Minggu, 07 Juli 2013

Sihir



Sihir

Di masa Rasulullah Muhammad Saw, ilmu yang sekarang dikenal dengan sebutan santet, juga sudah ada dinamakan sihir. Kaum qurais jahiliyah biasa menggunakannya untuk menyakiti atau mengelabui orang yang tidak disukai atau musuhnya. Biasanya dilakukan pada malam hari, malam yang penuh kejahatan seperti digambarkan dalam Qs: 113 – Al Falaq. Terlepas dari cara, waktu dan media yang dipergunakannya, jenis ilmu ini diharamkan  syariat Islam,  karena bertujuan jahat  menyakiti orang lain, apakah itu sihir, santet atau lainnya yang bersekuti dengan setan.

 “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Bukan termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta  tathayyur (menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda Benda, burung dan lain-lain), orang yang meramal atau yang meminta diramalkan, orang yang menyihir atau meminta disihirkan dan barang siapa mendatangi peramal dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguh­nya is telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan ke­pada Muhammad‘ (HR. ath-Thobaroni

Sihir atau santet atau sebutan lain dari ilmu hitam tidaklah akan terlaksana kecuali dengan bantuan setan dan menghambakan diri kepadanya dengan cara-cara yang dilarang-diharamkan syariat. Termasuk di dalamnya praktek perdukunan dengan mantra-mantra dan bantuan setan yang penuh dengan kesyirikan. Dan Allah SWT menjanjikan tidak akan sembuh penyakitnya, melainkan hanya menjadi permainan dukun dengan setan yang menjadi pujaannya. Sabdanya “ Wahai hamba Allah Swt, berobatlah, maka sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali menu­runkan bersamanya penyembuahan (obat), kecuali satu penyakit, mereka bertanya: apa itu ? Beliau menjawab : yaitu kepikunan.” HR. Ahmad. Sabda lainnya “ Berobatlah, dan janganlah berobat dengan yang haram.” HR. Abu Daud

Dari ‘Aisyah r.a istri Nabi S.A.W ia mendengar Rasul Allah S.A.W bersabda:

ﻋﻥ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺯﻭﺝ ﺍﻠﻧﺑﻰ ﺺ. ﻡ, ﺍﻧﻬﺎ ﺴﻣﻌﺕ ﺭﺴﻭﻞ ﺍﷲ ﺺ. ﻡ, ﻳﻘﻭﻝ ﺍﻥ ﺍﻠﻣﻼ ﺌﻜﺔ  ﺗﻧﺯﻞ  ﻓﻰ ﺍﻠﻌﻧﺎ ﻥ  ﻭﻫﻭ
ﺍﻟﺳﺣﺎ ﺏ  ﻓﺗﺫ ﻜﺭ ﺍﻻﻤﺭ  ﻗﺿﻲ ﻓﻰﺍﻠﺳﻣﺎﺀ  ﻓﺗﺳﺗﺭﻕ  ﺍﻠﺷﻳﺎﻃﻳﻥ  ﺍﻠﺳﻣﻊ  ﻓﺗﺳﻣﻌﻪ  ﻓﺗﻭﺤﻳﻪ ﺍﻠﻰ ﺍﻠﻜﻬﺎ ﻥ ﻓﻳﻜﺫ ﺒﻭﻥ ﻤﻌﻬﺎ ﻤﺎﺌﺔ  ﻜﺫ ﺒﺔ  ﻤﻥ ﻋﻧﺪ ﺍ ﻧﻔﺴﻬﻢ (ﺼﺣﻳﺢ ﺍﻠﺒﺧﺎ ﺭﻯ)
Dari ‘Aisyah r.a istri Nabi S.A.W ia mendengar Rasul Allah S.A.W bersabda: “Malaikat-malaikat turun ke awan lalu menyebutkan perintah yang diputuskan di langit, syaithan-syaithan dapat mencuri pendengaran, lalu didengarkannya dan ia terus membisikkan kepada peramal, lalu mereka memasukkan ke dalamnya seratus dusta atas kehendaknya sendiri” (Shahih Al-Bukhori)


Allah Ta’ala telah menurunkan obat yang sangat mujarab untuk seluruh penyakit, baik fisik atau psikis, yaitu al-Qur’an, berfirman –Nya





Dan Kami telah menurunkan al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rohmat bagi orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang yang dholim selain kerugian.” (QS. al-Isro’[171]:82)

Dalam perdukunan menggunakan  indra yang katanya menjadi peka atau dengan tangannya yang sensitif hingga bisa 'meradar' lokasi barang yang hilang atau makluk halus. cara seperti ini adalah  cara yang biasa dipratekkan dalam perdukunan (kahanah) dan peramal (‘arrofah). Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya , sabdanya:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal dan menanyakan tentang sesuatu lalu membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya 4o hari. “ HR. Muslim
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi dukun (peramal) dan membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh ia telah ingkar (kufur) dengan apa yang dibawa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .” (HR. Abu Dawud)

Di samping dengan panca indra, teknik mengetahui masa depan juga ada dalam perdukunan, padahal tidak ada satupun yang tahu akan masa depan atau sesuatu yang goib sipatnya, kecuali Allah SWT, Firman-Nya :



Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. Qs An Naml 27 : 65




 Qs 7: 188



Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". Qs 7 Al A’raaf, 188.

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kunci perkara ghoib itu ada lima, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya melainkan Alloh Ta’ala Tidak ada yang mengetahui (takdir) apa yang di dalam kan­dungan selain Alloh Ta’ala, tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok selain Alloh Ta’ala tidak ada seorang pun yang mengetahui (dengan pasti) kapan hujan akan turun kecuali Alloh Ta’ala dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati selain Alloh Ta’ala dan tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari ki­amat kecuali Alloh Ta’ala" (HR. Bukhori)
Jadi tidak diragukan lagi kebohongan para praktisi perdukunan  yang mengatakan bahwadengan teknik-tekhnik tertentu bisa mengeta­hui masa depan dan masa lalu, hal itu tiada lain kecuali bisikan setan yang menyesatkan.


Dengan tenaga dalam dan terawangnya, seorang dukun dapat mengetahui isi hati orang lain, ini juga termasuk sihir menyesatkan dari setan dan diharamkan. Tidak ada satupun yang bisa melihat hati orang lain, ini termasuk hal yang goib, Firman Allah SWT “ “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan hati." (QS. Ghofir [401:19)“Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui yang tersem­bunyi di langit dan di bumi, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati." (QS. Fathir [35]:34)

Dalam sebuah hadits yang diri­wayatkan oleh Abdulloh bin Umar radhiyallahu ‘anhu, Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkata kepadanya : “Saya sembunyikan sesuatu untukmu.” Ia men­jawab: “Dukh.” (potongan dari kata dukhan yaitu asap) Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Pergilah dengan hina, kamu tidak akan melampaui kemampuanmu.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutuk dan mencelanya. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang berusaha mengetahui perkara yang tersembunyi dari isi hati seseorang, tiada lain kecuali para pem­bohong yang mengikuti para Dajjal dan setan.

Ada juga yang bisa mengisi benda mati menjadi jimat penjagaan atau kewibawaan, ini pun termasuk sihir yang biasa dalam dunia perdukunan. Sabda Rasulullah Saw : “Barangsiapa menggantungkan jimat ia telah berbuat syirik.” (HR. Imam Ahmad, al-Hakim dan Abu Ya’la)

 “Barangsiapa menggantungkan (memakai) jimat maka Alloh tidak akan menyempurnakannya (yakni tidak akan menjauhkannya dari musibah) dan barangsiapa menggantungkan tumbal (sejenis jimat untuk menen­teramkan perasaan) Allah tidak akan membiarkannya hidup tenteram.” (HR. Imam Ahmad)

Demikianlah sebagian kecil yang dapat disampaikan berkenaan dengan santet perdukunan  yang merupakan  kesesatan dan kesyirik­an. betapa besar peranan setan dalam me­nyesatkan manusia dari jalan yang benar dengan berbagai siasat dalam tenaga dalam. Karenanya  mempelajarinya atau mendatanginya  adalah haram karena tidak ber­manfaat di dunia dan di akhirat, bahkan ia merupakan cara setan dalam menjerumuskan manusia kepada pelbagai kesesatan dan kesyirikan yang bisa membuat seseorang keluar dari agama Islam. Wallahu’alam, mr-Nop2012

Tidak ada komentar: