Minggu, 07 Juli 2013

dari hud-hud ada pelajaran



dari hud-hud  ada pelajaran

Nabi Sulaiman dianugerahkan Allah SWT dengan  memiliki berbagai keistimewaan, salah satunya adalah ia mampu berbicara dan memahami bahasa hewan sehingga semua makhluk itu mengikuti kehendaknya.
Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan ‘segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dan banyak hambanya yang beriman. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata  ‘Wahai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya semua ini benar-benar satu anugerah yang nyata.”
Di samping itu Nabi Sulaiman juga dapat menundukkan jin dan angin, sehingga dapat disuruh melakukan apa saja, termasuk mendapatkan tembaga cair yang selalu keluar dari perut bumi untuk dijadikan perkakasa, bangunan istana, benteng, piring-piring besar dan tungku-tungku.
Firman Allah bermaksud: “Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman yang perjalanannya pada waktu petang, sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian daripada jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang antara mereka daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.”
Diriwayahkan pada suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya baik dari kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi Sulaiman tidak melihat adanya burung hud-hud, dan mengancam akan menyembelihnya bila tidak ada alasan yang bisa diterima atas ketidakhadirannya. Tidak lama kemudian, burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman, ia menjelaskan perihal keterlambatannya karena mencari berita tentang adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang dibawa oleh burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi Sulaiman.



Kisah tersebut diabadikan dalam Quran Surat An-Naml ayat 20-28.


Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_20.png

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Qs 27:20
Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_21.png

Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang". Qs 27:21


 Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_22.png


Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Qs 27:22


 Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_23.png


Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Qs27 : 23


 Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_24.png


Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, Qs 27 : 24


 Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_25.png


agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Qs 27 : 25
 Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_26.png




Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai 'Arsy yang besar". Qs 27 : 26



 Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. Qs 27 : 27


Description: http://www.dudung.net/images/quran/27/27_28.png




 Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan" Qs27:28
Dari kisah tersebut diatas, dapat dipetik pelajaran bahwa Nabi Sulaiman sebagai pucuk pimpinan digambrakan penuh perhatian kepada  rakyatnya. Ia menegakkan kedisiplinan dengan memerikasa anak buahnya dengan detil dan teliti. Sehingga ia  tahu persis  mengenai sesuatu yang hilang atau tidak hadir. Mengapa tidak hadir? Apa sebab ketidak hadirannya? Sedemikian rupa sehingga seekor burung Hud-hud yang pada waktu itu nampak tidak hadir dipertanyakan. “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir?
Ketidakhadiran seorang anggota dalam sebuah pertemuan tanpa pemberitahuan sebelumnya adalah masalah yang harus mendapatkan perhatian secara serius. Nabi Sulaiman benar-benar menunjukkan sikap keseriusannya. Simaklah pernyataannya: “Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya”. Di sini Nabi Sulaiman  ingin menegakkan kedisiplinan dan kejujuran sebagai tonggak hidup sebuah masyarakat. sekecil apapun yang mengarah kepada penggerogotan  sikap disiplin dan kejujuran harus mendapat tindakan yang tegas.
Memberikan hukuman yang setimpal adalah kewajiban seorang pemimpin bila didapati anggotanya melakulan kesalahan atau pelanggaran. Ketidaktegasan dalam menegakkan hukum akan menyebabkan sikap main-main, kebiasaan berbuat maksiat dan keberanian melanggar aturan. Nabi Sulaiman memang telah melakukannya dengan tegas dalam menentukan hukuman, tetapi ia bukan tipe pemimpin yang sewenang-wenang. Bila ada alasan yang jujur dan logis dan  bisa diterima tentu ada pertimbangan lain. Nabi Sulaiman berkata: kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.
Tentu  Ini untuk menunjukkan betapapun sikap dan perbuatan sekecil apapun harus berdasarkan alasan yang kuat, apalagi sikap tersebut berupa sebuah pelanggaran. Maka ia harus mempertanggungjawabkannya secara jujur.
Untuk menunjukkan betapa perkara ringan itu tidak boleh dianggap ringan, Rasulullah Muhammad Saw menegaskan bahwa banyak perkara ringan atau sepele, tetapi di sisi Allah mempunyai bobot pahala dan kebaikan bagi yang melakukannya. Dari Abu Dzar r.a. ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu, perintahmu mengerjakan kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah sedekah bagimu, kamu menunjuki orang yang tersesat juga merupakan sedekah bagimu, membantu orang yang kurang penglihatannya juga merupakan sedekah bagimu, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan juga merupakan sedekah bagimu, kamu menuangkan air dari timbamu ke timba saudaramu juga merupakan sedekah bagimu." (H.R. Bukhari dan Tirmidzi) wallahu’alam. Mr’okt12
  
--------------
Refferensi
@. Imam Ahmad Ibnu, Nabi Sulaiman dan burung hudhud, Diva Press, Agustus 2009
@. Irving Karchmar-Sang Raja jin, petualangan menemukan cincin Nabi Sulaiman, pn Mizania, PT Mizan Pustaka, 2012
@. Abu Muhammad Miftah, Kerajaan Nabi Sulaiman, pn  Hikmah anak sholeh, 2009

Tidak ada komentar: