Selasa, 23 September 2008

Mitos Kafein (Part I)

Mitos Kafein (Part I)
Penulis : Purwanti











Kafein tanpa kita sadari sudah menjadi bagian dalam hidup kita. Produk-produk yang mengandung kafein seringkali kita konsumsi seperti kopi, teh, cola, hingga obat-obatan. Ada berbagai macam mitos yang timbul mengenai kafein ini, seperti dalam situs webMD kami membaginya kepada Anda :

1. Kafein merupakan salah satu zat adiktif

Pernyataan ini sebagian benar, sebagian lagi salah. Tergantung bagaimana Anda menilai apa yang Anda maksud dengan kata "adiktif". Kafein merupakan stimulan yang langsung menuju ke pusat sitem saraf, dan mengonsumsi kafein yang cukup teratur dapat menyebabkan ketergantungan ringan.

Jika Anda ingin menghilangkan kebiasaan Anda mengonsumsi kafein, cobalah dalam waktu seminggu untuk tidak mengonsumsi segala macam hal yang tidak mengandung kafein (kopi, teh, coklat, minuman bersoda, hingga obat-obatan). Atau Anda bisa mengurangi dosisnya secara perlahan. Untuk beberapa hari Anda akan merasakan beberapa gejala putus zat (dalam hal ini kafein) seperti :

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kecemasan
  • Cepat marah
  • Depresi
  • Sulit berkonsentrasi

Tapi jangan khawatir, gejala tersebut hanya berlangsung beberapa waktu. Setelah beberapa lama tubuh Anda akan terasa ringan. Gejala yang muncul dari memutus kecanduan terhadap kafein tidak "seberbahaya" sakaw pada pecandu alkohol atau narkoba.

2. Kafein Penyebab Insomnia

Tubuh secara cepat akan menyerap kafein. Tapi juga akan membuangnya dengan cepat. Prosesnya melewati liver (hati), kafein memiliki waktu singkat untuk "beredar" di dalam tubuh. Ini berarti membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam, untuk menghilangkan efek kafein dalam tubuh Anda. Setelah 8-10 jam, sebesar 75% kafein akan pergi. Untuk sebagian besar orang, sekitar 1-2 cangkir kopi di pagi hari tidak akan menganggu tidur malam Anda.

3. Kafein Meningkatkan Risiko Osteoporosis, Penyakit Jantung dan Kanker

  • Osteoporosis : Pada dosis yang cukup tinggi (lebih dari 744 miligram per hari), kafein dapat meningkatkan kehilangan kalsium dan magnesium yang terbawa dalam urin. Tetapi beberapa studi terbaru menyatakan bahwa hal tersebut tidak meningkatkan risiko kehilangan kepadatan tulang, terutama jika Anda mendapatkan cukup kalsium dari produk-prosuk susu, kacang-kacangan dan produk lainnya.
  • Kardiovaskular : Bagi orang yang sensitif ketika mengonsumsi makanan yang mengandung kafein, akan merasakan peningkatan pada debaran jantungnya dan tekanan darah yang naik hingga merasa pusing. Tapi pada studi yang cukup besar menunjukkan bahwa kafein tidak ada hubungannya dengan kolesterol tinggi, detak jantung yang berdetak tidak beraturan, atau meningkatkan penyakit kardiovaskular yang lain. Tapi jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya Anda mengonsultasikan kepada dokter Anda tentang asupan kafein yang baik untuk Anda.
  • Kanker : Mereview dari 13 studi yang melibatkan sekitar 20 ribu relawan mengungkapkan bahwa kafein tidak memiliki kaitan dengan kanker. Faktanya, kafein justru dapat mencegah beberapa jenis kanker.

Tidak ada komentar: