Kamis, 18 September 2008

Menyiasati Biaya Mudik

Menyiasati Biaya Mudik
Firda Kurnia Widyasari









Lebaran identik dengan perjalanan mudik atau pulang kampung. Banyak warga kota yang berbondong-bondong meningkalkan ibukota tempat mencari nafkah dan memboyong semua keluarga ke kampung halaman. Kejadian unik yang hanya terjadi di Indonesia ini mengakibatkan sepinya ibukota dan mengucurnya uang hingga ke pelosok desa.

Tradisi menarik dan sudah mendarah daging di sebagian besar penduduk Indonesia ini menyimpan banyak suka dan duka yang terjadi. Sukanya adalah bisa menyambung tali silahturahmi antar sesama kerabat, sedangkan dukanya tentu saja tanpa sadar kegiatan ini bisa menyedot banyak biaya. Untuk mengantisipasi pembengkakan dana saat mudik, ada baiknya Anda menyimak tip yang telah disiapkan oleh media perempuan berikut ini.

1. Hitung semua kebutuhan, baik untuk hal yang sudah direncanakan atau biaya tak terduga. Tidak ada salahnya bila Anda menghitung dengan cermat kebutuhan uang tunai selama mudik. Mulai dari perjalanan ke kampung halaman, selama di kampung halaman, dan ketika kembali ke kota asal.

2. Putuskan terlebih dahulu jenis transportasi apa yang akan digunaka untuk mudik.
  • Mobil, mudik dengan menggunakan mobil kelihatannya tetap dianggap sebagai pilhan yang termurah dari sisi biaya. Dari segi pencapaian, mobil juga dianggap cukup fleksibel. Dengan menggunakan mobil, baik mobil pribadi maupun sewaan, Anda bisa sampai ke tujuan di mana pun tempatnya. Setelah itu, bisa saja Anda memakai mobil ini sebagai sarana transportasi di kota tujuan. Namun bukan berarti transpotasi ini tidak mengandung risiko. Kemacetan, bensin, dan biaya perawatan adalah beberapa hal yang harus ditanggung yang semuanya menjadi satu paket. Belum lagi jika Anda mengunakan jasa rental mobil yang hitungan perharinya bisa jauh lebih mahal dari mobil pribadi.
  • Bus antar-kota, model transportasi ini juga banyak peminatnya, harga yang ditawarkan juga sangat bervariasi, mulai dari kelas ekonomi hingga eksekutif. Namun menggunakan transportasi jenis ini, Anda juga harus bersiap-siap diahadang kemacetan.
  • Kereta Api, transportasi ini memang tak melalui kemacetan, namun Anda sudah harus memesan tiket jauh-jauh hari sebelum hari H. Biasanya meski pihak Perumka sudah menambah gerbong tetap saja banyak penumpang yang tak terangkut. Jangan lupa, ketika memesan tiket mudik, sekalian juga pesan tiket kembalinya, agar tidak kehabisan.
  • Pesawat , Kalau Anda teliti ketika membaca koran, saat ini banyak sekali iklan maskapai penerbangan yang menjual tiket pesawatnya dengan harga yang tidak terlalu jauh dibandingkan tiket kereta api. Mungkin selisihnya hanya Rp 30 - 50 ribu per tiket. Bayangkan, dengan selisih hanya sebesar itu, Anda bisa mendapatkan perjalanan yang jauh lebih cepat dan nyaman.
  • Kapal Laut, Bila perjalanan Anda cukup jauh, dan Anda tidak punya cukup dana untuk naik pesawat, maka kapal laut merupakan sarana mudik pilihan. Saat ini ada banyak sekali perusahaan yang memberikan jasa pelayaran untuk umum, yang bisa Anda pilih. Harga tiket kapal laut pun sangat bervariasi, tergantung dari tujuan Anda serta kelas-kelasnya.

3. Putuskan berapa uang tunai yang perlu dibawa
Tidak semua kebutuhan uang harus dibawa dalam bentuk tunai. Mengingat keamanan dan kepraktisan, tidak ada salahnya kalau uang tunai yang Anda bawa disesuaikan dengan jumlah kebutuhan selama mudik. Pergunakan fasilitas mesin ATM atau cek perjalanan. Kedua benda ini mampu mengurangi besarnya risiko kehilangan uang tunai.

4. Hadiah & Oleh-oleh
Hadiah biasanya menjadi salah satu pengeluaran yang harus Anda anggarkan untuk diberikan kepada sanak keluarga di kampung halaman. Buatlah daftar dari orang-orang yang akan diberi hadiah beserta anggaran untuk masing-masing orang. Sesuaikan pembelian hadiah tersebut dengan persediaan dana yang dimiliki. Sebagai oleh-oleh, Anda dapat membawa suvenir atau kue-kue khas kampung halaman untuk diberikan ke tetangga, teman, maupun rekan kantor.

5. Rekreasi
Rekreasi juga menjadi salah satu hal yang mungkin Anda lakukan saat berada di kampung halaman. Cobalah menganggarkan biaya maksimal yang bisa Anda bayar untuk rekreasi tersebut. Jika ternyata biaya tersebut melebihi anggaran, sebaiknya carilah alternatif tempat rekreasi yang lain. Prinsipnya, rekreasi tidak harus mahal, yang penting bisa mempererat hubungan kekeluargaan.

6. Biaya Tak Terduga
Siapkan dana untuk membayar pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang siap datang kapanpun. Jadi jika ada pengeluaran yang tidak ada dalam anggaran, bayarlah dari persediaan dana ini.

Tidak ada komentar: