Bila tidur Miringlah ke kanan,
Dari satu sisi, tidur merupakan nikmat dari Allah SWT yang tidak ternilai,
sisi lain tentu saja merupakan kebutuhan bagi jasmani untuk istirahan dari
keterjagaannya sepanjang hari. Oleh karenanya tidur yang berkualitas hendaknya
menjadi perhatian bagi siaapapun. Dan tidur yang dicontohkan Rasululloh Saw, di
empat belas abad lalu adalah teidur
miring ke kanan. Sersabdanya “Jika
kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat.
Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Melalui hadits tersebut Rasulullah Sww, mengajarkan kepada para sahabat agar berbaring
dilambung kanan bila ingin tidur. Pada saat itu tak ada satuun dari sahabat yang mengetahui apa alasan
dibalik sunah tersebut, mereka mengikuti saja apa yang disampaikan Rasululloh Saw,
mereka sangat yakin apa yang disampaikannya pasti benar, karena beliau memang
tidak pernah berbohong. Tetapi di dunia yang semakin modern, pernyataan
Rasulullah Saw, barulah diketahui membawa kebenarannya, melalui penelitian yang
panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan rahasia di balik anjuran tersebut, karena:
1. Tidur Tengkurap
tidur tengkurap di atas perutnya akan mengalami kesulitan bernafas karena
seluruh berat badannya akan menekan ke arah dada yang menghalangi dada untuk
merenggang dan berkonstraksi saat bernafas. Di samping juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen
yang dapat mempengaruhi kinerja jantung dan otak.”
Sebuah penelitian dari Australia, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan
kematian pada anak-anak sebesar tiga kali lipat saat mereka tidur tengkurap
dibandingkan dengan mereka yang tidur menyamping.
Hasil penelitian tersebut tehtu saja
sejalan dengan apa yang diajarkan dalam Islam. Dari Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah SAW
bahwa beliau pernah melihat seorang pria yang sedang tidur dengan posisi
tengkurap, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang
dimurkai oleh Allah dan Rasul-Nya.” (HR Tirimizi dan Ahmad-hasan lighairihi)
2. Tidur Terlentang
Seorang yang tidur terlentang, maka akan menyebabkan orang tersebut
bernafas melalui mulutnya. karena pada saat orang tidur terlentang maka
mulutnya akan terbuka, dikarenakan meregangnya rahang bawah. Sedang
sebaik-baiknya bernapas henaklah dengan hidung,
Karena pada hidung terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang dapat menyaring
kotoran yang ikut terhisap bersama udara. Bernafas melalui mulut merupakan salah satu
penyebab seseorang rawan terkena flu. Selain menyebabkan keringnya rongga
mullut sehingga dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada gusi.
3. Tidur Menyamping Ke Kiri
Tidur miring ke kiri ternyata jugalah tidak baik terutama untuk kesehatan
jantung. karenakan saat orang tidur pada posisi ini, maka paru-paru sebelah
kanan, yang berukuran besar, akan menekan kearah paru-paru, yang akan berpengaruh kepada kinerja jantung, terutama
kepada orang yang berusia lanjut.
4. Tidur Menyamping Ke Kanan
Inilah posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Saat orang
tidur dalam miring ke kanan, jantung
hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran kecil. Hasil penelitian
di beberapa negara menunjukkan saat orang
tidur miring ke kanan, makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam 2,5
sampai 4,5 jam. Sedangkan dalam posisi tidur yang lain makanan baru akan
selesai dicerna setelah 5 sampai 8 jam. Selain itu tidur dengan cara ini akan
menenpatkan hati pada posisi yang stabil.
Demi kesehatan
dan kebaikan serta berpahala karena sunnahnya, maka tidurlah sesuai yang
diperintahkan Rasululloh Saw, beliaulah sebaik-baiknya contoh. “Berbaringlah di atas rusuk sebelah
kananmu.”HR. Al-Bukhari –Muslim. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan
tangan kanannya di bawah pipi kanannya.”HR. Abu Dawud ,At Tirmidzi , Ibnu
Majah dan Ibnu Hibban “Apabila
kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian
untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!” HR. Bukhari dan Muslim.
Aisyah ra. berkata: “Bila
Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua
telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat
Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat
disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan
bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” HR. At
Tarmidzi, “Beliau tidur di awal
malam dan menghidupkan akhir malam.” Mutafaq ’Alaih, “Bahwasanya Rasulullah
Muhammad saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang
(yang tidak bermanfaat) setelahnya.” Hadist Riwayat Al-Bukhari dan
Muslim. Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa,
“Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup)
Bila bangun tidur berdoa, “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa
ilayhinnusur.” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah
kami mati, dan kepada-Nya kami kembali.” (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar