By Subagio S. Waluyo
Karena itu setelah kita berhasil menjalani ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh, sudah seharusnya meneruskan amalan-amalan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan itu pada bulan-bulan lainnya. Sebagai misal, setelah berpuasa wajib, kita masih bisa menjalani puasa sunat, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Syawwal, puasa pertengahan bulan di bulan-bulan hijriah, dan sebagainya. Kita boleh pilih puasa mana yang ingin kita jalani. Selain itu, kita juga bisa bersedekah memberi makan orang lain, misalnya kepada fukara dan masakin, atau menjamu orang yang berpuasa sunat di masjid-masjid, musalla-musalla, atau di rumah kita? Bukankah orang yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, pahalanya sama dengan yang berpuasa?
Di samping itu, kita juga bisa mengkhatamkan Alquran sebulan sekali kalau kita mau melakukannya. Kita bisa memperbanyak doa, zikir, istighfar, dan bersabar di tengah-tengah kesibukan kita. Bahkan, kita bisa menyisihkan waktu malam kita untuk sekadar salat qiyamul lail. Singkatnya, kita bisa melakukan semua amalan yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan pada bulan-bulan lain. Ramadhan biarlah berlalu. Namun janganlah kita lewatkan pula hari-hari pada bulan lain dengan tidak mewarisi amalan-amalan Ramadhan. Kita harus mengupayakan hari-hari sepanjang tahun adalah seolah-olah Ramadhan. Alangkah indahnya hidup ini manakala banyak di antara kita yang menghidupkan Ramadhan sepanjang tahun. Bukankah kita semua ingin mencapai derajat takwa selama hayat masih di kandung badan? (ah)mr-republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar