolong orang saat berada tentu mudah dilakukan, tapi, menolong sesama di saat pailit, tentu pilihan sulit, makanya perbuatan tersebut  tergolong akhlak mulia.

Kedua, menahan amarah.sesorang  tidak dilarang marah namun mesti menempatkannya dengan benar. Rasulullah juga adakalanya marah, namun marahnya tidak melampaui batas kemuliaan. Karenanya Rasulullah berwasiat agar kita tidak mudah terpancing amarah karena marah merupakan gerbang kejelekan yang bisa mewariskan kejahatan turunan seperti dendam, mencaci, menyakiti, menganiaya, hingga tega membunuh saudara sendiri.



Ketiga, memaafkan kesalahan orang lain. seseorang pada umumnya sulit untuk mema'afkan orang lain, karena memaafkan seseorang dianggap sebagai bentuk kekalahan dan menggadaikan harga diri. Padahal, bila itu dilakukan sebesar dan seberat apa pun kesalahan itu, termasuk pengorbanan mulia yang sangat dicintai Rasulullah. muchroji m ahmad'08

Tidak ada komentar: