Senin, 05 Mei 2014

sambutan resepsi



Bismillahirohmanirrohim,

Assalamu alaikum Wb.Wb
Alhamdulillahi rabbil 'alamiin, arsala rasulahu bilhuda wadinil haq, Asyahadu Allah Ilahaillallah waashadu anna muhammadar abduhu warasuluh, khotamal anbiyai walmursalim, ila akhir, amma ba’du.



Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. Qs Annisa 4:1


Kedua mempelai, keluarga besar mempelai, para undangan yang dirahmati Allah SWT. Puji syukur kehadirat Allah SWT sama-sama kita panjatkan,  Allah yang maha pengasih Allah yang maha penyayang, Allah yang maha pemurah dan penuh rahmah, dengan limpahan rahmatnyalah kita sama sama berkumpul, bersilaturrahmi, di tempat ini,  memenuhi undangan keluarga besar mempelai dalam acara resepsi pernikahan  Cahyo-Lilis Sucahyo bn Sutino & Rohmayati dg lely-Laily Khairani Zahra bt Abd Latif & Siti Maisyaroh. Semoga akad nikah yang baru saja dilangsungkan mendapat keberkahan,  mendapat ridhoNya dan selanjutnya kedua mempelai senantiasa berada dalam lindunganNya.
salawat dan salam kita sampaikan kepada nabiyullah, rasulullah Muhammad Saw, yang senantiasa menjadi teladan kita, yang senantiasa menjadi penutan kita, ila yaumiddin.
Kepada hadirin, keluarga besar mempelai dan  undangan yang dirahmati Allah SWT, saya atan nama  sekeluarga  besar mempelai, menyampaikan terimakasih atas kehadiran bapak/ibu hadirin pada acara resepsi pernikahan ini. Rasanya tiada kata yang sempurna yang bisa saya mengungkapkan , kecuali merasa bangga atas kehadiran bapak/ibu sekalian, seiring bangganya keluarga kami, karena telah sampai pada penghujung pelaksanaan tanggung jawab menghantarkan putra-putri kami sampai kegerbang kehidupan baru, untuk melaksanakan sunnah rasul, membina rumah tangga.
Banyak isltilah dan ungkapan kiasan orang berumah tangga, ada yang melukiskan berumah tangga bagaikan mengarungi lautan yang luas, untuk mencapai daratan mengalami banyak cobaan, kadang kala angin kencang menghempas, kadang kada ombak yang bergelombang tinggi menerjang, kesemuanya merupakan ujian bagi orang yg mengarungi bahtera berumah tangga. Bila ujian tersebut sudah dapat dilaluinya, dan sampai kepada daratan yang dituju, gelombang ujianpun belum berhenti. Di jalan tol yang sudah dirancang lancar, dengan beberapa jalur searah, dengan tidak banyak tikungan dst, masih sering orang lalai dan sering pula terjadi kecelakaan. Kesemuanya diperlukan sikap waspada, kehati-hatian, dan kerja sama keduanya.
Dari itu bawalah bekal yang cukup, dan taqwa merupakan bekal  yang utama, sebagaimana firman Allah SWT,  
‘Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. Qs 2: 197
Allah SWT menganjurkan bagi siapa saja yang ingin melangkah berumahtangga, agar menyiapkan perbekalan secukupnya. Yang dimaksud disini tentu saja perbekalan harta, tetapi harta saja belumlah cukup, belum menjamin untuk suksesnya tujuan berumah tangga dengan segala kemungkinannya yang bisa saja terjadi. Karenanya Allah menegaskan perlunya bekal taqwa, disamping memang bekal harta tidak kalah pentingnya dan harus dipersiapkan juga. Sebab bagi seorang muslim taqwa merupakan pertanda mantapnya keimanan seseorang dalam amaliah lahiriyah, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT, maupun dengan sesamanya-manusia.
Muslim yang bertaqwa tentu saja dalam segala langkahnya selalui disinari cahaya iman, cahaya hidayah lahiriyah, sehingga dalam siatuasi apapun langkahnya akan tetap seimbang dan stabil. Begitulah kehidupan muslim yang benar-benar bertaqwa dalam menelusuri segi-segi kehidupan bertumah tangga yang penuh dengan serba nisbi. Di suatu saat bintang menanjak tinggi berkecukupan, pangkat meningkat, limpahan rezeki bertebaran, dalam keadaan demikian seorang muslim yang bertqwa ia akan tetap dalam kondisi wajar, bahkan bisa jadi amaliahnya semakin ditingkatkan, hatinya semakin lembut, kasih sayangnya semakin bertambah, teruma kepada anak istri, sehingga kehidupan berumah tangganya semakin mesra. Sebaliknya pada saat bintang turun memudar, rezeki yang dinanti tidak kunjung datang, anakpun jatuh sakit dst, bagi muslim yang bertaqwa ia akan tetap tabah, bahkan sebaliknya keadaan yang demikian menjadikannya bertambah kuat, tidak menjadikannya tergoncang, ia tetap dan terus dilindungi oleh iman taqwanya yang kuat. Segala upaya diikhtiarkan, iringan doa tidak pernah terlupakan, dan pada akhirnya kepada Allah SWT semata ia bertawakkal.
Demikian gambaran muslim yang penuh dengan taqwa dengan sipat-sipatnya yang utama, baik sebagai masyarakat, sebagai suami, sebagai istri, sebagai ayah, sebagai ibu, sebagai mertua, sebagai keluarga besar,  dan sebagai apa saja ia perperan diatas muka bumi- fil ardi.
Ketika Hasan bin Ali ditanya, “ aku mempunyai seorang anak perempuan, menurut pendapatmu laki-laki yang bagaimana yang akan kujadikan suaminya. Hasan menjawab “ kawinkanlah dia dengan laki-laki yang bertaqwa. Karena jika ia mencintainya ia akan tetap berada dalam batas-batas menghormatinya, dan jika ia membencinya ia tidak sampai berbuat zholim kepadanya.
Demikian landasan ketaqwaan seorang suami atau seorang istri dalam menyelesaikan keseluruhan problem rumah tangganya, tidak akan menyimpang dari prinsip kedilan karena taqwa. Tidak ada sikap sewenang-wenang, lebih-lebih kezholiman yang hanya ingin menang sendiri. Sebaliknya dengan landasan ketaqwaan, yang keruh akan menjadi jernih, yang ruwet akan dapat diurai, yang jauh menjadi dekat, dan yang sulit akan menjadi mudah. Sebab dengan landasan ketaqwaan masing-masing pihak tidak akan berkehendak semaunya, tidak meminta penyelesaian hanya berdasarkan nafsunya saja, tapi masing-masing akan menggunakan tuntunan yang disyariatkan Allah SWT dan RasulNya semata. Dengan demikian jalan menadi lurus, pandangan menjadi cerah, hati menjadi lembut, pikiran menjadi jernih diliputi petunjuk dan hidayah ilahi. Kalau sudah demikian adanya, rahmat Allah SWT akan melimpah dan rezekipun akan bertambah.
Firman Allah Qs 65- Attholak 3


“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Selanjutnya, kepada kedua mempelai, ingatlah bahwa seluruh keluarga saat berbahagia ini memberikan restu dan memanjatkan doa agar ananda berdua mendapatkan berkah dan inayah dari Allah Swt. Senada dengan itu kami sekeluarga juga memohon doa restu bapak/ibu para undangan yang kami hormati  berkenan memberikan restu kepada kedua mempelai, semoga do’a tersebut selalu mengiringi dan memmbimbingnya dalam membina rumah tangga sebaik dan seindah rumah tanngga teladan rasul.  Marilah kita semua memanjatkan doa untuk  kedua mempelai

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

“Semoga Allah memberi barakah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dlm kebaikan.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
Demikianlah kata sambutan ini, mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kekhilafan kami terutama  dalam penerimaan dan pelayanan pelaksanaan resepsi pernikahan ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
anKeluarga besar mempelai
muchroji m ahmad

Tidak ada komentar: