Hati-hati dengan makananmu
Siapa saja yang ingin do’anya dikabulkan Allah SWT, hendaknya
ia hati-hati dengan hartanya. Jangan sampai harta yang masuk dalam perutnya
diambil dari yang tidak halal-haram. Karena yang demikian akan menghalangi
terkabulnya do’a. Dan kesemuanya sudah jelas disampaikan Rasulullah Saw, dalam
sabdanya sebagai berikut :
diriwayatkan dalam sebuah
hadits dari Ibnu Abbas bahwa Sa'ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW,
"Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan
doa-doanya oleh Allah". Apa jawaban Rasulullah SAW, "Wahai Sa'ad
perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi
orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya,
sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya,
maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang
dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak
baginya." (HR At-Thabrani).
"Sesungguhnya Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku
kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdoa kepada-Ku." (HR
Bukhari Muslim)
Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan
yang haram itu juga jelas, antara keduanya terdapat hal-hal samar yang tidak
diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa menjaga diri dari hal-hal yang
samar itu, maka ia telah menjaga agama dan harga dirinya; dan barangsiapa jatuh
ke dalam hal yang samar, maka ia telah jatuh kepada hal yang haram, seperti
penggembala yang menggembala di sekitar daerah terlarang, nyaris ia masuk ke
dalamnya. Ketahuilah, setiap raja mempunyai daerah larangan. Ketahuilah,
sesungguhnya daerah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya."
(HR Bukhari Muslim).
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim (menyambung
persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka
Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka.
Lalu Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara'
(berhati-hati)." (HR Abu Daud).
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Sa’ad,
أطب مطعمك تكن مستجاب الدعوة
“Perbaikilah makananmu, maka
do’amu akan mustajab.” (HR. Thobroni Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata,
من سرَّه أنْ يستجيب الله دعوته
، فليُطِب طُعمته
“Siapa yang bahagia do’anya
dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”Yusuf bin Asbath berkata,
بلغنا أنَّ دعاءَ العبد يحبس عن
السماوات بسوءِ المطعم .
“Telah sampai pada kami bahwa do’a
seorang hamba tertahan di langit karena sebab makanan jelek (haram) yang ia
konsumsi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar