Minggu, 07 September 2008

Sentuhan Kulit Pertama

Sentuhan Kulit Pertama


Kontak antara kulit ibu dengan bayi, segera setelah bayi dilahirkan adalah momen yang akan menguatkan ikatan batin ibu dan anak. Tapi bagaimana bila kondisi ibu tidak memungkinkan untuk dilakukannya skin to skin contact, misalnya karena melahirkan lewat operasi atau terjadi komplikasi?

Sebanyak 30 persen ibu ternyata tidak langsung jatuh cinta dengan bayinya, biasanya disebabkan karena proses kelahiran yang meleset dari perkiraan. Tak hanya itu, kekecewaan, stres, lelah, atau masih merasa sakit pasca melahirkan diduga ikut mengurangi kekuatan hormon cinta, meski sifatnya hanya sementara.

Meski bersama-sama selama sembilan bulan, para ibu membutuhkan rangsangan untuk mencintai bayi yang dilahirkannya, salah satunya dengan menyentuh kulit, melihat langsung, atau menyusui.

"Jika Anda tak bisa langsung menyentuh bayi setelah dilahirkan, jangan putus asa. Tetap ada jalan untuk menumbuhkan ikatan emosi ibu dan anak," kata Witt, dari National Science Foundation neuroscientist. Menurutnya ibu angkat, ibu yang melahirkan bayi prematur, atau ibu yang proses persalinannya mengalami komplikasi, tetap bisa menemukan keajaiban cinta pertama.

Bila bayi lahir prematur
Bayi yang lahir prematur butuh diwajibkan menghabiskan beberapa hari atau minggu dalam inkubator sampai organ-organ tubuhnya siap. Luangkan waktu sesering mungkin untuk menyentuh si kecil yang masih rapuh. Penelitian menunjukkan kontak kulit yang dilakukan ibunya, atau disebut dengan kangguru care, adalah terapi paling baik.

Selain ibu, peran ayah juga dibutuhkan. Berdasarkan studi, bayi prematur yang mendapat kunjungan secara teratur dari ayahnya, berat tubuhnya naik lebih cepat. Bayi-bayi itu juga memiliki perkembangan emosional yang baik dalam 18 bulan kehidupannya.

Persalinan caesar
Karena masih berada dalam pengaruh obat bius, pada umumnya ibu yang melakukan persalinan lewat operasi tidak bisa langsung memeluk bayinya. Di sinilah dituntut peran ayah atau kakek neneknya. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2007 diketahui bayi yang lahir lewat operasi namun segera mendapatkan kontak kulit dengan ayahnya, lebih jarang menangis dan bisa tidur lebih nyenyak.

Bila ibu dan bayi selalu bersama-sama pada jam-jam pertama kehidupannya, bayi akan cepat mengingat wajah ibunya dan merekamnya dalam otak. Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatric 2008 menemukan bahwa ibu yang memandang foto bayinya yang sedang tersenyum, mengalami reaksi otak yang unik, yakni area otak yang berhubungan dengan kesenangan akan mengeluarkan hormon dopamine, sehingga saat itu juga timbul rasa bahagia.

Mengingat begitu berharganya kehadiran orang-orang yang mencintai bayi pada hari-hari pertama kehidupannya, carilah rumah sakit dan dokter kebidanan yang mendukung program Inisiasi Menyusu Dini dan rooming-in 24 jam penuh. Selain itu, penuhi kebutuhan bayi untuk mendapatkan kenyamanan, kehangatan, dan cinta dari orangtuanya, setiap hari selama masa perkembangannya. Hal ini merupakan bekal timbulnya ikatan emosional, kepercayaan, dan kepercayaan dirinya.mr-kompas

1 komentar:

HitmanSystem.com mengatakan...

Ini entri yang menarik. Terima kasih sudah berbagi cerita. Kalau mau referensi lain tentang hal yang terhubung, baca artikel Mengapa Sulit Jatuh Cinta di blog saya. Salam kenal, sobat.

Lex dePraxis
Romantic Renaissance