Selasa, 09 Juli 2013

Taqwa bekal berumahtangga



Taqwa  bekal  berumahtangga

Ini merupakan sari resensian khutbatun nikah-boleh dikatakan sanehat perkawinan, yang disampaikan oleh mertua saya  -KH Azhari Hasyim, saat menikahkan putrinya di 16 Mart 2013, di kertahayu Pamarican, atau lebih dikenal lagi dengan  Jl Pangandaran km 13. Tensu saja tulisan tidakse sempurna seperti apa yang disampaikan- terlebih diawali dengan pembukaan bahasa arab dengan mengutip beberapa ayat Al-Qur’an, kerena merupakan   sarian hasil yang sempat tertangkap, dan mohon ma’af bila tataba hasanyapun jadi berbeda.
Di sampaikan ‘ bahwa bagi kaum muslimin pernikahan  merupakan sunnatullah  bukanlah sekedar memenuhi hasrat seksual semata, namun lebih mulia dari itu, agar manusia mendapat ketentraman hati, cinta dan keharmonisan- kasih sayang. diisyaratkan dalam Qs Arrum:21,
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
Disisi lain, pernikahan juga merupakan upaya mendapatkan keturunan, dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan hidup ummat manusia di muka bumi, karena pada dasrnya manusia ditakdirkan sebagai mahluk hidup yang berkembang biak serta berketurunan.  Dan pernikahan juga dimaksudkanu untuk mengatur perkembangbiakan ummat manusia dan ekosistemnya agar  nasab  keturunannya menjadi jelas, sehat dan bersih. Dengan demikian pernikahan merupakan sunnah Robbaniyah yang diciptakan Allah SWT agar kehidupan ummat berlangsung terus, terjaga kesinambungannya dari kepunahan.
Perintah Allah SWT, Qs 2: 197.
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

Allah SWT menganjurkan bagi siapa saja yang ingin melangkah berumahtangga, agar menyiapkan perbekalan secukupnya. Yang dimaksud disini tentu saja perbekalan harta, tetapi harta saja belumlah cukup, belum menjamin untuk suksesnya tujuan berumah tangga dengan segala kemungkinannya yang bisa saja terjadi. Karenanya Allah menegaskan perlunya bekal taqwa, disamping memang bekal harta tidak kalah pentingnya dan harus dipersiapkan juga. Sebab bagi seorang muslim taqwa merupakan pertanda mantapnya keimanan seseorang dalam amaliah lahiriyah, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT, maupun dengan sesamanya-manusia.
Muslim  yang bertaqwa tentu saja  dalam segala langkahnya selalui disinari cahaya iman, cahaya hidayah lahiriyah, sehingga dalam siatuasi apapun langkahnya akan tetap seimbang dan stabil. Begitulah kehidupan muslim yang benar-benar bertaqwa dalam menelusuri segi-segi kehidupan bertumah tangga yang penuh dengan serba nisbi. Di suatu saat bintang menanjak tinggi berkecukupan, pangkat meningkat, limpahan rezeki bertebaran,  dalam keadaan demikian seorang muslim yang bertqwa  ia akan tetap dalam kondisi wajar, bahkan bisa jadi amaliahnya semakin ditingkatkan, hatinya semakin lembut, kasih sayangnya semakin bertambah, teruma kepada anak istri, sehingga kehidupan berumah tangganya semakin mesra. Sebaliknya pada saat bintang turun memudar, rezeki yang dinanti tidak kunjung datang, anakpun jatuh sakit dst, bagi muslim yang bertaqwa ia akan tetap tabah, bahkan sebaliknya keadaan yang demikian menjadikannya bertambah kuat, tidak menjadikannya tergoncang, ia tetap dan terus dilindungi oleh iman taqwanya yang kuat.  Segala upaya diikhtiarkan, iringan doa tidak pernah terlupakan, dan pada akhirnya kepada Allah SWT semata ia bertawakkal.
Demikian gambaran muslim yang penuh dengan taqwa dengan sipat-sipatnya yang utama, baik sebagai masyarakat, sebagai suami, sebagai istri,  sebagai ayah, sebagai ibu, dan sebagai apa sajaia perperan diatas muka bumi- fil ardi.
Ketika Hasan bin Ali ditanya, “ aku mempunyai seorang anak perempuan, menurut pendapatmu laki-laki yang bagaimana yang akan kujadikan suaminya. Hasan menjawab “ kawinkanlah dia dengan laki-laki yang bertaqwa. Karena jika ia mencintainya ia akan tetap berada dalam batas-batas menghormatinya, dan jika ia membencinya ia tidak sampai berbuat zholim kepadanya.
Demikian landasan  ketaqwaan seorang suami atau seorang istri dalam menyelesaikan keseluruhan problem rumah tangganya, tidak akan menyimpang dari prinsip kedilan karena taqwa. Tidak ada sikap sewenang-wenang, lebih-lebih kezholiman yang hanya ingin menang sendiri. Sebaliknya dengan landasan ketaqwaan,  yang keruh akan menjadi jernih, yang ruwet akan dapat diurai, yang jauh menjadi dekat, dan yang sulit akan menjadi mudah. Sebab dengan landasan ketaqwaan masing-masing pihak tidak akan berkehendak semaunya, tidak meminta penyelesaian hanya berdasarkan nafsunya saja, tapi masing-masing akan menggunakan tuntunan yang disyariatkan Allah SWT dan RasulNya semata. Dengan demikian jalan menadi lurus, pandangan menjadi cerah, hati menjadi lembut, pikiran menjadi jernih diliputi petunjuk dan hidaya ilahi. Kalau sudah demikian adanya, rahmat Allah SWT akan melimpah dan rezekipun akan bertambah.
Firman Allah Qs 65- Attholak 3
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Sebaliknya jika hawa napsu yang diutamakan dan dijadikannya hakim, maka suasama cinta mencintai, keharomonisan bertumah tangga akan berubah, bisa saling membenci, kasih sayang menjadi kemurkaan, kehidupan anak-anak menjadi berantakan, dan berakhir dengan putusnya hubungan berumah tangga. Padahal keadaan yang demikian itu –Jauziyah-talak- merupakan perbuatan yang halal tapi yang paling dibenci Allah SWT. Sabda Rasulullah Saw “ talak afalah perkara   halal yang paling dibenciAllah SWT.
Akhirnya masrilah kita berdo’a agar kita semua, baik mempelai lama maupun baru,  senantiada dapat menjaga rumah tangganya, menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah, sesuai tuntunan Rasulullah, menjadikan semua  urusan yang dilandasi ketaqwaan kepada  Allah SWT. Kertahayu, 16 Maret 2013.


Tidak ada komentar: