Senin, 05 Mei 2014

Tiada ampun untuk syirik



Tiada ampun untuk syirik

Kendatipun setiap kali sholat dan membaca surah AlFatihah, dan selalu menyebut




Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. [Qs 1:5]
Seseorang masih saja tergelincir kepada perbuatan syirik, padahal ucapan tersebut merupakan mengakuan mutlak hanya Allah SWT  tempat menyembah dan meminta pertolongan. Bila ia mengalihkannya kepada yang lain, maka ia termasuk meduakannya yang menurut syariat menjadi syirik-menyekutukannya. Dosanya tidak diampuni Allah SWT, karena termasuk perbuatan dosa besar tidak diampuni. Qs Annisa : 48





Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [Qs 4:48]

Dari ayat tersebut sangat jelas, bahwa dosa menyekutukan Allah SWT tidak diampuni, dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan musyrik  tempat tinggalnya adalah neraka dan ia akan kekal didalamnya.

Salah satu perbuatan syirik adalah pencaya kepada kekuatan batu cincin-sebagai jimat, takut akan kekuatan gaib yang ada padanya,  kekuatan yang dapat mendatangkan tuah dan membawa berkah. Ini  merupakan contoh kecil perbuatan syirik, sampai pada tingkatan tertentu, dari mulai menyembah pohon tua dan angker, sampai pada percaya akan dapat memanggil jin yang dapat diajak bekerja sama, biasanya dalam perdukunan.

Biasanya seseorang terjebak kepada perbuatan tersebut karena malas dan ingin jalan pintas. Ingin usaha dagangnya maju, ia minta pertolongan dukun, tukang ramal/paranormal atau sejenisnya. Permintaan yang pada prinsipnya  ada syarat, bahkan tumbal yang harus dilakukan. Kesemuanya merupakan perbuatan keji dan kotor, dengan mantra-mantra yang mengandung dosa.

Kepada siapa saja yang masih punya iman, ingatlah bahwa saat seseorang minta perlindungan kepada jin lewat dukun, maka bagi jin-jin itu menambah dosa baginya. Karena yang demikian umumnya merupakan persengkokolan jin yang mengandung kemusyrikan, dan jimat*1,  menjadi medianya, yang diyakini mampu membawa kebaikan si pemakai, untuk tujuan dan permintaan tertentu. Qs Al Jin : 6



Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan, kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. Qs 72:6

Bagi sispa saja yang mempercayainya, maka ia termasuk dalam perbuatan haram dan syirik.  sebab ia telah meminta bantuan kepada selain Alloh, yang merusak ketauhidan Nabi Muhammad dalam beberapa sabdanya telah melarang untuk berhubungan dan percaya kepada dukun dan menjelaskan akibatnya: “Barang siapa mendatangi seseorang dukun dan percaya kepada apa yang dikatakannya, maka benar-benar ia telah kafir terhadap apa-apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.(HR.Abu Dawud).
“Dari Abu Mas’ud al badry r.a berkata : Rasulullah SAW telah melarang harga anjing, pendapatan pelacuran dan hasil dukun (HR Bukhori – Muslim).


“Dari Aisyah r.a berkata : Beberapa orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang dukun,jawab Rasulullah SAW : mereka bukan apa-apa.Orang-orang tersebut balik bertanya : Ada kalanya duku-dukun itu menceritakan dan terjadi kebenaran. Rasulullah Bersabda : itu kalimat yang Haq dicuri oleh jin,lalu disampaikan kepada dukun dan ditambah dengan seratus kalimat dusta.

Dari Riwayat Aisyah pula diriwayatkan oleh Imam Bukhori :
Bahwa Rasullulah SAW bersabda : Malaikat turun diawan dan menceritakan hal-hal yang telah diputuskan dilangit dan didengar oleh jin,lalu disampaikan kepada dukun ditambah dengan seratus kebohongan.(HR.Bukhori).

 Semoga semua ummat muslim terhindar darinya, terutama saat-saat ini, banyak diantara mereka yang menggunakan sorban, pakaian kehormatan kiai atau ustadz, tapi berprerilaku menyimpang. Dukun setengah ustadz, atau untadz setengan dukun, keduanya sama saja, ingin melencegkan jalan ummat dengan dalih menolong. Apa yang disampaikan beberapa muallim ada benarnya, saat ini susah membedakan anatara kiai atau ustad beneran dengan yang Cuma sekedar berkedok saja, bahkan diantara keduanya sangat tipis  perbedaannya, keculai bagi yang benar-benar mengetahuinya, dari telaah keagamaan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. Surah Annisa : 48, sebagaimana disampaikan di atas.
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisaa’: 116).
Ayat ini menunjukkan betapa besarnya dosa syirik, hingga Allah -Ta’ala- tidak mau mengampuninya. Padahal Allah -Ta’ala- memiliki ampunan yang sangat luas, rahmat dan kasih sayang yang paling sempurna; amat mencintai hamba-hamba-Nya, melebihi cintanya seorang hamba kepada dirinya sendir!! Sekalipun demikian, Allah -Ta’ala- tidak akan mengampuni dosa pelaku kesyirikan. Karena mereka telah berbuat zholim kepada Allah. Mereka tinggal di bumi Allah, mereka makan dari rizki Allah; mereka hidup dengan nikmat-nikmat Allah; Semua fasilitas-fasilitas yang mereka butuhkan, semua itu datangnya dari sisi Allah. Namtapi mereka justru beribadah, bersyukur dan meminta kepada makhluk yang tidak memiliki menciptakan apapun, yaitu dukun.


-------------muchroji m ahmad
*1. Jimat yang dipercayai mempunyai kekuatan magis, yang diyakini bisa meningkatkan karir, naik pangkat, memikat lawan jenis, memperoleh kekayaan,
Membuat laris dagangan dst, mebiasanya cincin, manik-manik, berupa gulungan kertas dengan tulisan aneh, dari benda usaka berupa keris, pisau, jarum, dan ada juga jimat yang berbentuk cair seperti minyak wangi. 

Tidak ada komentar: